✧༺Two༻✧

2.8K 212 3
                                    

Hello

____________

Aku terbangun, dan mendapati diri ku di atas kasur yang ada di rumah ku. Apa aku mati karena badai salju dan kembali ke masa lalu?

"Siapkan pasukan, kita kembali ke kekaisaran."

"Baik yang mulia."

Ceklek

"Dan perintahkan pasukan un...."

Pria itu berhenti bicara setelah melihat ku duduk di atas kasur. Ekspresi nya kaget.

"Claire?! Kau tidak apa apa?! Ada yang sakit?" Tanya pria itu.

Sedangkan aku hanya memandang bingung, apa yang terjadi? Siapa dia sebenarnya? Namun sesaat kemudian aku melihat di pergelangan tangannya, terdapat gelang yang mirip dengan gelang mama namun berwarna hitam dan dengan tulisan "Her king." Apa dia papa ku?

"Anda, apa anda ayah saya?" Tanya ku.

"Iya, aku ayah mu, maafkan aku yang terlambat menjemput mu dan ibu mu." Jawab pria itu sambil berlutut di hadapan ku dan memegang kedua tangan ku dengan lembut.

Butiran bening mengalir di pipi ku, aku bertemu dengan ayah kandung ku. Tapi...bukankah aku tidak pernah bertemu dengan nya di kehidupan dulu, apa karena aku pergi dengan membawa gelang ini? Karena di kehidupan dulu, aku tidak membawa gelang ini.

"Maafkan ayah." Kata nya dengan lembut sambil memeluk ku.

Pelukan yang hangat yang biasa mama berikan kepada ku.

"Claire, apa kau mau kembali ke rumah mu yang sebenarnya?" Tanya pria itu dengan lembut.

Aku pergi dari rumah ini karena alasan itu, yaitu mencari keluarga ku dan kembali ke rumah sebenar ku.

"Tapi mama." Kata ku.

"Dia akan di makamkan di tempat yang paling terhormat." Kata pria itu sambil tersenyum.

Tanpa sadar aku menganggukkan kepala, pria itu tanpa aba aba menggendong ku membuat ku kaget.

"Yang mulia, kereta kuda sudah di persiapkan." Kata seorang pria.

Tunggu!

Yang mulia?!

Eh?!

"Bagus, sekarang kita akan ke istana." Kata pria itu dengan dingin.

Istana?!

"An-Anda kaisar?" Tanya ku secara reflek.

"Anda pintar sekali tuan putri, beliau adalah orang terhebat di kekaisaran. Kaisar Alfred Riedl De Veda, kaisar kekaisaran Valcke." Kata pria yang lain sambil tersenyum.

Ka-Kaisar?!

KAISAR?!

"Jangan terkejut putri ku, kau akan mengetahui yang lain nanti." Kata kaisar.

Kami masuk ke kereta kuda yang sangat bagus, berwarna coklat gradasi emas, bahkan rodanya ada yang dengan emas.

"Yang mulia, jasad permaisuri sudah kami masukan kedalam peti, dan sudah meletakkan di dalam kereta kuda."

"Berangkat sekarang." Kata kaisar dengan dingin.

Kaisar? Permaisuri? Sepertinya mama terlalu banyak rahasia yang tidak ku ketahui.

"Claire, Claire Eleanor De Veda, itu nama lengkap mu." Kata kaisar membuat ku menatap kearahnya.

Saat aku bertanya kepada mama siapa nama lengkap ku, mama cuman bilang kalau nama ku hanya Claire, dan suatu hari aku akan tau nama lengkap ku. Apa mama mengetahui apa yang terjadi?

"Te-Terimakasih, baginda." Kata ku dengan malu.

Author pov

Terdengar suara helaan nafas berat dari Alfred, dia kecewa karena putri kecilnya tidak memanggilnya ayah, ataupun papa.

"Tidak apa apa, perlahan pasti dia akan terbiasa." Batin Alfred.

"Rasanya canggung duduk bersama orang terpenting." Batin Claire dengan gugup.

Claire memutuskan untuk melihat kearah luar jendela kereta kuda, yang ternyata ada laut yang terbentang luas, dan ternyata mereka juga sudah keluar dari hutan musim dingin.

"Laut." Batin Claire dengan kagum.

"Sepertinya dia menyukai laut, apa setelah sampai di Kekaisaran, aku harus mengajaknya berlibur? Sepertinya boleh, tapi sepertinya aku harus merahasiakan rencana liburan ini, atau ketiga bocah itu akan ikut." Batin Alfred.

Claire memandang kagum lautan, sampai ketika pemandangan itu sudah tidak lagi terlihat membuat nya menghela nafas berat.

"Claire, jika kau suka, aku bisa mengajak mu ke pantai." Kata Alfred membuat Claire menatap kearahnya.

"Ti-Tidak perlu Baginda, ma-maksud saya, anda orang yang sibuk, pasti saya akan mengganggu waktu anda." Kata Claire.

"Tidak ada yang penting kecuali menghabiskan waktu bersama putri ku." Kata Alfred sambil tersenyum.

Jika orang-orang melihat Alfred tersenyum pasti semuanya syok, seorang kaisar yang dijuluki tiran berdarah dingin tersenyum, sudah pasti akan jadi berita yang ngetrend.

"Terimakasih baginda." Kata Claire dengan suara kecil, namun dapat di dengar oleh Alfred.

"Untuk apa?" Tanya Alfred.

"Anda menjemput saya, terimakasih, walaupun mama sudah gak ada membuat saya hampa, tapi anda datang menyelamatkan saya, terimakasih." Jawab Claire dengan wajah yang memerah, membuat Alfred tersenyum.

Walaupun Alfred masih sedikit kecewa karena tidak di panggil papa, tapi dia tidak memaksa, karena dia tau putri kecil nya masih belum memahami apa yang sedang terjadi. Tapi itu salah, Claire hanya bingung kenapa semuanya berubah?!

Claire, anak kecil itu perlahan mengantuk sampai ketika dia menutup matanya dan tertidur, Alfred yang duduk di sebrang nya langsung duduk di samping Claire, dan membuat Claire menjadikan paha nya sebagai bantal, dan Alfred menyelimuti nya dengan jubah nya.

"Selamat tidur, kesayangannya papa dan mama." Kata Alfred yang kemudian ikut tertidur.

Author pov end

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Claire's second life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang