41. Bersama Lagi

50 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ikhlas, adalah cara terbaik untuk mencegah luka lebih dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ikhlas, adalah cara terbaik untuk mencegah luka lebih dalam."
Fauzan Al Baihaqi

Langit malam ditemani kerlap-kerlip bintang dan desiran angin lembut membuat Laila yang sedang menunggu takjil jadi mengantuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit malam ditemani kerlap-kerlip bintang dan desiran angin lembut membuat Laila yang sedang menunggu takjil jadi mengantuk.

Laila mengucek matanya berkali-kali, kali ini ia sangat lelah karena mengajar setengah hari di pondok. Dikarenakan persiapan ujian, Laila terpaksa harus begadang untuk membuat soal ujian para santri.

"Mbak, punten. Takjilnya sudah," tegur penjual takjil menyerahkan kantong plastik berisi pesanan Laila. Laila yang sedang duduk di kursi kayu panjang segera beranjak untuk mengambil pesanannya.

"Terima kasih, Mang." Laila tersenyum kemudian melenggang pergi.

Di perjalanan menuju rumah, ia lihat langit yang kini memancarkan bulan purnama. Cantik sekali, batinnya.

Suasana kali ini sangatlah dingin sehingga Laila memakai baju rajut tebal berwarna beige dan rok berbahan cotton combed berwarna cokelat susu dengan kerudung pink. Paduan yang lucu.

Laila merasa cukup memandang langit, ia melanjutkan perjalanan pulangnya. Sampai di pekarangan rumah, ia memasuki pagar kemudian mengetuk pintu rumah sembari mengucapkan salam. Sang ibu pun membukanya.

Lailatul Qadar(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang