Hello
____________
Mereka menatap ke arah suara yang ternyata seorang laki-laki.
"Tuan Vuitton/Kakak!!"
"Ada apa kak?" Tanya Aurora yang diam diam takut kalau kakaknya mendengar pembicaraan mereka.
"Kakak ada perlu dengan tuan putri." Jawab Calvin sambil tersenyum.
"Hm? Ada apa ya tuan muda?" Tanya Claire bingung.
"Maukah anda berdansa satu lagu bersama saya?" Tanya Calvin sambil mengulurkan tangannya.
Kaget? Ya, itu reaksi yang di perlihatkan oleh para wanita bangsawan, bahkan Aurora sendiri juga terkejut, karena Calvin yang terkenal dingin, dan tidak suka ada wanita yang mendekati nya selain keluarga nya, tapi sekarang? Wow.
"Tentu tuan." Jawab Claire.
Mereka pun berjalan berdampingan ke tengah aula, dan memulai berdansa.
"Kenapa dia berdansa dengan Darling?! Awas aja." Batin Damian.
"Anak itu, kalau bukan putra dari Duke Vuitton, sudah ku bunuh dia." Batin Alfred.
Sedangkan Aldrich dan Louis menatap tajam ke arah Calvin.
"Anda sangat cantik hari ini, tuan putri." Kata Calvin.
"Jantung aman? Sepertinya tidak, huaa kenapa jantung ku murahan?! Cuman di bilang begitu langsung berdetak kencang!!!!" Batin Claire dengan pipi nya yang memerah.
"Imut." Batin Calvin sambil tersenyum tipis.
"Terimakasih karena sudah berdansa dengan saya." Kata Calvin sambil mencium punggung tangan Claire.
"Sa-Sama sama." Lirih Claire dengan wajah memerah.
Claire pun langsung kembali ke tempat sahabatnya.
"Wah, sepertinya aku akan memiliki kakak ipar." Kata Aurora.
"Jangan berbicara yang aneh aneh Lety." Kata Claire dengan kesal.
"Dimana mereka?" Tanya Claire mengalihkan pembicaraan.
"Irene, Avisa, dan Michelle, sedang bersama keluarga nya, mereka tadi cuman memberi tau tentang rubah itu." Jawab Clathria sambil meminum minuman nya.
"Besok kita ke markas." Kata Clathria yang di angguk oleh yang lain.
_____________
Istana sapphire
Kamar ClaireTepat tengah malam pesta selesai, kini Claire baru sampai di kamar nya, bisa terlihat di wajahnya sangat kelelahan.
"Ukh, lelah sekali." Gumam Claire sambil mengunci pintu.
Saat dia berjalan ke arah kasur, tanpa sengaja dia melihat sebuah kado di atas meja berwarna biru, membuat dia langsung menghampiri kotak itu.
"Kotak dari siapa ini?" Gumam Claire yang kemudian membuka kotak itu.
Ternyata isinya adalah sebuah kalung berwarna putih, dengan liontin berbentuk bunga es berwarna merah muda, dan terdapat surat. Dia langsung membaca surat itu.
Untuk mu
Hai, selamat ulang tahun dan debut mu ya, kamu pasti penasaran ku, tapi tenang saja, aku tidak berniat jahat pada mu, intinya kamu tidak perlu mencari ku, karena aku selalu mengawasi mu dari jauh, jaga diri baik-baik ya, jika kamu penasaran, suatu saat kamu akan tau. Sekali lagi selamat ulang tahun ke 16 dan debut mu.
Dari sang pelindung
Claire menatap kearah balkon, tapi tidak ada tanda tanda ada seseorang yang menyusup ke kamarnya membuat dia menjadi semakin penasaran.
"Siapa kau sebenarnya?" Gumam Claire.
Claire memutuskan untuk tidur tanpa mengganti pakaiannya, karena kini dia sudah sangat lelah.
Namun tanpa dia ketahui ada seseorang yang tengah mengawasi nya.
"Sudah?" Tanya laki-laki berjubah hitam yang baru saja datang.
"Sudah, oh ya, aku akui keberanian mu, king." Kata laki-laki yang berjubah biru tua dengan dingin.
"Cih, posesif sekali kau Sir." Gumam laki-laki yang di panggil king.
"Sudah tentu aku posesif!" Kata laki-laki berjubah biru tua yang di panggil Sir.
"Cih, ayo kembali." Kata king yang kemudian menghilang.
"Ingin sekali ku lempar dia." Gumam Sir dengan kesal.
"Emang berani?!" Tanya King yang muncul di belakang Sir.
"Astaga." Kaget Sir karena ulah King.
"Cepat!" Kata King.
"Iya wahai king." Kata Sir yang kemudian menghilang meninggalkan King.
King menatap Claire yang tengah tertidur, sambil tersenyum dan kemudian King menghilang.
Namun Claire yang memiliki insting yang kuat, sejak tadi dia berpura-pura tidur karena merasakan aura seseorang.
"Jadi itu kau, kenapa?" Gumam Claire sambil duduk di pinggiran kasur dan menangis tanpa suara
Tok tok tok
"Masuk." Kata Claire sambil menghapus air matanya.
"Halo." Kata seorang perempuan yang tak lain adalah Keyra dan para sahabatnya yang menginap di istana sapphire.
"Ai, boleh kami tidur disini?" Tanya Keyra.
"Hm? Boleh aja kok, kebetulan kasur ku besar, dan aku bisa memindahkan kasur lagi ke sini." Jawab Claire membuat para sahabatnya senang.
Claire langsung memunculkan kasur.
"Aku ganti pakaian dulu ya." Kata Claire sambil tersenyum dan di angguk oleh para sahabatnya.
Claire pun langsung menuju ke ruang pakaian dan mengganti baju sendiri, kenapa tidak memanggil Evy? Karena kini Evy lebih fokus pada pembelajaran menjadi seorang ratu, karena sebentar lagi Evy akan menikah dengan Louis, dan juga Claire tidak suka bergantung kepada orang lain.
Setelah ganti pakaian dia pun kembali bergabung dengan para sahabatnya.
"Satu minggu lagi kita akan ke akademi." Kata Claire sambil menyisir rambutnya.
"Serius? Astaga, aku belum membeli keperluan ke akademi." Kata Keyra.
"Sudah ku beli satu minggu yang lalu untuk kalian." Kata Claire.
"Terimakasih Ai." Kata ke empat perempuan itu.
"Iya, sekarang kita tidur, besok pagi pagi kita akan ke markas." Kata Claire.
Mereka pun patuh, dan tidur.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire's second life
Fantasy𝙃𝘼𝙉𝙔𝘼 𝙎𝙀𝘽𝙐𝘼𝙃 𝙆𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙁𝙄𝙆𝙎𝙄 𝘽𝙄𝘼𝙎𝘼, 𝙅𝘼𝘿𝙄 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙈𝘼𝙎𝙐𝙆𝙄𝙉 𝙆𝙀 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙃𝘼𝙏𝙄 Setiap kaki ku melangkah selalu ada bahaya yang datang. Sepi, sunyi, sendiri, itu yang ku rasa setelah ibu tiada. Aku Cla...