✧༺Thirty-two ༻✧

310 17 0
                                    

Hello

Untuk Raiders yang udah baca bab tiga puluh dua yang dulu, jangan bingung kalau berbeda, karena Author mau buat ulang, karena pasti Raiders pada bingung, maaf ya, karena Author baru pemula😅😅

____________

Keesokan pagi nya, mereka bangun dan kemudian bersiap siap. Claire, perempuan itu setelah bersiap siap dia menuju ke istana gold untuk meminta izin, dan akhirnya mendapatkan izin. Alasannya, adalah berkunjung ke makam Clive dan Agatha, (seorang putri suka bohong juga ya - Author)

Setelah mendapatkan izin, mereka langsung pergi ke markas mereka menggunakan kereta kuda milik Claire, dan mereka memutuskan untuk turun agak jauh dari markas.

"Kamu kembali." Kata Claire.

"Tapi..."

"Kembali." Kata Claire dengan dingin.

Kusir itu pun mau tidak mau harus kembali, kenapa tidak menggunakan sihir teleportasi? Karena di markas mereka tidak bisa menggunakan sihir teleportasi seperti di halang sesuatu, namun sihir lain bisa.

"Berubah?" Tanya Claire.

"Iya." Jawab Viola mewakili yang lain.

Mereka pun menggunakan sihir perubahan bentuk. Claire menjadi segerombolan kupu kupu, Clathria menjadi seekor kucing, Keyra menjadi burung elang, Viola menjadi merpati, dan Aurora menjadi angsa.Mereka pun pergi menuju markas.

"Itu??"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu??"

"Para Queen?!"

"Cepat berbaris!"

Setelah sampai di halaman depan markas, mereka berlima kembali menjadi manusia tapi dengan menggunakan gaun yang berbeda dari yang tadi mereka pakai, dan memegang tongkat kebesaran mereka.

Aurora, Claire, Clathria, Keyra, Viola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aurora, Claire, Clathria, Keyra, Viola.

Aurora yang biru, Claire yang merah, Clathria yang biru sapphire, Viola yang ungu, dan Keyra yang biru azure

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora yang biru, Claire yang merah, Clathria yang biru sapphire, Viola yang ungu, dan Keyra yang biru azure.

"Queen." Panggil kelima tangan kanan mereka berlima.

"Bagaimana dengan keadaan markas?" Tanya Clathria dengan dingin kepada tangan kanannya bernama Glide Marvin Aldebaran.

"Aman Queen." Jawab Gliden.

"Baiklah." Kata Clathria dengan dingin.

"Queen, kami akan ke ruangan kami dulu." Kata ke empat sahabatnya Clathria.

"Iya." Kata Clathria dengan dingin.

Keempat perempuan itu pun pergi.
____________

Claire duduk di kursi kebesaran nya, dia meletakkan tongkat nya di atas meja, dan mengetuk ngetuk meja dengan jari telunjuk sebelah kiri nya, mata nya memancarkan kebencian dan kemarahan setelah melihat suatu rekaman dari kristal perekam gambar da...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Claire duduk di kursi kebesaran nya, dia meletakkan tongkat nya di atas meja, dan mengetuk ngetuk meja dengan jari telunjuk sebelah kiri nya, mata nya memancarkan kebencian dan kemarahan setelah melihat suatu rekaman dari kristal perekam gambar dan suara itu.

"Queen, ini ad...." Ucapan tangan kanan Claire yaitu Elgine Yasa Viktor, terlihat setelah merasakan aura kemarahan di ruangan itu setelah dia masuk ke ruangan tuan nya.

"Queen Elen seperti sedang marah besar." Batin Elgine.

"Elgine, ada apa?" Tanya Claire dengan dingin sambil meletakkan kristal itu di laci mejanya.

"O-Oh, i-ini tuan putri, Queen Lenxy meminta tolong kepada anda untuk menentukan kaki tangan untuk para Queen, dan ini daftar nya." Kata Elgine sambil memberikan berkas kepada Claire.

Ada lebih dari lima puluh nama tercantum di berkas itu, dan rata rata nama itu berisi orang baru walaupun ada orang lama.

"Hm, bawa yang nomor 5, 9, 14, 18, 20, 24, 27, 36, 38, 39, 40, dan 47." Kata Claire sambil meletakkan berkas itu di atas meja.

"Oh ya, Lenxy belum ada kaki tangan satu pun kan? Kalau begitu sekalian dengan nomor 26." Kata Claire dengan dingin.

"Baik Queen." Kata Elgine.

"Oh ya saat saya kembali apa anda mau saya bawakan sesuatu?" Tanya Elgine.

"Teh hijau dan cemilan." Kata Claire.

"Baik Queen, kalau begitu permisi." Kata Elgine yang di angguk oleh Claire dan kemudian pergi.

Claire menyenderkan diri nya, dia memandang langit langit ruangannya itu.

"Huh, minggu depan sudah pergi ke akademi." Gumam Claire.

Mata Claire seketika melirik kearah jendela, diam diam dia mengambil tongkat nya, dan menyembunyikan nya di bawah meja. Dan sesaat kemudian tongkat itu menjadi busur sihir.

Dengan cepat Claire bangkit dari kursi nya dan memanah ke arah jendela.

"Siapa kau?!" Tanya Claire dengan dingin setelah melihat seseorang yang berjubah hitam.

"Aku? Orang yang di tugaskan untuk membunuh mu!" Jawab orang itu.

"Bagaimana dia bisa masuk ke area markas?! Bukankah di jaga ketat?!" Batin Claire dengan kaget.

Orang berjubah itu mulai menyerang Claire, dan terjadi lah pertarungan di ruang kerja itu.

Bugh

Claire menendang perut orang berjubah itu.

"Ukh, benar kata dia kalau anda bukan sekedar mimpi putri biasa." Kata orang berjubah itu sambil menyeringai membuat Claire waspada.

Orang berjubah itu melempar sebuah serbuk ke arah Claire.

"Serbuk apa ini?!" Gumam Claire.

Sesaat kemudian dia mengantuk, dan kemudian terjatuh ke lantai. Namun di tahan oleh orang berjubah itu.

Ceklek.

"Queen in..., kau!!!" Kata Elgine.

"Lepaskan Queen!" Kata Elgine dengan marah.

"Tidak semudah itu." Kata orang berjubah itu sambil menggendong Claire dan kemudian melompat keluar jendela.

"QUEEN!!" Teriak Elgine yang langsung melihat ke bawah jendela namun sayangnya Claire dan orang berjubah itu sudah menghilang.

Elgine pun langsung menuju ke ruang Clathria.

Brak

TBC

Claire's second life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang