Hello
Ada sedikit adegan panas
____________Mereka kini pun tiba di markas Sekhmet, yang ternyata sudah di sambut oleh Sekhmet, Alice dan Clarissa.
"Dimana kak Evy?" Tanya Claire dengan dingin.
"Haha, dia sedang tak sadarkan diri." Kata Sekhmet yang di akhiri dengan tertawa.
"Sialan! Apa yang kau lakukan pada nya?" Tanya Clive dengan marah.
"Aku tidak melakukan apa apa, kalian mau wanita itu kan? Bagaimana jika kalian menerima tawaran ku." Kata Sekhmet sambil tersenyum.
"Apa yang kau inginkan? Apa kau masih tidak puas di kalahkan oleh keturunan Valcke untuk kedua kalinya?" Tanya Calvin dengan tatapan remeh.
"Darimana kau tau??" Tanya Sekhmet dengan kaget.
Dia belum tau jika Calvin adalah Dewa Claudios, karena selama ini Calvin menyembunyikan aura dewa nya.
"Menurut mu?" Tanya Clive sambil menyeringai.
"Katakan sialan, apa yang kau inginkan?? Bebaskan kak Evy sekarang juga!" Kata Claire dengan amarah.
"Kau menjadi kekasih ku, dan aku akan membebaskan wanita itu." Kata Sekhmet sambil menyeringai.
Mereka semua termasuk Calvin mengepalkan tangan nya.
"JANGAN BERCANDA, SIALAN!" Teriak Aurora.
"Bagaimana? Silahkan kalian memilih, atau perempuan itu akan menjadi wanita malam ku." Kata Sekhmet sambil menyeringai.
Claire memejamkan matanya, dan mengepalkan tangan nya. Dia sangat marah saat ini.
"Jawaban kalian harus sore ini." Kata Sekhmet yang kemudian menghilang bersama markas dan anak buah nya.
Mereka memutuskan untuk tetap berada di sana, Claire kini sendirian berada di tepi danau.
"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Calvin membuat Claire menatap ke arah Calvin.
"Tentang pilihan itu, aku memilih untuk mengorbankan diri ku." Kata Claire.
"Kamu tidak pernah berubah, selalu mementingkan orang lain di bandingkan diri mu sendiri tanpa takut resiko yang akan di terima." Kata Calvin sambil duduk di samping Claire.
"Kau nekat, tapi aku tetap menyukai mu." Kata Calvin.
Claire menatap mata Calvin berharap ada kebohongan di sana, tapi nihil. Dia juga tidak bisa menepis rasa sukanya kepada laki-laki itu.
"Aku akan melindungi mu." Kata Calvin.
Calvin mendekatkan wajahnya dengan Claire.
"Karena kamu, adalah dewi ku." Bisik Calvin membuat Claire memerah.
Tanpa aba aba Calvin langsung mencium bibir Claire, oh bagaimana bisa dia melakukan itu di saat seperti ini??
"Bibir mu manis ya." Kata Calvin sambil tersenyum.
"Kau menyebalkan!" Kata Claire dengan kesal.
"Apapun yang kamu pilih aku akan tetap mendukung mu, dan melindungi mu. Kamu hanya perlu percaya pada diri mu sendiri dan pada ku." Kata Calvin.
"Aku mencintaimu, my queen." Kata Calvin sambil mencium punggung tangan Claire.
"Aku tidak akan membiarkan dia merebut mu dari ku, kamu hanya milik ku, milik dewa Claudios." Batin Calvin dengan penuh posesif.
Claire menatap laki di depan nya itu, dia juga sangat mencintai Calvin, bukan sebagai Aileen yang dulu, tapi sebagai diri nya yang sekarang.
"A-Aku juga mencintai mu." Kata Claire dengan suara pelan.
Walaupun pelan masih dapat Calvin dengar, dia lalu mencium bibir Claire, dan terjadilah ciuman panas.
"Ergh."
"Aku tidak akan merusak mu sebelum waktu nya." Kata Calvin setelah selesai melakukan kiss panas itu.
"K-Kau liar." Kata Claire dengan wajahnya yang merah.
"Apa kau mau melakukan nya lebih, tuan putri?" Tanya Calvin sambil tersenyum menggoda.
"A-Aku akan bergabung dengan yang lain." Kata Claire yang kemudian pergi.
Calvin hanya tertawa sejenak, dua lalu menatap langit.
"Jika kau tidak mau putri mu terluka, lebih baik lindungi dia." Kata Calvin yang kemudian pergi.
________Sore hari nya, Sekhmet dengan pasukannya muncul kembali.
"Jadi bagaimana?" Tanya Sekhmet.
"Lepaskan kak Evy, kau menginginkan ku bukan? Kalau begitu lepaskan kak Evy." Kata Claire.
"Claire!"
"Pilihan yang tepat." Kata Sekhmet.
Beberapa tali hitam kemerahan langsung mengikat Claire, dan kemudian menarik Claire ke samping Sekhmet.
"Lepaskan dia, sialan!" Kata Clathria.
"Tidak akan." Kata Sekhmet yang kemudian melemparkan Evy yang sedang tak sadarkan diri.
"Kak Evy?!"
Sekhmet pun menghilang, membuat mereka sangat marah.
"Aku akan segera menjemput mu, my queen." Batin Calvin sambil menahan amarahnya.
________Di sebuah kamar, Claire di hempaskan ke kasur oleh Sekhmet.
"A-Apa yang ingin kau lakukan?! Menjauh dari ku sialan!" Kata Claire yang berusaha kabur saat Sekhmet mendekati nya.
"Kau tidak akan pernah bisa kabur, my queen." Kata Sekhmet.
Tok
Tok
Tok"Tuan ada masalah di wilayah selatan."
"Baiklah, kita lanjutkan nanti malam." Kata Sekhmet yang kemudian pergi tak lupa memasang sihir pembatas.
Claire mencari cara untuk bisa kabur dari sana, namun hasilnya nihil.
"Apapun yang kamu pilih aku akan tetap mendukung mu, dan melindungi mu. Kamu hanya perlu percaya pada diri mu sendiri dan pada ku."
"Benar, aku harus percaya pada diri ku, dan juga Calvin. Aku percaya dia bisa menyelamatkan ku." Batin Claire sambil berjalan menuju ke jendela dan berusaha mencari cara untuk membukanya.
"Kyaa!!" Pekik Claire saat ada yang menarik tangan nya.
Sekhmet, dia langsung memojokkan Claire ke dinding dan mengunci pergerakan Claire.
"Menjauh dari ku, sialan." Kata Claire.
"Mulut mu sangat pintar mengumpat, dewi ku." Kata Sekhmet sambil mengelus pipi Claire.
"Jangan mimpi! Aku tidak akan pernah menjadi dewi mu!" Kata Claire.
"Begitu kah?" Gumam Sekhmet yang kemudian mencium leher Claire.
Tubuh Claire sangat gemetar, dia berusaha untuk tidak bersuara.
"Kau hanya milik ku." Kata Sekhmet dengan obsesi.
"Tolong aku." Batin Claire.
"Tidak akan ada yang menolong mu, sayang." Kata Sekhmet.
Sekhmet langsung membuat tanda pemilik, di leher Claire.
"Ahh."
"Sangat indah." Kata Sekhmet.
"Menjauh dari ku, sialan." Kata Claire yang sudah berlinang air mata.
Sekhmet langsung menghempaskan Claire ke kasur, dan menghampiri nya.
"Men-Menjauh." Lirih Claire.
"Jangan menangis sayang." Kata Sekhmet sambil tersenyum.
Duar
"Suara ledakan?" Gumam Sekhmet.
"MENJAUH DARI PUTRI KU, BEDEBAH SIALAN!"
"Suara ayahanda?" Batin Claire.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire's second life
Fantasy𝙃𝘼𝙉𝙔𝘼 𝙎𝙀𝘽𝙐𝘼𝙃 𝙆𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙁𝙄𝙆𝙎𝙄 𝘽𝙄𝘼𝙎𝘼, 𝙅𝘼𝘿𝙄 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙈𝘼𝙎𝙐𝙆𝙄𝙉 𝙆𝙀 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙃𝘼𝙏𝙄 Setiap kaki ku melangkah selalu ada bahaya yang datang. Sepi, sunyi, sendiri, itu yang ku rasa setelah ibu tiada. Aku Cla...