✧༺Eight༻✧

1.5K 108 0
                                    

Hello

__________

Aku dan kak Clive mencari kak Damian cukup lama, tapi tidak ketemu juga.

"Sebenarnya kak Damian di mana sih?!" Gumam kak Clive dengan kesal.

"Mungkin ada di taman depan." Kata ku.

Kami langsung ke taman depan, biasanya kami juga sering menghabiskan waktu disana, tapi sesampainya di sana kami malah tidak menemukan siapapun.

"Awas aja kalau kak Damian tidak datang sore ini, aku akan membuang semua senjata nya!!!" Kata kak Clive dengan kesal membuat ku tertawa renyah.

"TWINS!!" Teriak kak Clive sambil menarik dan langsung memeluk ku membuat ku bingung.

Namun sesaat kemudian ternyata ada pisau yang mengarah kepada ku, untung nya kak Clive melindungi ku.

"Kak, seperti nya ada penyusup." Bisik ku yang masih di peluk oleh kak Clive.

"Seperti nya begitu." Kata kak Clive.

Sesaat kemudian aku melihat kak Clive mengerutkan dahinya, dan kemudian menggendong ku dan melompat.

"Tadi pisau sekarang panah, nanti apa lagi hah?!" Tanya kak Clive dengan kesal yang entah kepada siapa.

"Blaze!!"

Kak Clive memanggil siapa?

"Apa kau baik baik saja, Clive?"

Entah sejak kapan laki-laki ini muncul di hadapan kami.

"Cih tidak bisa lihat?!" Tanya balik kak Clive dengan kesal.

Trang

Pedang milik laki-laki itu menangkis pisau yang hampir mengenai kak Clive.

"Sebaiknya kau membawa twins mu pergi ke tempat selamat." Kata laki-laki itu dengan dingin.

"Iya, kau tangkap mereka tapi jangan sampai membunuh mereka, karena kami tidak ingin 'makanan' kami lecet sebelum kami yang lakukan." Kata kak Clive dengan nada rendah dan di balas dengan deheman dari laki laki itu.

Kak Clive langsung berlari ke arah dalam istana, makin lagi dan lagi sebuah serangan mengarahkan kepada kami.

"PENGECUT KALIAN SEMUA! MUNCUL DAN HADAPI AKU JANGAN MEREKA!" Teriak papa yang baru saja sampai dengan pedang di tangannya.

"Aldrich, Louis, lakukan!" Kata papa.

"Baik ayah." Kata kedua kakak ku.

Kak Clive langsung menurunkan ku dari gendongan nya saat kami sudah berdiri di belakang papa.

"Neve/Calder." Ucap kak Aldrick dan kak Louis secara bersamaan.

"Punya nyali juga mereka ternyata." Kata seorang perempuan yang muncul di hadapan kak Aldrich.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Claire's second life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang