"Terima kasih, Ya Allah. Telah mempertemukan aku dengan dia. Dia adalah orang pertama yang aku cintai dan cukuplah ia menjadi yang terakhir sampai surga-Mu. Aku bersyukur karena bertemu dengan sosoknya."
—Zahra Shafa Aghniya
Aisyah dan Laila pamit kepada Zahra untuk segera pulang. Laila memiliki urusan karena ia harus pergi ke pesantren Hidayatul Kariim untuk pengecekan perpustakaan sekolah.
"Jangan sungkan main ke sini lagi ya, La, Ais." Zahra melambaikan tangannya. Aisyah dan Laila sudah menaiki motor masing-masing.
"Iya, Zah. Makasih jamuannya." Laila melambaikan tangannya dan Aisyah tersenyum.
"Kami pulang duluan, ya! Assalamu'alaikum!" pekik Aisyah yang melajukan motornya. Zahra tersenyum melihat kawan-kawannya pergi hingga punggung mereka tak terlihat oleh mata.
Hari sudah sore, sedangkan Zahra merasa kelelahan hari ini. Keluarga Saddam dan sahabatnya datang di hari yang sama. Dan Zakiyya? Dia masih mengurung dirinya di kamar. Khawatir terjadi sesuatu pada adik kesayangannya, Zahra pun pergi menuju kamar Zakiyya.
Zahra mengetuk pintu kamar Zakiyya beberapa kali namun hasilnya nihil.
"Kiya?"
Zahra yang penasaran memegang knop pintu dan membukanya. Ia kaget karena tidak terkunci. Zahra melihat Zakiyya tertidur dengan kerudung hitamnya.
Zahra tersenyum melihat Zakiyya tertidur pulas. Ia berinisiatif untuk mengambil selimut kemudian menyelimuti adiknya.
Zahra mengelus pucuk kepala adiknya. "Capek, ya? Istirahat aja. Nanti ... apabila Kakak gak ada lagi di rumah ini dan ikut sama Abang Saddam, Kiya jangan sedih, ya? Karena kalau Kiya sedih siapa yang bakal tenangin kalau Kakak gak ada?"
Zahra tersenyum. Ia curhat pada tubuh adiknya yang terlelap itu. Entah kenapa, ia ingin sekali berkata seperti itu seolah ia akan pergi besok. Akhirnya Zahra keluar dari kamar Zakiyya dan bersiap untuk pergi belanja ke pasar.
Sementara itu, Aisyah dan Laila berpamitan di perempatan jalan. Aisyah pergi menuju rumahnya dan Laila langsung berangkat menuju pesantren.
Sesampainya di pesantren, Laila parkir di parkiran khusus untuk para santri serta alumni. Laila turun dari motor dan mengunci motornya kemudian berjalan ke dalam pesantren.
"Assalamu'alaikum!" sapa Laila pada santri putri yang tengah berkumpul di halaman depan pesantren.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Ustazah. Yey, Ustazah dateng. Ustazah kapan ngajar lagi di sini?" tanya salah seorang santri putri.
"In Syaa Allah hari Sabtu. Nanti kita sekalian study tour, ya? Ustazah koordinasi dulu dengan pihak pesantren juga," kata Laila. Seketika para santri putri yang mendengarnya bahagia dan memeluk Laila secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lailatul Qadar(END)
Espiritual🏅 Bittersweet of Marriage July 2023 (FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA! Harap tinggalkan jejak untuk menghargai penulis) Genre: Spiritual, Romance. **✿❀Description❀✿** Ini kisah insan yang menjaga. Menjaga cinta, menjaga persahabatan, juga menjaga kesuc...