✧༺Fifty three༻✧

176 16 0
                                    

Hello
__________

Claire sangat mengenali suara itu, walaupun baru sekali bertemu tapi dia ingat betul suara itu.

"Cih, dewa itu lagi." Gumam Sekhmet dengan kesal.

Duar

Dan sesaat kemudian pintu meledak, dan muncul seorang pria yang tak lain adalah Dewa Leonard.

"Bagaimana mungkin bumi bisa menopang kekuatan mu??" Tanya Sekhmet dengan kaget.

"Kau lupa jika aku adalah suami dari dewi bumi?" Tanya dewa Leonard dengan dingin.

Dia langsung menghempaskan Sekhmet ke dinding, dan mendekati Claire yang sudah menangis ketakutan.

"A-Ayahanda?"

"Tenang, ayahanda ada disini." Kata Dewa Leonard sambil menggendong Claire.

"Oh ya, aku mengambil yang seharusnya menjadi milik putri ku." Kata dewa Leonard.

"Sekali lagi kau berani menyentuh putri ku, akan ku bunuh diri mu, aku tidak peduli hukuman yang akan di berikan oleh Surya." Kata Dewa Leonard dengan dingin dan kemudian menghilang.

"Sialan!" Umpat Sekhmet.
_______

Dewa Leonard muncul di ruang rapat, dan kebetulan mereka semua ada di sana.

"Ayahanda?!" Kaget Calvin dan Aurora.

"Claire kenapa?" Tanya Clive dengan khawatir.

"Men-Menjauh dari ku, jangan mendekat." Kata Claire dengan ketakutan.

Calvin menatap dewa Leonard seperti ingin bertanya sesuatu.

"Dia hampir di kehilangan kehormatan nya karena Sekhmet." Kata Dewa Leonard.

Brak

"Bedebah sialan dia!" Kata Alfred dengan penuh amarah.

"Kita harus menjaga lebih ketat Claire." Kata Aldrich yang di angguk setuju oleh mereka.

"Claire." Panggil Calvin.

"Jangan mendekat, aku kotor! Menjauh dari ku!" Kata Claire dengan ketakutan.

"Claire, tenangkan diri mu, mereka keluarga mu, kamu belum disentuh oleh nya." Kata dewa Leonard dengan penuh kekhawatiran.

"Ti-tidak, a-aku kotor." Lirih Claire.

"Lebih baik Claire di bawa ke kamar." Kata Louis.

Dewa Leonard dan Clive pun membawa Claire ke kamar, sedangkan di ruang rapat aura dingin pun terasa.

"Seharusnya waktu itu aku turun tangan untuk menyegel nya!" Kata Calvin dengan penuh amarah.

"Aku ingin melemparkan nya ke bintang kematian ku!" Kata Aurora yang tak kalah marah.

"Akan ku buat dia menyesal karena berani menyentuh sahabat ku." Kata Clathria dengan penuh amarah.

"Ayah, apa rencana kita selanjutnya?" Tanya Damian.

"Melawan dewa akan sangat susah, tapi aku akan berusaha mencari cara untuk mengalahkan nya." Kata Calvin.

"Kamu yakin?" Tanya Alfred yang di angguk oleh Calvin.
__________

Sedangkan di kamar, Claire sangat ketakutan. Kenangan tentang tadi terus terngiang di kepala nya.

"Aku lemah jika melihat Claire seperti ini." Kata Clive dengan wajah yang penuh kekhawatiran.

"Claire, tenangkan diri mu." Kata Clive.

"Menjauh dari ku! Aku kotor" Kata Claire dengan ketakutan.

"Claire sadar! Kau tidak kotor, kau belum di sentuh oleh dewa itu! Kau masih suci Claire, sadar!" Kata Clive.

"C-Clive?"

"Aku takut." Lirih Claire.

Clive langsung memeluk Claire dan mengelus kepalanya dengan lembut.

"Beraninya dia membuat putri ku trauma!" Batin Dewa Leonard.

"Tidak akan ku biarkan dia menyentuh mu." Kata Clive.

"Aku takut." Lirih Claire.

"Ada aku disini, tidak perlu takut." Kata Clive dengan lembut.

Tak lama pintu kamar terbuka, dan ternyata Alfred, dan Calvin yang datang.

"Bagaimana?" Tanya Alfred yang di jawab dengan gelengan kepala dari Clive.

"Ngomong ngomong ayahanda kenapa bisa ke dunia tengah?" Tanya Calvin.

"Calon ibu mertuamu dewi bumi, aku mendapatkan izin untuk ke sini." Jawab Dewa Leonard.

"Apa berarti ibunda sudah ada di dunia atas?" Tanya Calvin yang di jawab dengan anggukkan kepala.

"Agatha?" Tanya Alfred.

"Iya." Jawab dewa Leonard.

"Sudah tenang?" Tanya Clive.

"Sedikit, tapi aku masih takut." Jawab Claire.

"Tidak perlu takut." Kata Dewa Leonard.

Tak

"Aduh, apa salah ku?" Tanya Claire sambil memegang dahi nya.

"Salah mu yang selalu mengorbankan diri mu demi orang lain, tanpa memperdulikan keselamatan mu, kau selalu nekat. Tidak kah sekali saja, kau mementingkan keselamatan mu." Kata Clive dengan kesal.

"Kak Evy adalah pasangan kak Louis, mereka akan segera menikah. Aku tidak mungkin membiarkan kak Evy di sentuh oleh dia." Kata Claire.

"Dengan cara mengorbankan dirimu? Kau bodoh atau bagaimana?! Ini terakhir kalinya aku melihat mu seperti ini, kau tau?! Aku lemah jika terjadi sesuatu dengan mu." Kata Clive dengan wajah kesal.

"Aku putri sekaligus dewi, sudah seharusnya aku melakukan itu." Kata Claire..

"Kalau begitu, berikan beban mu kepada ku. Aku juga memiliki kekuatan dari dewa kegelapan, aku juga ingin membantu mu. Kamu bilang jangan memperlihatkan punggung mu, tapi kenapa kamu yang malah memperlihatkan punggung mu?! Kita ini kembar!" Kata Clive sambil memegang kedua tangan Claire.

"Aku ingin menjadi tameng untuk mu." Kata Clive.

"Aku, aku hanya tidak ingin kehilangan mu lagi." Kata Claire.

Clive langsung memeluk Claire, dia tidak pernah lupa saat dia tewas dulu, dia juga melihat bagaimana rapuhnya Claire saat kehilangan nya, dia tidak pernah melupakan itu.

"Aku juga tidak ingin kehilangan belahan jiwa ku." Kata Clive.

"Calvin." Panggil Dewa Leonard membuat Calvin menatap ke arah nya.

"Ini." Kata Dewa Leonard sambil memberikan sebuah kristal yang hampir utuh.

"Ini?!??"

"Berikan kepada nya nanti." Kata dewa Leonard yang kemudian menghilang.

Alfred diam diam takut kehilangan putri nya, dia tau jika Claire menyatukan kristal kepada dirinya, otomatis dia menjadi dewi dan tinggal di dunia atas meninggalkan kekaisaran.

"Apa aku boleh egois? Aku ingin selamanya putri ku di sisiku." Batin Alfred.

TBC

Claire's second life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang