✧༺Twenty༻✧

872 50 0
                                        

Hello

_____________________

Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun. Kini sudah 5 tahun berlalu, kini Claire sudah berumur 15 tahun, dan hubungannya dengan para sahabatnya semakin dekat, dan kini dia tau tujuan kelompok The Queen Of Roses, atau TQOR.

Tak

Sebuah anak panah tepat menancap di tengah-tengah target, perempuan berambut pirang sepinggang, dan bermata merah ruby, siapa lagi kalau bukan Claire.

"Seperti biasa princess Airy si putri es selalu tepat target." Ucap seorang perempuan berambut dark ungu di kuncir kuda dan bermata biru laut, siapa lagi kalau bukan Keyra, si paling tomboi.

"Bisa tidak, tidak usah memanggil julukan ku?!" Tanya Claire sambil mendengus kesal.

"Pfft, seperti tidak tau Vallen saja." Kata perempuan berambut merah sepinggang dan bermata magenta, yaitu Clathria, si paling tegas.

"Tapi dia selalu menyebalkan, hobinya selalu membuat orang kesal." Kata Claire.

"Sudahlah Airy." Kata perempuan berambut dark blue sepinggang dan bermata dark blue, yaitu Viola, si paling dewasa, lembut dan pengertian.

"Benar itu." Kata perempuan berambut hitam kemerahan dan bermata biru laut, siapa lagi kalau bukan Aurora, si paling polos, tapi menghanyutkan.

"Kamu tidak usah ikut ikutan, Lety yang imut." Kata Keyra sambil mencubit kedua pipi Aurora.

"Rwarwa, twolwong." Kata Aurora.

"Vallen." Panggil Viola sambil tersenyum.

Seketika Keyra berdiri di belakang Claire. Di TQOR, Clathria yang paling tegas, kejam dan dingin. Keyra si paling bar bar, tapi tak kalah kejam dari Clathria. Aurora si paling polos, tapi menghanyutkan. Claire si paling anggun, yang paling sadis dan kejam di TQOR. Dan terakhir Viola, si paling lembut, penyayang, murah senyum, tapi galak. Bahkan keempat sahabatnya tidak berani membuat Viola marah, jika tidak maka jangan berharap bisa lolos dari hukuman dari hukuman dari Viola.

Back to story.

"Ampun baginda ratu." Kata Keyra yang masih stay di belakang Claire.

"Udah tau Lety adalah kesayangan TQOR, kamu masih aja ganggu dia." Kata Claire sambil menggeleng geleng kepala.

"Ish kamu Airy, bukannya ngelindungin malah seperti itu." Kata Keyra sambil mendengus kesal.

"Masih mending seperti itu, lihat tuh Clathy sedang menatap mu." Kata Claire.

Keyra menatap Clathria yang sedang menatap nya dengan tatapan dingin, dan tajam.

"Ampun Clathy." Kata Keyra sambil menyengir membuat Clathria merotasi matanya.

"DARLING/SUGAR!!!!"

Mereka melihat ke arah suara, dan ternyata ada dua laki-laki, dan seketika mereka menatap Claire dan Viola secara bergantian.

"Tidak papa, udah biasa." Kata Viola sambil tersenyum tertekan.

"Hanya bisa sabar." Kata Claire.

"Pfft."

Seketika Claire dan Viola menatap tajam ke arah suara yang tak lain adalah Keyra.

"Ampun fireice princess, dan lady killer." Kata Keyra.

"Salam kepada bintang conapus ke dua Kekaisaran." Kata mereka semua kecuali Claire.

"Huaa Sugar, kenapa kamu lama kembali?! Kau tau, kak Aries sedang marah marah mengkhawatirkan mu, dia takut kamu di culik!!"

"Jadi secara tidak langsung kau mengatakan adik ku penculik hah?!" Tanya Damian dengan kesal.

"Tidak."

"Shut up!" Kata Claire yang seketika diam.

"Tau tuh, berantem aja terus seperti anak kecil." Kata Aurora.

"Apa kata mu?!" Tanya kedua laki-laki itu sambil menatap tajam ke arah Aurora.

"Jangan berani tatap Lety seperti itu." Kata Clathria dengan dingin.

"Berani natap Lety begitu, jangan harap kak Mian bisa berkunjung ke istana Lea." Ancam Claire.

"Kakak natap Lety begitu, Vio tidak akan ngomong sama kakak selama satu bulan." Ancam Viola sambil tersenyum.

"Ampun nona nona." Kata mereka berdua.

"Huft, kak Mian kenapa kesini?" Tanya Claire.

"Oh ini, ingin berkunjung saja, tapi di lorong kakak bertemu dengan calon kakak ipar, saat di tanya katanya mau antar surat, jadi karena kakak adalah adik yang baik jadi kakak yang mengantar surat ke kamu." Jawab Damian sambil menyerahkan surat kepada Claire.

Kakak ipar? Yups, Evy, pelayan pribadi Claire adalah kekasih dari Louis, tapi mereka bertekad untuk menyembunyikan hubungan mereka dari publish, tidak ada yang tau kecuali keempat keluarga sahabatnya, dan kebetulan keluarga sahabatnya adalah teman dekat Alfred, jadi ya gitulah.
Back to story.

Claire lalu menerima surat putih yang terdapat simbol Griffin, dan Claire tau simbol keluarga mana itu, dia lalu membaca surat itu dan kemudian mengerutkan dahinya.

"Bastard, rubah itu memang benar-benar tidak tau perkataan ku dulu." Kata Claire dengan kesal.

"Apa yang rubah itu katakan?" Tanya Viola.

Keempat sahabatnya tau siapa yang di maksud oleh Claire, siapa lagi kalau bukan Clarissa.

"Dia mengundang kita ke pesta teh nya." Jawab Claire sambil membakar surat undangan itu dengan sihir api nya.

"Kalian mau pergi?" Tanya Arick Nicholas Ristof, kakak dari Viola, anak kedua keluarga Duke Ristof.

"Tidak/iya." Jawab kelima perempuan itu.

"Kau gila?!" Tanya Keyra kepada Claire yang terkejut karena jawaban Claire.

"Ku akui, hanya kamu yang berani mengatakan bahwa aku gila, tapi aku tidak gila." Kata Claire dengan santai.

"Tapi Ai, bukankah itu agak aneh, kadang saja dia merencanakan sesuatu yang mempermalukan kita." Kata Viola.

"therefore we must come, lagipula kita sudah di undang masa tidak pergi." Kata Claire sambil menyeringai.

"Oh, kalau begitu aku setuju." Kata Clathria yang paham jalan pikiran Claire.

"Oke, jadi kita semua akan pergi." Kata Keyra.

"Tapi gaun nya?" Tanya Aurora dengan polos.

"Serahkan kepada Claire Eleanor." Jawab Claire sambil tersenyum.

Sedangkan Arick dan Damian, mereka tak habis pikir dengan adik dan para sahabatnya, bisa di bilang mereka licik, bahkan sangat licik.

TBC

Claire's second life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang