*Tafsir Cinta*
*
*
Sungguh kesalah pahaman yang lucu, tapi tidak bisa disepelekan. Terlebih lagi jika menyangkut kesehatan, karena itu adalah hal yang tidak bisa dianggap enteng. Di saat Atifa khawatir mengecewakan, tapi Farhan malah mengkhawatirkan kesehatan Atifa. Jadi bisa dibilang, Atifa belum bisa mengerti Farhan sepenuhnya. Karena hampir saja terjadi kesalah pahaman, yang mungkin tidak terlalu serius tapi sangat sensitif bagi Atifa khususnya.
Setelah mulai merasa membaik, Farhan langsung membawa Atifa mengunjungi dokter. Tapi jujur ini terlalu berlebihan, karena Farhan mengajak Atifa ke rumah sakit besar. Walau Atifa sudah mulai mengerti jika Farhan mengkhawatirkannya, tapi jika begini Atifa malah mengkhawatirkan Farhan karena takut hasil kesehatan Atifa membuatnya semakin khawatir.
Saat tibanya di ruang pemeriksaan, Farhan tetap setia ikut masuk ke dalam ruangan untuk menemani Atifa. Posisi ranjang rumah sakitnya menghadap timur, lalu Farhan berada di sebelah kanan Atifa dan di sebelah kiri Atifa terdapat beberapa peralatan kedokteran.
Sesekali Atifa berkata, "aku gak papa, kamu tunggu di luar aja."
"Aku juga mau liat hasilnya," kata Farhan kekeh.
Atifa pun menyerah, membiarkan Farhan melihat dokter yang sedang memeriksa Atifa. Pemeriksaan di mulai dari mengecek suhu badan, lalu tekanan darah, setelah itu diteruskan memeriksa Elektrokardiogram untuk memantau kerja jantung.
Tapi setelah itu dokter malah mengeluarkan alat Ultrasonografi, hal itu membuat Atifa sedikit panik."Maaf Bu, tolong jangan bergerak." perintah sang dokter.
"Tapi dok," henti Atifa panik, lalu manik matanya bertemu manik mata Farhan yang sedang menatap ke arahnya. Tatapan Farhan seolah mengartikan, semua akan baik-baik saja.
Atifa lantas menuruti permintaan dokter untuk tidak banyak bergerak. Saat dokter hendak mengoleskan gel ke perut Atifa, di situlah isi dalam perut Atifa terlihat. Tapi hanya dokter yang bisa memahaminya, sedangkan yang orang awam lihat hanyalah gambar hitam putih. Alat USG nya memakai mode 3d, jadi tampak terlihat sangat nyata walau di mata dokter saja yang bisa memahaminya.
"Pak, bisa lihat ini?" tanya dokter pada Farhan.
Posisi Farhan yang sedang berdiri membuat Farhan bisa melihat layar monitor, sedangkan Atifa sedikit kesulitan untuk mengangkat kepalanya hingga Atifa memutuskan memperhatikan ekspresi Farhan.
"Ini?" tunjuk Farhan, pada sebuah kantung yang ada di dalam perut Atifa.
"Iya, ini calon anak anda pak." jelas sang dokter semangat.
"Masya Allah." ucap Farhan terharu, karena terlalu senang atas rejeki yang telah diberikan.
"Apa? Calon anak," sambar Atifa, masih belum mengerti.
Ekspresi senang di wajah Farhan seolah menjawab pertanyaan Atifa, lalu diperjelas lagi dengan sang dokter saat mengatakan.
"Selamat Pak, Bu. Kalian akan segera menjadi orang tua," ucap sang dokter menyalami.
Atifa masih tidak percaya, dengan apa yang barusan Atifa dengar. Tanpa ijin, Atifa lantas bangun dari tidurnya ingin melihat langsung. Farhan langsung sigap membantu Atifa sedikit mengangkat tubuhnya, hingga dapat melihat jelas ke arah layar monitor yang berada di sampingnya. sebuah Kantung kecil yang Atifa lihat di layar monitor, membuat Atifa tidak percaya makhluk kecil itu ada di dalam perutnya.
"Ini anak aku?" tanya Atifa, berpikir ini seperti mimpi.
"Itu anak kita," jawab Farhan sembari merangkul Atifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tafsir Cinta
Teen FictionTafsir Cinta bercerita tentang dua insan yang tidak sengaja dipertemukan lalu di satukan. Makna cinta yang luas membuat mereka tidak memiliki tujuan yang sama, berusaha mempertahankan ego hanya demi sebuah alasan. Kepercayaan yang di taruh di pundak...