🏅 Bittersweet of Marriage July 2023
(FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA! Harap tinggalkan jejak untuk menghargai penulis)
Genre: Spiritual, Romance.
**✿❀Description❀✿**
Ini kisah insan yang menjaga. Menjaga cinta, menjaga persahabatan, juga menjaga kesuc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laila di kamar sibuk membereskan ranjang serta meja belajarnya. Deva masih berada di ruang tengah bersama ibunya dan Fadil pula. Fadil kini menahan rasa cemburu yang menggebu-gebu. Cuma tak terlihat saja.
Meski Deva adalah sepupu Laila, tidak menjamin kalau Laila tidak menikah dengan Deva yang terlihat begitu antusias.
"Bu, cinta itu sangat berpengaruh, ya, dalam kehidupan sehari-hari kita. Adanya cinta, dunia menjadi lengkap. Lebih baik kita mencintai Allah secara berlebih dan mencintai manusia sewajarnya, karena berharap pada-Nya gak akan pernah kecewa," ujar Deva tersenyum.
"Iya. Dan itulah kenapa kita dianjurkan juga untuk mencintai sesama muslim. Karena cinta sangat berpengaruh dalam kehidupan. Baik secara massal maupun individual. Aksi dan pola pikir kita berpengaruh pada kasih sayang yang kita dapatkan," jelas Fadil.
Sebenarnya Deva sangat tertarik berbincang dengan Fadil juga. Tetapi karena ia merasa waktu sudah semakin sore, ia memutuskan berpamitan untuk pulang. Tak lama setelah Deva pulang, Laila keluar dari kamar, pergi menuju ruang tengah untuk ikut berbincang. Fadil melihat Laila sekilas dan segera mengalihkan pandangannya.
Fadil dan ibunya berbasa-basi sedikit dengan Laila, barulah mereka izin pamit.
Rumah menjadi sepi karena hanya tersisa Laila dan ibunya. Sang ayah baru saja pulang.
"Assalamu'alaikum," salam Thariq. Laila segera berlari demi membukakan pintu untuk sang ayah.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Ayah!" Laila memeluk Thariq layaknya anak kecil. Di umurnya yang ke 21, ia tetap saja bertingkah seperti anak kecil di depan orang tuanya.
Thariq menatap Laila penuh kasih, memberi elusan lembut pada punggung anak tercintanya.
Laila mendongak, "Ayah besok ada acara?" tanyanya.
"Enggak, La. Memangnya kenapa?" Thariq melepaskan pelukan Laila kemudian menaruh sebungkus plastik di sofa.
"Besok acara pentas seni anak-anak, Yah. Ayah mau datang?" Laila melangkah mundur sedikit dari hadapan ayahnya.
"Hm. In syaa Allah, ya." Thariq mengelus pucuk kepala Laila. Laila tersenyum.
Mereka berjalan beriringan menuju dapur untuk makan di meja makan bersama. Sore itu, penuh dengan canda tawa ditemani dengan semburat mentari yang hangat.
͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
Pukul tujuh pagi, Hannah dan Laila berjanji bertemu di danau bersama Aisyah pula. Hari ini mereka bersama Zakiyya melaksanakan healing. Sampai di danau, Zakiyya berlari ke jembatan yang hanya muat dua orang itu atau biasa disebut jembatan kekasih. Zakiyya teringat saat sebelum sang Kakak dilamar, ia sempat ke teman ini dengan Zahra. Memutar kembali masa lampau, membuatnya menatap sendu penuh kenangan tempat ini.