***
"Selamat malam semuanya!" Irma menyapa tamu undangan yang berkumpul di ruang tengah. Kegelapan menyelimuti, hanya ada sorotan lampu di panggung kecil. Ada beberapa yang memegang senter semacam lightstick, mungkin dari sesama teman influencer-nya. Terlihat dari dandanan mereka yang begitu elegan.
"Hari ini ... hari yang sangat spesial buat saya. Karena saya berulang tahun tepatnya kemarin sih. Tapi dirayainnya hari ini." Irma terkekeh sejenak lalu kembali mengutarakan rasa syukur melalui mic yang dipegangnya. "Saya mau ucapkan terima kasih kepada pihak sponsor, Yuuzu Cosmetics, karena sudah mendukung saya dari awal berkarir sebagai influencer kecantikan hingga sekarang. Bahkan saya masih bisa dipercaya sebagai Brand Ambassador produk mereka."
Kemudian Hardi yang masih terus lengket dengan Adelia menyimak peluncuran produk skincare terbaru yang dibawakan oleh Irma sendiri. Pertama-tama Irma menjelaskan produk tersebut dengan kalimat persuasif yang mungkin bakal menarik minat orang-orang termasuk tamu undangan.
"Oh iya saya mau tanya kepada tamu VIP. Kalian sudah dapat kan produk terbaru skincare-nya?" Irma melempar pertanyaan pada para tamu undangan.
"Dapat!" Sebagian tamu bergemuruh menyerukan jawaban.
"Nah, skincare ini cocok digunakan baik pria maupun wanita. Salah satu manfaatnya adalah mengencangkan kulit."
Hardi melirik sejenak bawaan di tangan kanannya. Skincare bentuk jar dengan tutup warna merah muda. Itu adalah produk terbaru yang telah diluncurkan barusan oleh Irma.
"Kamu bisa ambil punyaku setelah acara," pinta Hardi pelan pada Adelia.
"Mas Hardi keberatan ya menggunakan produk skincare ini? Padahal Mas Hardi suka nonton video YouTube mereka tanpa memandang orangnya siapa. Harusnya Mas juga suka dengan produknya. Apalagi nih, banyak manfaatnya loh," bisik Adelia berani membujuk.
"Untuk yang ini, aku skip." Hardi menjawab biasa tanpa memandang Adelia. Fokus menatap panggung kecil di mana hanya Irma yang berdiri sebagai tuan rumah. "Masalah skincare, aku bisa beli yang lebih bagus dan lebih cocok untuk kulitku. Bukan cuma karena Irma yang jadi BA aku harus menggunakan produknya."
Adelia tidak menanggapi lagi, ikut fokus menonton perayaan ulang tahun influencer 2 juta pengikut itu.
"Acara yang kita tunggu-tunggu nih, gengs. Aku panggil seorang pengulas makanan yang mungkin kalian tahu siapa orangnya. Sekalian nih, dia juga yang akan bawakan kue ulang tahun untukku. Beri minggir semuanya!" Irma berseru semangat ketika memanggil seseorang yang mulai keluar dari ruang VIP.
Alunan lagu romantis terdengar, diikuti irama langkah dari seorang pria berperawakan kurus dengan kedua tangan menengadah kue ulang tahun red velvet beserta hiasan bentuk pigura kecil di tengah-tengah.
"Selamat ulang tahun, Irma sayang." Rafli berucap melalui mic yang dipegang oleh salah satu panitia. "Kue spesial, buatan tanganku sendiri."
"Cih, paling cuma beli." Adelia berkomentar pelan, menimbulkan respon lucu bagi Hardi.
Irma mulai berjalan pelan sambil kedua tangannya menutup mulut seolah terharu dengan kejutan manis yang diberikan dari Rafli.
Mereka berdua saling mendekat. Pria dengan jas hitam serta dasi kupu-kupu itu mengecup pipi putih merona Irma lalu disambut dengan gemuruh 'Ciee' dari para tamu undangan.
Hardi dan Adelia pengecualian, mereka hanya diam menonton pertunjukan mendadak itu.
"Terima kasih banyak, Rafli sayang." Nada bicara Irma begitu manja. Rafli tertawa geli, sekali lagi para tamu undangan bersorak gembira. Lampu panggung menyoroti mereka berdua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mission to be Liar
RomanceDiduga tidak setia karena menceraikan istrinya, Hardi seakan membawa beban baru. Hardi dihujat tanpa sebab, membuatnya tertekan dan memilih resign dari kantor tempatnya bekerja. Tanpa sengaja, Hardi dipertemukan dengan Adelia. Keakraban kembali terj...