✧༺Forty seven༻✧

171 11 0
                                    

Hello
_________

Terlihat Skehmet menatap bola kristal, dengan tatapan penuh amarah, dan...

Prang

Bola kristal di lempar hingga pecah, dan nyaris terkena Alice.

"Sialan sialan sialan, jika dewa dewi itu tidak menggangu rencana ku, maka, maka aku tidak akan kehilangan dua pasukan ku, dan akan dengan mudah mendapatkan dewi ku!!" Kata Skehmet dengan penuh amarah.

"Alice, jalan kan rencana mu." Kata Skehmet.

"Baik tuan." Kata Alice.
_________

Terlihat tiga sahabat tengah duduk di ruang rapat, aura mereka tidak seperti biasa melainkan sangat dingin.

"Saya mempunyai firasat jika rubah itu akan menjalankan rencananya." Kata Calvin yang seketika dia menjadi pusat perhatian.

"Tenang saja, aku sudah mendengar nya dari Clive, jadi aku tidak akan mudah percaya." Kata Alfred.

"Skehmet kehilangan kaki tangan nya yaitu Viola dan Keyra, sekarang tinggal Alice dan Clarissa, sementara ini Clarissa belum bergerak sementara Alice akan bergerak melakukan rencananya." Batin Claire sambil mengetuk meja dengan jari telunjuknya.

"Saya punya rencana." Kata Claire sambil tersenyum misterius.

Claire lalu menjelaskan rencananya, dan itu membuat Alfred menganggukkan kepala dengan bangga.

"Ide mu bagus." Kata Alfred.

"Tunggu dulu, kamu yakin ini berhasil?" Tanya Aurora.

"Jangan meremehkan seorang Ratu kegelapan dan cahaya, Aurora." Kata Claire sambil tersenyum misterius.

"Dan aku memerlukan bantuan mu, dewa Claudius." Kata Claire membuat Calvin menatap ke arah nya.

Entah kenapa Calvin memiliki perasaan yang tidak enak setelah mendengar perkataan itu, dan setelah mendengar rencana Claire untuk diri nya, membuat nya menghela nafas.

"Kau menumbalkan aku?" Tanya Calvin.

"Ayo lah Calvin, kita harus buat mereka terbang melayang dan kemudian kita jatuhkan, itu pasti menyenangkan." Kata Claire sambil tertawa mengingat rencananya.

"Aku setuju dengan ide Claire." Kata Clathria.

"Dan Claire, kau tidak menjelaskan tentang itu?" Tanya Clathria.

Claire semula menghela nafas ragu, dan kemudian menceritakan rahasia lain yang dia miliki.

"Saya pemilik assasin misterius yang terkenal dengan kekejaman nya yang menjadi pertama, killer moon Assassin, saya yang biasa di panggil Ratu kegelapan dan cahaya." Ujar Claire.

"Tunggu, siapa saja yang tau rahasia mu?" Tanya Aurora.

Claire hanya melirik Clathria.

"Kalian merahasiakan nya dari ku? Jahat sekali." Kata Aurora.

"Maaf karena merahasiakan nya." Kata Claire dengan santai.

Dia membangun assasin saat berumur 13 tahun, dan dengan bantuan dari Clathria.

"Claire." Panggil Alfred dengan khawatir.

Dia khawatir jika putri satu satunya terluka, apalagi mengingat jika dunia gelap sangat berbahaya, dan Claire yang paham langsung menghampiri ayah nya.

"Saya hanya tidak ingin selalu berdiri di balik bayangan keluarga, dan saya juga tidak ingin selalu di lindungi. Yang saya inginkan hanyalah melindungi orang orang yang saya sayangi." Kata Claire sambil memegang kedua tangan sang ayah.

"Dulu saya lemah, bahkan tidak bisa melindungi ibu. Jadi saya ingin berlatih, berusaha sampai sekarang saya sudah berada di titik ini, saya tidak ingin melihat orang terdekat saya terluka, bagi saya kalian semua adalah mentari saya apalagi ayah yang menjemput saya, orang yang membuat saya bahagia. Bagi saya kalian semua adalah segala nya, karena itu izinkan saya untuk berdiri di samping ayah, bukan di belakang ayah. Saya ingin, mengangkat pedang melindungi semua orang, bersama ayah." Kata Claire dengan tegas dan tatapan serius.

"Terkadang aku berpikir putri kecil ku akan selalu menjadi putri kecil ku, tapi sekarang aku sadar bahwa aku salah, kini putri kecil ku sudah dewasa." Batin Alfred sambil memeluk Claire.

"Tidak ada alasan bagi ku untuk melarang mu, putri ku." Kata Alfred.

Claire tersenyum dan membalas pelukan Alfred. Sedangkan yang lain ikut tersenyum, apalagi Clive yang menatap bangga kembarannya.

"Sepertinya aku kalah start dengan twins, kau hebat my twins." Batin Clive.

Alfred melepas pelukan nya, dan memegang pipi Claire.

"Sekarang aku tau, bahwa kamu tidak selamanya menjadi putri kecil ku, ayah izinkan." Kata Alfred.

"Terimakasih ayah." Kata Claire sambil tersenyum.

Claire menatap kakak kakaknya, yang tengah tersenyum bangga kepada nya.

"Kau sangat keren, Claire." Kata Louis sambil tersenyum.

"Sepertinya aku harus berusaha agar bisa mengejar twins." Kata Clive sambil bersedekap dada.

"Kau benar Clive." Kata Damian.

"Kita kalah sama Claire." Kata Aldrich.

Claire hanya tertawa mendengar komentar dari keempat kakak nya.

"Tapi, saya akan menjadi putri dan adik kecil jika bersama anda berlima." Kata Claire sambil tersenyum manis.

"Claire, kami juga akan melindungi mu." Kata Louis yang di angguk oleh Claire.

"Kita berjuang bersama-sama." Kata Claire.

Calvin menatap kagum Claire, lalu dia menatap Aurora dengan tatapan penuh arti, dan tersenyum cukup menyeramkan di mata Claire.

"Sepertinya kau harus menjelaskan ini, adik ku sayang." Kata Calvin membuat Aurora menatap takut ke arah nya.

Dan Aurora pun menceritakan siapa dirinya, ternyata Aurora adalah reinkarnasi dari dewi bintang yaitu Starla, dia baru menyadari diri nya adalah dewi bintang saat pertarungan akademi.

"Aku benar-benar speechless." Kata Clathria sambil menepuk dahi nya.

"Sangat di luar ekspetasi ya." Kata Claire sambil menggelengkan kepala.

"Benar benar absurd." Kata Calvin sambil melihat pelipis nya.

Sedangkan Aurora hanya tersenyum tanpa dosa.

TBC

Claire's second life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang