Hello
___________________
Malam hari nya Claire berada di sudut aula, ngapain? Tentu saja menikmati minuman, daripada harus berdansa dengan orang-orang yang tidak dia kenal.
"Ngapain sih kita disini?! Lebih bagus cari pasangan dansa." Kata Keyra dengan kesal.
"Kamu aja sana, aku tidak mau." Kata Claire sambil meminum wine.
Mereka lebih memilih sudut aula yang jarang di jadikan pusat perhatian, karena jika sepupunya Claire tau bahwa Claire minum wine, bisa bisa di ceramahin.
"Bagus ya."
Seketika tubuh Claire membatu, dan menatap dua orang laki-laki yang tak lain adalah Axel dan Costur.
"Minum apa itu Amour?" Tanya Costur sambil tersenyum.
"Ergh, i-ini."
"Ini apa?" Tanya Axel sambil tersenyum.
"Letakkan kembali sebelum kami laporkan kepada kak Raffel." Ancam Costur.
"Ckk." Decak Claire dengan kesal sambil meletakkan gelas nya di atas meja.
"Jangan berdecak Amour." Kata Costur sambil tersenyum.
"Iya iya, dan lebih baik berdansa sana dengan Aurora." Kata Claire.
Sedangkan yang di sebut namanya menatap ke arah Claire dengan tatapan terkejut.
"Kakak kesini emang mau mengajak lady Vuitton berdansa." Kata Costur membuat Aurora terkejut.
"Nah lady Vuitton, apa anda mau berdansa dengan saya?" Tanya Costur sambil mengulurkan tangannya.
"Ten-Tentu saja." Jawab Aurora dengan malu.
Mereka pun berdansa di tengah aula.
"Dimana Costur?" Tanya Alex yang baru saja ikut bergabung.
"Tuh." Jawab Claire sambil menunjuk pasangan yang sedang berdansa dengan dagu.
"Serasi juga mereka." Kata Alex sambil bersedikap dada.
Clathria memandang tengah aula sambil meminum wine diam diam di lirik oleh Alex.
"Clathria Evangelina Wilde, entah kenapa gadis es ini membuat ku kagum." Batin Alex sambil tersenyum tipis.
"Permisi lady, apa anda bersedia berdansa dengan saya?" Tanya Alex sambil mengulurkan tangannya.
"Kenapa harus saya? Masih ada lady lain yang ingin berdansa dengan anda." Kata Clathria dengan dingin.
"Tapi di mata saya, hanya anda yang menarik perhatian saya." Kata Alex yang langsung menarik lembut tangan Clathria.
"H-Hei!!" Kata Clathria yang reflek memberikan gelas wine nya ke Keyra dan berdansa ke tengah aula.
Sementara itu Claire menatap seluruh aula, dia seperti mencari cari seseorang, dan akhirnya dia melihat seorang laki-laki bersurai hitam kelam, dan bermata merah darah, bersama seorang laki-laki bersurai hitam, dan bermata abu abu.
"Teras." Ucap laki-laki berambut hitam tanpa suara yang bisa di mengerti oleh Claire, dan di angguk oleh Claire.
"Semua, aku ke teras dulu yang mau cari angin." Kata Claire.
"Mau di temani?" Tanya Axel.
"Tidak usah." Jawab Claire sambil tersenyum.
"Hati hati." Kata Viola.
"Aku ke teras doang, bukan mau perang Ra." Kata Claire yang kemudian pergi.
Di teras ternyata dia sudah di tunggu oleh dua orang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire's second life
Fantasy𝙃𝘼𝙉𝙔𝘼 𝙎𝙀𝘽𝙐𝘼𝙃 𝙆𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙁𝙄𝙆𝙎𝙄 𝘽𝙄𝘼𝙎𝘼, 𝙅𝘼𝘿𝙄 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙈𝘼𝙎𝙐𝙆𝙄𝙉 𝙆𝙀 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙃𝘼𝙏𝙄 Setiap kaki ku melangkah selalu ada bahaya yang datang. Sepi, sunyi, sendiri, itu yang ku rasa setelah ibu tiada. Aku Cla...