34. Sebatas Mimpi

96 23 58
                                    

Assalamu'alaikum, semua!
Semoga bahagia selalu dan dalam lindungan Allah. Lebaran 2023 kalian bagaimana? Seru, gak? Ditanyain apa aja sama keluarga?

Semoga dengan ceritaku kalian bisa bahagia. Untuk yang sedih, semoga kalian selalu bahagia di masa depan. Ini cuma sementara :)

Selamat menikmati Lailatul Qadar. LQLovers🙃

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

"Hanya sebatas pernah yang takkan pernah menjadi."

Mereka menyelesaikan acara kumpul mereka dan memutuskan untuk pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menyelesaikan acara kumpul mereka dan memutuskan untuk pulang. Hasan izin pergi terlebih dahulu meninggalkan Fadil dan Fauzan karena memiliki urusan penting. Tinggal Fadil dan Fauzan yang berada di situ bersama pelanggan lain. Setelah mereka mengantarkan Hasan.

"Zan, lu napa lesu amat? Lu butuh tempat cerita? Ayo sama gue. Gak usah sungkan." Fadil kembali duduk di dekat Fauzan. Fauzan pun kembali duduk di tempatnya. 

"Emang lo mau dengerin gua?" Fauzan melirik ke arah Fadil. "Yang ada gue ngerepotin elu hanya karena ngedengerin gua curhat."

Fadil memutar bola matanya dengan malas. "Gue tau lu ada masalah. Sama siapa? Hasan?" 

Fauzan membelalakkan matanya, kaget akan kepekaan Fadil.

"Peka amat lu, Dil." Fauzan memijat keningnya. Fadil memiringkan alisnya.

"Lu ada masalah sama Hasan?" tanya Fadil kemudian mendekatkan dirinya kepada Fauzan.

Fauzan menatap lurus. "Ya, gitu."

Berceritalah Fauzan mengenai momen manis dirinya bersama Hannah. Bertemu di kafe secara tiba-tiba, Fauzan menaruh surat-surat tulisan tentang cintanya pada Hannah kemudian Hannah tersenyum. 

Ia menundukkan kepalanya hingga rambutnya turun ke bawah saat menceritakan Hannah menangis karena perjodohan Hannah dan Hasan telah ditetapkan tanggal.

Fadil kaget. Hasan tak menceritakan apa pun tentang perjodohannya dengan Hannah. 

"Iya. Terusin ceritanya," titah Fadil.

Fauzan meneruskan ceritanya. Ia menceritakan bahwa ia sempat kesal melihat Hasan ketika Hasan duduk di meja kafe. Sebelum beberapa saat kemudian Hannah melewatinya dan kekesalannya menurun ketika melihat Hannah. 

Bahkan, kekesalannya masih tersimpan sedikit di dalam hatinya saat ini.

"Nih, ya, Zan. Jika dia emang buat lo, udah pasti Allah perlancar jalannya buat nemuin lo. Jangan terlalu dikejar, nanti lo kecewa kalo ternyata dia cuma sekadar hadir. Saran gue doa dan berserah diri aja," pesan Fadil. Fauzan melirik sekilas ke Fadil kemudian menghembuskan nafas kasar.

Lailatul Qadar(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang