36-Shena

240 15 0
                                    


Keyla pulang dijemput kedua orang tuanya, sepanjang perjalanan dia sibuk menceritakan apapun yang terjadi di hari pertamanya masuk sekolah.

"Ma, Pa berhenti dulu!" seru Keyla tiba-tiba.

Setelah Soni sepenuhnya memberhentikan mobil yang dirinya kendarai, Keyla segera membuka pintu dan berlari mendekati seseorang yang tidak asing untuknya.

Keyla menutup mulutnya sendiri, "Shena," lirih Keyla memanggil teman sebangkunya itu. Kondisi Shena begitu memprihatinkan. Bau amis dapat dengan jelas indra penciumannya deteksi.

"Kamu kenapa?" tanya Keyla, mulai mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Penampilan kamu kenapa berantakan kaya gini?" dengan tangan bergetar, Keyla bermaksut memegang rambut Shena yang sudah terlihat berantakan akibat potongan asal dari seseorang.

Shena spontan, mengambil aba-aba untuk menghindari Keyla, dia takut gadis di depannya akan melakukan hal yang sama buruknya dengan yang teman-teman sekelasnya lakukan.

"Kamu mau pulang?" tanya Keyla lagi, masih belum menyerah. Dan kali ini Shena memberanikan diri untuk menganggukan kepalanya.

"Kenapa jalan kaki? Kamu nggak dijemput? Rumah kamu di mana emangnya? Pulang bareng aku aja yuk." ajak Keyla, sambil menggemngam salah satu tangan Shena.

"Nggak mau," sahutnya masih mencoba menghindari sosok yang sedari tadi mengajaknya berbicara.

"Kenapa?"

"Baju aku kotor, badan aku juga bau telur," jawab Shena dengan nafas tercekat.

"Nggak papa, yuk pulang bareng. Bentar lagi ujan deres loh. Nanti kamu bisa sakit." kekeh Keyla masih mencoba merayu Shena.

Merasa tidak punya pilihan lain, Shena perlahan mulai mengikuti langkah temannya itu, menuju sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Mereka berdua duduk bersebelahan di kursi belakang, Shena menatap kedua sosok di depannya dengan tatapan penuh luka.

"Jadi kamu enak ya," ujar Shena dengan sorot mata kosong.

Keyla memandang gadis di sebelahnya bingung. "Enak gimana?"

Shena memandang sendu pemandangan di depan. "Itu kamu pulang dijemput Mama, Papa kamu," jawab Shena lirih.

Keyla menyerkitkan dahinya bingung. "Emangnya Mama sama Papa kamu nggak bisa jemput?"

Shena menggelengkan kepalanya lemah. "Enggak."

"Kenapa?"

"Bunda aku udah ada di Surga kata Bibi, dari aku bayi Bunda udah ninggalin aku. Aku punya Ayah tapi sibuk, jarang pulang sampai berbulan-bulan. Aku juga punya Kakak, tapi dia juga jauh tinggal di luar negri ikut Oma!"

Keyla menutup mulutnya tidak percaya mendengar perkataan teman barunya.

Dengan ragu Keyla kembali bertanya. "Ini kamu kenapa bisa berantakan kaya gini?"

"Mereka nggak suka sama aku dan ini semua ulah mereka, kata mereka aku anak pembawa sial sampai bikin Bunda meninggal, mereka juga bilang aku anak nggak diakui soalnya mereka belum pernah melihat Ayah aku. Aku punya Ayah kok, beneran deh. Tapi mereka nggak percaya."

Fara dan Soni orang tuanya Keyla hanya tersenyum miris mendengar pembicaraan anak dan teman barunya di tempat duduk belakang.

"Kamu mau jadi temen aku?" tawar Keyla.

Shena menatap Keyla dengan senyum mengembangnya. "MAU!" jawab Shena antusias. Namun setelah itu sorot mata dia kembali meredup.

Keyla yang sadar akan hal itu sontak bertanya. "Loh kenapa?"

Memories of Little Atta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang