🏅 Bittersweet of Marriage July 2023
(FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA! Harap tinggalkan jejak untuk menghargai penulis)
Genre: Spiritual, Romance.
**✿❀Description❀✿**
Ini kisah insan yang menjaga. Menjaga cinta, menjaga persahabatan, juga menjaga kesuc...
"Setiap manusia pasti akan merasakan kehilangan. Selamanya, atau sementara." —Fauzan Al Baihaqi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aisyah dan Laila menaiki motor disusul oleh mobil Hasan di perjalanan menuju rumah Zahra. Mereka semua kehilangan teman terbaik mereka. Yang selalu paham tentang mereka, yang selalu tersenyum, yang selalu ada, dan yang lebih penting; selalu menasihati. Di lingkaran pertemanan mereka, kabar duka Zahra dan Saddam membuat mereka merasa kehilangan separuh dari jiwa mereka. Tentunya, mereka adalah sahabat terbaik yang pernah ada.
Meski dunia tak mengenal mereka, setidaknya mereka abadi dalam memori orang-orang yang menyayangi mereka.
"La, Hannah telepon." Aisyah menunjuk ponsel Laila yang menyala dalam mode hening. Terlihat pantulan sinarnya dari tas Laila.
Buru-buru Laila mengangkat telepon Hannah sementara Aisyah mengendarai motor.
Laila bercakap tentang kepergian Zahra dan Saddam serta niat mereka berdua sebelum kecelakaan. Mereka berniat berbulan madu ke Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh. Mulia sekali!
Hannah terisak menelepon Laila. Zahra adalah gadis pemalu yang selalu dirindukan Hannah. Selain lucu, dia adalah yang paling muda di lingkaran mereka.
"La, padahal baru kemaren kita tertawa bersama. Dan baru lima hari dia menikah. Zakiyya ada hubungin kamu, La?"
Laila menggeleng. "Belum ada. Aku belum ngabarin Kiya soal ini."
"Oke, gak apa. Kalian lagi di mana sekarang? Aku masih ada urusan di sini."
Laila menoleh ke belakang. "Kami dalam perjalanan ke rumah Zahra. Aku dengan Aisyah boncengan naik motor. Di belakang ada mobil Hasan, Fauzan, Fadil."
"Oh, oke. Maaf ganggu. Aku tutup teleponnya, ya. Assalamu'alaikum."
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Telepon pun ditutup oleh Hannah.
"Ada ngomong apa Hannah, La?" tanya Aisyah penasaran.
"Cuma nanyain gimana kabar Zahra. Hannah nangis tadi dengar Zahra meninggal sama Saddam. Tapi gimana? Setiap yang hidup pasti akan mengalami perpisahan," tutur Laila. Laila pun turut bersedih saat ini. Bahkan, mengobrol saja ia malas sebenarnya.
Di mobil, tak ada sepatah kata yang terucap. Semua hanya fokus pada kesedihan masing-masing.
Hasan memutuskan untuk membuka pembicaraan, ia menghembuskan nafas kasar. "Jasad Saddam sama Zahra gimana?"