"Kita. Satu kata yang penuh dengan tanda tanya."
Seorang lelaki keluar dari mobilnya berniat ingin mengetuk pintu rumah yang ia tuju. Tiba-tiba sang pemilik rumah keluar dan mereka pun berpapasan. Mereka terkejut dan saling memandang.
"Kakak?" tanya Laila heran. Mengapa Hisyam ada di sini?
Hisyam tersenyum kikuk. "Assalamu'alaikum. Ayah ada, La?"
Laila menunjuk ke arah pintu sembari memalingkan wajahnya. "Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Iya, Ayah ada di dalam, Kak. Kakak mau ngobrol?"
"Iya. Kakak kangen ngobrol sama Bapak," kata Hisyam
Laila mengangguk paham. "Silakan masuk, Kak. Aku izin enggak nimbrung sebentar karena mau nyiram tanaman." Laila membiarkan Hisyam berjalan melewatinya kemudian menyusul di belakang.
"La, Ayah mau teh manis dan gulanya sedikit, ya. Bosen ngopi terus," kata Thariq ketika Laila sedang berjalan. Laila pun mengangguk.
Hisyam duduk di sofa, Laila menyusul di belakangnya kemudian pergi menuju dapur untuk membuat minuman.
Laila mengaduk-aduk gula pasir di dalam gelas dengan pikiran yang sedang berkelana. Sebenarnya mengapa Hisyam seringkali berkunjung ke rumahnya? Bukankah Hisyam juga memiliki pekerjaan? Pikirnya. Ia tak ingin geer sebelum adanya kepastian terucap dari mulut Hisyam.
Setelah memastikan gula telah larut, Laila meletakkan sendok kecil bekas mengaduk ke piring kecil tatakan gelas. Ia menyusun kedua gelas di nampan lalu membawanya ke ruang tamu.
Sampai di ruang tamu, Laila membungkukkan dirinya untuk menaruh gelas-gelas di meja kemudian kembali ke dapur agar tidak menganggu pembahasan sang ayah dan Hisyam.
Thariq tertawa kecil merespon perkataan Hisyam. "Jadi sekarang Hisyam mau tinggal di kampung ini? Boleh-boleh saja. Nanti kita jalan ke tempat wisata yang bagus dekat sini. Ada danau wisata dan taman yang biasa saya ajak Laila buat refreshing."
Hisyam mengangguk. "Wah, boleh, Pak." Hisyam tersenyum kecil.
Thariq memperhatikan perilaku Hisyam yang sepertinya ingin menyampaikan sesuatu namun tertahan. "Nak," panggilnya.
Kepala Hisyam spontan tegak. "Iya, Pak?" tanyanya gugup.
"Apa alasanmu kemari? Sepertinya ada yang ingin dibicarakan," ungkap Thariq. Hisyam menatap Thariq dengan gugup kemudian membuka mulutnya untuk mulai mengutarakan isi hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/312608983-288-k558956.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lailatul Qadar(END)
Spiritual🏅 Bittersweet of Marriage July 2023 (FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA! Harap tinggalkan jejak untuk menghargai penulis) Genre: Spiritual, Romance. **✿❀Description❀✿** Ini kisah insan yang menjaga. Menjaga cinta, menjaga persahabatan, juga menjaga kesuc...