Hello
"Jika boleh memilih, biar aku yang merasakan sakit akan kehilangan daripada harus melihat sahabat ku seperti ini."
Keyra Vallenxy Halley.
_____________________________
"Jadi, bagaimana dengan calon ksatria?" Tanya Keyra.
"Rencananya aku ingin mengetes mereka sekarang, tapi kalian membawa ku kemari." Kata Claire sambil menyeruput teh.
"Kamu harus menjaga kesehatan, kami sudah di percaya oleh mendiang pangeran keempat untuk menjaga mu, lagipula kami tidak mau melihat mu sakit." Kata Viola dengan lembut.
"Kalian benar-benar mirip dengan kakak kembar ku, aku masih tidak bisa percaya kalau kakak ku sudah menyusul ibu." Ucap Claire dengan nada sendu.
Clathria langsung menatap tajam kearah Viola, membuat Viola mengucapkan kata maaf tanpa suara.
"Ai, ikhlaskan kematian Clive, mungkin ini memang sudah menjadi takdirnya." Kata Aurora.
"Ngomong ngomong aku masih penasaran dengan pria itu." Kata Clathria yang menukar topik pembicaraan karena tak ingin melihat sahabatnya sedih.
"Benar juga, apa benar dia adalah dewa? Tapi, bukankah aneh, karena aku baca di buku mitologi dewa dewi, kekuatan mereka sangat besar bahkan dunia ini tidak bisa menampung kekuatan mereka." Kata Aurora dengan bingung.
"Aku setuju dengan mu Lety." Kata Keyra.
"Sekhmet, dewa penghancur? Aneh." Batin Claire dengan bingung.
"Kenapa kita tidak meminta tolong dengan anggota lain?" Tanya Aurora.
"Aku tidak ingin merepotkan mereka, lagipula kan kita adalah ketua, wakil ketua, dan anggota TQOR." Kata Claire sambil tersenyum.
"Kamu selalu sama saja." Kata Clathria sambil tersenyum.
"Wah, seorang mawar kegelapan yang terkenal dingin bisa senyum." Kata Keyra dengan heboh.
Tak
"Sakit Rara." Kata Keyra yang mendapatkan jitakan kasih sayang dari Viola.
"Sikit Riri." Ejek Viola membuat Keyra kesal.
"Ih Rara jahat, Vallen gak like sama Rara." Kata Keyra sambil cemberut membuat dia di tatap aneh oleh para sahabatnya.
"Entah kenapa aku merasa jijik." Kata Clathria.
"Sabar aku mempunyai sahabat seperti ini." Kata Claire.
"Masih imutan Lety dan Ai." Kata Aurora.
"Jangan membuat wajah seperti itu kalau tidak mau merasakan lemparan sepatu ku." Kata Viola.
Hal itu membuat Keyra berdecak kesal, sungguh dia yang selalu di buat begini oleh para sahabatnya. Sedangkan yang lain tertawa, kecuali Clathria yang hanya bisa senyum.
"Melihat kalian tertawa tanpa beban membuat ku sangat senang." Batin Clathria.
"Tuhan, jika aku boleh egois jangan rebut para sahabat ku, biarkan kami menghabiskan waktu dan tertawa bersama." Batin Viola.
"Tidak apa apa aku di buat begini, asalkan bisa membuat kalian tertawa seperti ini." Batin Keyra.
"Semoga persahabatan ini sampai kami menikah nanti." Batin Aurora.
"Terimakasih tuhan karena menghadirkan sahabat seperti mereka." Batin Claire.
"Oh ya, aku kembali dulu ya." Kata Keyra.
"Aku juga, sudah ada janji dengan bunda." Kata Viola.
"Aku juga." Kata Aurora.
"Baiklah, hati hati kalian." Kata Claire.
"Oke." Kata Keyra, Aurora, dan Viola yang kemudian pergi meninggalkan dua sahabatnya.
"Ai." Panggil Clathria dengan tatapan penuh arti.
"Iya, aku tau, rencana kabur nya keluarga Earl Andreas, sampai pembunuhan kak Clive, aku tau siapa dalangnya." Kata Claire sambil meminum teh.
"Aku juga tau, aku masih tidak menyangka kalau dia adalah pelakunya." Kata Clathria.
"Tidak apa apa Cla, sekarang kita rahasiakan ini semua dari mereka." Kata Claire.
"Aku mengerti Claire, tapi kapan kamu membongkar semua nya, mulai dari kamu memiliki _____ dan semuanya?" Tanya Clathria.
"Suatu saat nanti." Jawab Claire.
Sebuah kertas jatuh di atas meja teh itu, membuat Claire mengambil surat itu fan membacanya.
Lebih baik terbuka daripada menyimpan beban sendiri.
Someone"KELUAR, JANGAN BERMAIN MAIN DENGAN KAMI!!" Teriak Clathria.
"Cla sudah, aku merasa pengirim surat ini bukan penjahat." Kata Claire.
"Oh ya, ngomong ngomong tinggal 2 bulan lagi ulang tahun mu kan?" Tanya Claire yang di angguk oleh Clathria.
"Kita buat pesta ulang tahun secara serentak." Kata Claire.
"Tidak Clai, aku tidak mau, ulang tahun mu tepat saat debut mu." Kata Clathria.
"Aku tidak menerima penolakan, Clathria Evangelina." Kata Claire sambil tersenyum.
Sungguh, Clathria ingin sekali membuat sahabatnya ini ke gunung merapi, tapi ya karena sayang mau bagaimana lagi kan.
"Xixixi, tentang pesta nya aku akan mengurus nanti." Kata Claire.
"Aku juga akan membantu." Kata Clathria yang di angguk oleh Claire.
Clathria memang menganggap yang lain sahabatnya, tapi dia lebih menyayangi Claire karena Claire lah yang memberi cahaya di kehidupan nya saat kejadian kelam 3 tahun yang lalu.
"Rahasiakan ini dari mereka." Kata Claire sambil tersenyum.
"Tentu." Kata Clathria.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire's second life
Fantasía𝙃𝘼𝙉𝙔𝘼 𝙎𝙀𝘽𝙐𝘼𝙃 𝙆𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙁𝙄𝙆𝙎𝙄 𝘽𝙄𝘼𝙎𝘼, 𝙅𝘼𝘿𝙄 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙈𝘼𝙎𝙐𝙆𝙄𝙉 𝙆𝙀 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙃𝘼𝙏𝙄 Setiap kaki ku melangkah selalu ada bahaya yang datang. Sepi, sunyi, sendiri, itu yang ku rasa setelah ibu tiada. Aku Cla...