***
Hardi menyimak Adelia menikmati kue cokelat miliknya sambil duduk di sisi ranjang. Mereka bahkan enggan duduk di meja makan, entah kenapa Adelia ingin makan kue itu di ranjang. Padahal ada balkon juga, jadi punya alternatif.
"Pelan-pelan makannya," peringat Hardi kemudian tangan kanannya bergerak menyeka krim cokelat yang sempat belepotan di ujung bibir Adelia. "Ukuran kuenya besar loh. Kamu sudah ngabisin setengah. Aku yakin setelah ini kamu bakal eneg untuk menyantap suapan berikutnya."
Adelia membalas dengan tertawa pelan lalu menutup mulutnya dengan telapak tangan. Tawa yang diciptakan begitu anggun. Makin menarik hati Hardi kini.
"Mau lihat bintang dari atas balkon nggak?" tawar Hardi. Jarak tatapan mereka terbilang cukup dekat. Ditambah mereka yang duduk bersampingan serta pandangan yang bersirobok. Membuat Adelia hanya terdiam canggung sambil membesarkan sedikit bola matanya.
"Boleh." Adelia menyetujui meski merasa gugup. Hardi langsung berdiri sambil membawa dua mug berisi susu cokelat yang barusan dibuatnya.
"Ini masih hangat. Enak diminum malam-malam begini." Tangan Hardi langsung menyodor satu cangkir untuk Adelia, kemudian berdiri dari tempat duduknya untuk membuka pintu balkon.
Begitu balkon terbuka, Adelia spontan menyapukan permukaan lengan bajunya sebab angin yang menusuk kulitnya.
"Enak kan lihat bintang kelap-kelip?" tanya Hardi membuka obrolan. Dia berdiri tepat di sebelah kanan, jika dilihat dari dalam unitnya. Hardi menoleh. Adelia yang tampak terkagum dengan bintang yang indah dipandang di langit.
"Aku suka," jawab Adelia menuturkan kekagumannya. "Aku yakin banyak penghuni lain yang berbondong-bondong ke balkon untuk melihat bintang."
Hardi mengangguk setuju. "Betul. Di apartemen ini, para penghuninya dimanjakan dengan bintang-bintang di malam hari. Kadang sambil minum kopi atau minum susu cokelat, seperti yang kita lakukan sekarang. Atau sambil makan mie instan."
"Wah, enaknya ya." Adelia menghirup udara segar sambil berdecak kagum, lagi-lagi merasakan kebahagiaan dalam diri. "Andai saja ... aku bisa tinggal di sini. Pasti bisa lihat bintang tiap hari, minum minuman yang kita suka sambil berdiri di balkon. Aku cuma bisa membayangkan saja."
Hardi membentuk lengkungan kecil di bibir. Harapan yang dilontarkan dari mulut Adelia sendiri seolah membuka peluang untuk makin dekat dengan wanita itu. Sungguh, Hardi mengenyahkan hal yang berkaitan dengan pura-pura. Hardi mulai berani, dirinya sungguh ingin membuat perasaannya jelas tanpa adanya hambatan.
Tanpa aba-aba, Hardi mendekatkan tubuhnya lebih rapat di samping Adelia. Rasanya lebih nyaman, terbukti dari helaan napasnya.
"Asalkan bersamamu, Mas Hardi. Aku mungkin nggak cuma membayangkan, tapi bakal terealisasikan."
Imbuhan dari Adelia spontan menarik atensi Hardi dari bintang yang berkelap-kelip sekarang.
"Oh iya, kamu mau tahu kenapa aku lebih pintar mencari peluang selama pacaran pura-pura kita?" Adelia kini bertanya. Hardi diam menunggu jawaban yang keluar dari mulutnya. Tentu Hardi pasti tidak bisa menjawabnya.
"Karena dari awal, aku sudah goyah denganmu. Bahkan dari awal kita bertemu."
Sekali lagi, Hardi hanya bisa diam. Sambil menyesap sedikit susu cokelatnya melalui ujung cangkir.
"Kamu kasih aku onigiri saat pertemuan pertama kita di minimarket," ungkap Adelia mengungkit masa lalu mereka. "Itu satu hal yang nggak akan mungkin kulupa."
Hardi memang baik ke semua orang termasuk Adelia. Tidak disangka saja ternyata perlakuannya mampu membuat seorang Adelia terkagum.
"Makanya saat kita pacaran pura-pura, aku mengharapkan suatu hal. Yaitu ..." Adelia menjeda ucapannya dengan menyesap minumannya, lalu mengarahkan pandangannya pada pria rambut belah tengah itu. "Kamu bisa peka, bisa move on dari mantan istri kamu, dan ... misi kita menjadi pembohong berbuah hasil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission to be Liar
RomanceDiduga tidak setia karena menceraikan istrinya, Hardi seakan membawa beban baru. Hardi dihujat tanpa sebab, membuatnya tertekan dan memilih resign dari kantor tempatnya bekerja. Tanpa sengaja, Hardi dipertemukan dengan Adelia. Keakraban kembali terj...