"Egoiskah aku jika menginginkanmu?"
"Jadi, Laila ... izinkan saya untuk memperjuangkanmu. Saya berkata seperti ini di hadapan para orang tua untuk menunjukkan bahwa saya serius," pinta Hisyam.
Hafidzah terharu. Ia merasa bersyukur telah mendidik anaknya dengan kesabaran tiada tara dan tak mengenal lelah sehingga lelaki yang baik melamar anak semata wayangnya. Mata Hafidzah berkaca-kaca.
Laila tersenyum pada Hisyam kemudian mengangguk. "Boleh, tetapi ada satu syarat untukmu." Laila mengangkat satu jari. Hisyam memiringkan alisnya.
"Bolehkah Laila meminta agar Kakak fokus pada agama Allah dan istiqomah terhadap itu selama enam bulan? Apa boleh dalam waktu itu kita tidak bertemu dan berkomunikasi?"
Semua kaget dengan permintaan Laila. Laila menantang dengan senyumannya, Hisyam menelan ludah dengan kasar.
Hisyam pun tersenyum. "Baik, jika itu maumu. Akan saya lakukan apabila mengatasnamakan Allah subhanahu wa ta'ala."
"Kalau begitu saya ingin izin kepada orang tua Laila juga pada Laila bahwa saya ingin berpamitan karena mau ada acara lagi. Sampai bertemu lagi di titik terbaik dan versi terbaik kita, Laila," ujarnya sembari bangkit. Disusul oleh orang tuanya. Spontan Laila dan orang tuanya juga ikut bangkit.
"Iya, terima kasih telah berani menyatakan kejujuran pada anak saya," respons Hafidzah sembari menempelkan tangannya.
"Saya senang dengan anak Bapak yang sangat berani. Jarang ada lelaki sepertinya, Pak." Thariq menyalami Alfrinza atau biasa dipanggil Pak Pinja--ayah Hisyam.
"Alhamdulillah. Saya juga senang melihat Laila yang in syaa Allah berakhlak baik serta berbakti. Membuat Hisyam berkata seperti itu kepada wanita sungguh, hanya Laila wanita yang mendapatkan perkataan itu," puji Alfrinza. Laila menunduk malu.
"Baik, Pak, terima kasih atas pujiannya. Hati-hati di jalan," ucap Thariq. Alfrinza menyusul anak dan istrinya ke luar.
"Saya yang harusnya berterima kasih, Pak, karena sudah diizinkan mengenal Laila," sahut Hisyam. "Kami pamit, ya. Assalamu'alaikum. Semoga berkah dan sehat selalu menyertai Bapak dan keluarga."
Laila dan orang tuanya membalas salam serentak. Mereka memandangi mobil Hisyam hingga lenyap dari pandangan.
Thariq memegang bahu Laila kemudian berkata, "Nak, inilah buah dari kamu bersabar dan menahan nafsu. Kau menghindari yang haram, Allah memberimu rejeki yang halal. Kamu pasti tahu bahwa setiap bab dari kisah manusia sudah ditulis oleh-Nya. Itu sudah yang terbaik. Kalau nanti kamu sudah menikah, Nak ..., jangan menyesali atas kekurangan yang satu per satu muncul dari pasanganmu nanti. Kau memilihnya, dia memilihmu. Kalian harus saling mengerti dan saling menerima," nasihatnya. Berharap agar kelak tidak ada perceraian antara sang anak dengan suaminya kelak.
Laila mengangguk dan meneteskan air mata. "Pasti, Ayah. Akan kuusahakan agar rumah tanggaku baik-baik saja." Laila pun memeluk sang ayah, dilanjut oleh sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lailatul Qadar(END)
Духовные🏅 Bittersweet of Marriage July 2023 (FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA! Harap tinggalkan jejak untuk menghargai penulis) Genre: Spiritual, Romance. **✿❀Description❀✿** Ini kisah insan yang menjaga. Menjaga cinta, menjaga persahabatan, juga menjaga kesuc...