✧༺Fifty ༻✧

225 14 0
                                    

Hello
__________

Sebulan kemudian, muncul lah rumor yang mengatakan bahwa Claire adalah anak haram, marah? Tentu, tapi mereka berusaha mencari tau, sampai ketika mereka menemukan orang nya yaitu Alice.

"Ku dengar kalau tuan putri adalah anak haram."
"Aku juga mendengar itu."
"Pantas dia tidak sopan."
"Tapi tidak ada bukti dia anak haram."
"Jika tuan putri Claire adalah anak haram, berarti pangeran ke empat juga."
"Jangan seenaknya berkata begitu jika tidak mau di hukum."
"Kenyataan dia anak haram kok."
Dll

Byur

Tiba-tiba saat Claire sedang membaca buku di kelas, ada yang menyiram nya, pelakunya? Tentu Alice dan kawan kawan nya.

"Ah, maafkan saya tuan putri, tangan saya licin." Kata Laura Agnes Vierenda.

"Hahaha." Tawa Michelle Friana Nelson.

Claire menghela nafas malas, dan memandang ketiga orang itu, tiba-tiba Alice menjambak Claire, dia harap ada yang membantunya karena saat itu kedua sahabatnya tidak ada di kelas.

"Lepas." Kata Claire yang menahan sakit.

"Saya tidak dengar." Kata Alice yang langsung menghempas Claire ke lantai.

"APA YANG KAU LAKUKAN ALICE!!?" Teriak Alex yang melihat itu.

Dia sudah tidak ada lagi, dan langsung menghampiri Claire.

"Cla, kamu baik baik saja?" Tanya Alex dengan khawatir, yang di jawab dengan anggukkan kepala oleh Claire.

"Water." Gumam perempuan yakni Clathria sambil mengarahkan serangan ke Alice dan ketiga teman nya itu.

Byur

Serangan itu membuat ketiga orang itu basah kuyup.

"Sialan! Berani kau dengan ku." Kata Alice dengan marah.

"Kenapa aku harus takut? Apa karena kau adalah seorang putri? Heh, didalam kamus seorang Clathria Evangelina Wilde." Kata Clathria dengan dingin.

Costur melihat adik sepupu kesayangannya basah kuyup, langsung melepas jaket nya dan memakaikannya kepada Claire.

"Kak, bawa Claire ke unit kesehatan." Kata Costur.

"Xel, bawa." Kata Alex kepada Axel.

"Tidak usah kak." Kata Claire.

"Jangan membantah atau kami laporkan kepada uncle Zergan." Ancam Axel yang langsung menggendong Claire dan pergi.

Clathria, Alex, Costur, menatap dingin dan tajam ke arah Alice dan kawan kawan nya.

"K-Kak, i-ini salah paham.'" Kata Alice yang ketakutan.

"Bongkar semua nya." Telepati Raffael.

"J-Jangan kak." Telepati Claire.

"No penolakan honey." Telepati Raffael membuat Claire tidak bisa membantah.

Mereka saling menatap satu sama lain, dan kemudian menganggukkan kepala.

"Alice, aku masih tahan saat kau membeberkan rumor yang tidak benar, Claire anak haram? Heh, otak kau sudah pindah ke mata kaki kah? Jika Claire anak haram, aura sihir Valcke tidak ada sebesar itu, bodoh." Kata Clathria dengan nada rendah.

"Ingin yang menjadi asli pun tak akan pernah bisa." Kata Aurora yang baru saja tiba.

"A-Aku memang pu..."

"Claire Eleanor de Valcke adalah putri satunya dari Kaisar Alfred Riedl de Valcke dan Agatha Rosella de Valcke, Claire adalah putri satu satunya kekaisaran Valcke!" Kata Alex dengan penuh penekanan.

Plak

"Ini untuk mu yang menyiram Claire."

Plak

"Ini untuk mu yang mengatakan Claire anak haram."

Bugh

"Ini untuk mu yang mempermainkan keluarga kami." Kata Aurora

"Jika kau berani menyentuh Claire, kau tidak akan berhadapan dengan satu keluarga melainkan tujuh keluarga, Valcke, Aclallos, V'Clancy, Afyts, Hysen, Wilde, dan Vuitton." Kata Clathria dengan dingin.

"Jangan lupakan keluarga Hecty akan selalu melindungi Claire." Kata Fred dengan dingin.

Dia sangat marah saat mengetahui twins nya di buat begitu, ingin sekali dia membunuh Alice dengan pedang nya.

"DENGAR SEMUA! JIKA ADA YANG BERANI MENYENTUH ADIK KESAYANGAN KELUARGA KAMI, AKU SENDIRI YANG AKAN MENGHUKUM NYA!" Teriak Alex dengan penuh amarah.

"Kalian apa yang kalian lakukan??" Tanya prof. Emely.

"Ke ruangan saya sekarang!" Kata prof. Emily

Pada akhirnya mereka pun ke ruangan prof. Emily, dan setelah itu ke unit kesehatan.

"Aku akan meminta ayah untuk pergi, lagipula aku waktu itu di suruh panggil orang tua tapi belum ku panggil." Kata Claire.

"Saat kejadian Keyra kah?" Tanya Clathria.

"Iya." Jawab Claire dengan nada sendu.

"Pasti sekarang Keyra dan Viola sedang mengamuk melihat sahabatnya di buat begini." Kata Aurora dengan sendu.

"Aku merindukan mereka." Kata Claire tiba tiba membuat suasana menjadi hening.

"Tapi kita tidak boleh bersedih sekarang, jika kita bersedih ku pastikan mereka tertawa." Kata Clathria sambil tersenyum sendu.

"Mau ke makam mereka nanti?" Tanya Fred.

"Boleh." Jawab Claire sambil tersenyum.

Sebenci apapun mereka dengan pengkhianatan yang di lakukan oleh Viola dan Keyra, namun mereka tetap mengganggap kedua orang itu sahabat mereka.

"Ngomong ngomong rencana kita kacau." Kata Liam.

"Masih ada rencana B." Kata Claire sambil tersenyum misterius.

"Tunggu, jangan bilang itu." Kata Fred.

"Kau pikir yang mana, kak?" Tanya Claire sambil tersenyum licik.

"Jangan, itu terlalu berbahaya." Kata Fred sedangkan yang lain bingung kecuali Clathria dan Aurora.

"Bukan Claire nama nya jika tidak menantang bahaya." Kata Claire.

"Kau benar-benar iblis, Claire." Kata Fred.

"Ku anggap pujian, lagipula kau juga sama, Clive Einstein de Valcke." Kata Claire.

"Kau benar benar tidak bisa di tebak." Kata Fred

Ingatkan Fred/Clive untuk tidak membawa Claire ke kekaisaran Aclallos, dia sangat tak habis pikir dengan adik nya itu.

TBC

Claire's second life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang