Hello
_________________
Kereta kuda yang mereka tumpangi pergi meninggalkan halaman kediaman Andreas.
"Haha, lucu sekali wajah nya." Kata Keyra sambil tertawa.
"Xixi, ide nya Ai memang bagus." Kata Aurora.
"Tentu dong, Claire Eleanor." Kata Claire dengan nada sombong membuat dia mendapatkan jitakan kasih sayang dari Clathria.
"Sakit Clathy." Kata Claire dengan kesal.
"Salah sendiri sombong." Kata Clathria.
"Oh ya, kalian sudah dengar tentang akademi yang baru di bangun beberapa tahun ini?" Tanya Viola.
"Ereia magic academy? Aku sudah mendengar itu, akademi yang baru di bangun dan langsung yang menjadi terbaik se benua." Kata Keyra.
"Memang kenapa Ra?" Tanya Aurora dengan heran.
"Tahun depan kan kita berumur 16 tahun, rencana ku, aku ingin kita berlima ber akademi di akademi yang sama." Jawab Viola.
"Aku setuju setuju saja, ayah ku pasti akan mengizinkan ku pergi ke akademi mana pun." Kata Claire dengan santai.
"Aku tidak janji ya, karena ibu ku ingin aku ke akademi RMA." Kata Keyra.
"Aku juga tidak pasti." Kata Clathria.
"Aku apalagi." Kata Aurora.
"Yah!! Berarti kita bakal pisah akademi." Kata Viola dengan lesu.
"Tidak apa apa Ra, kan kita masih bisa mengirim surat." Kata Claire mencoba menghibur Viola.
"Masih ada satu tahun lagi, kita bisa menghabiskan waktu bersama." Kata Clathria yang ikut menghibur Viola.
Viola pun hanya membalas dengan senyuman nya.
Di tengah jalan tiba-tiba saja kereta kuda mereka di hadang oleh para perampok, hal itu membuat mereka menghela nafas malas.
"I don't like this." Kata Claire.
"Damn it, para perampok itu bosan hidup." Kata Keyra dengan kesal.
Mereka pun turun dari kereta kuda, dan secara bersamaan pakaian mereka berganti.
Style mereka (abaikan mahkotanya).
"Cih, pengganggu." Kata Keyra sambil mengeluarkan pedang.
"Pergi dari sini sebelum menyesal." Kata Clathria dengan dingin.
"Pergilah para lalat." Kata Aurora dengan dingin.
"Ayolah nona nona cantik, lebih baik kita bermain." Kata salah satu perampok.
"Bermain? Maaf, selera kami masih tinggi, daripada bermain dengan kalian lebih kalian mati sana." Kata Claire dengan sinis.
"Sombong sekali, serang dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire's second life
Fantasy𝙃𝘼𝙉𝙔𝘼 𝙎𝙀𝘽𝙐𝘼𝙃 𝙆𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙁𝙄𝙆𝙎𝙄 𝘽𝙄𝘼𝙎𝘼, 𝙅𝘼𝘿𝙄 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙈𝘼𝙎𝙐𝙆𝙄𝙉 𝙆𝙀 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙃𝘼𝙏𝙄 Setiap kaki ku melangkah selalu ada bahaya yang datang. Sepi, sunyi, sendiri, itu yang ku rasa setelah ibu tiada. Aku Cla...