Hello
__________________
Keesokan pagi nya, Claire terbangun, untung nya dia nyenyak tidur karena dia tidur di istana Sapphire.
"Untung nya nyenyak." Kata Claire sambil tersenyum.
Tok tok tok
"Tuan putri, apa anda sudah bangun?"
"Evy? Sudah Evy, masuk saja." Jawab Claire.
Pintu terbuka memperlihatkan Evy dengan senyuman nya.
"Selamat pagi, tuan putri." Kata Evy.
"Selamat pagi Evy." Sapa balik Claire sambil tersenyum.
Claire langsung di persiapkan di bantu oleh Evy.
"Evy Evy, Evy dari keluarga mana? Aku lupa." Kata Claire dengan penasaran.
"Saya? Saya dari keluarga Kennath, Marquess Kennath." Jawab Evy sambil menyisir rambut pirang nya Claire.
"Hm, apa Evy tidak ada niatan untuk menjadi putri mahkota?" Tanya Claire membuat Evy terkejut namun sesaat kemudian tersenyum.
"Tidak ada tuan putri, saya tidak ingin menjadi putri mahkota, menjadi pelayan tuan putri saja saya sudah sangat senang." Jawab Evy sambil tersenyum.
"Aku juga senang karena Evy adalah pelayan pribadi ku." Kata Claire sambil tersenyum.
"Sudah siap, tuan putri." Kata Evy yang sudah selesai menata rambut Claire.
"Anda mau sarapan di sini atau di istana Gold?" Tanya Evy.
"Aku mau sarapan di istana ini, tolong bawakan sarapan ke kamar ku." Jawab Claire sambil tersenyum.
"Baik, yang mulia." Kata Evy yang kemudian pergi.
Claire mengambil buku yang dia bawa dari istana gold, dan duduk di kursi dekat jendela, dia lalu membuka halaman buku itu dan mulai membacanya. Claire memang sudah bisa membaca, karena di ajarkan oleh Agatha saat masih tinggal bersama.
"Sepertinya aku harus meminta guru privat kepada papa." Kata Claire.
Tak berselang lama, Evy datang sambil membawa nampan berisi makanan.
Claire langsung memakan makanannya, sesekali membaca buku dengan fokus.
"Elemen tercipta dari lahir, seseorang bisa memiliki satu elemen, namun ada yang melebihi satu, seperti ras Fantsy yang memiliki dua elemen atau sampai tiga. Dan ras malaikat memiliki empat elemen, dan dewa/dewi memiliki semua elemen." Batin Claire.
"Mama memiliki elemen es, dan alam, tapi spirit elemen atau sihir biasa? Nanti ku tanya ama kak Aldrich aja deh, sekarang aku lebih baik belajar dengan kak Aella dan kak Cyrus" Batin Claire yang telah menghabiskan makanannya.
"Kak Aella, kak Cyrus." Panggil Claire.
Butiran cahaya berwarna merah dan biru muncul, dan seketika berubah menjadi seorang perempuan dan laki-laki yang tak lain adalah Aella dan Cyrus.
"Ada apa princess?" Tanya Aella sambil tersenyum.
"Claire ingin bertanya tentang keluarga Kekaisaran." Jawab Claire.
"Kalau itu serahkan kepada kak Aella." Kata Cyrus membuat Aella menatap malas Cyrus.
"Kekaisaran Valcke, tiga abad yang lalu Kekaisaran ini di dirikan oleh seorang dewa yaitu Dewa Surya, sang Dewa matahari. Dia memiliki kekasih yaitu Dewi bulan Candra. Namun suatu ketika sang iblis ingin menghancurkan dunia, namun seorang ksatria pemberani bersama seorang saintess, melawan para iblis, hal itu membuat Dewa Dewi itu kagum dengan keberanian mereka. Sampai ketika kemenangan berhasil mereka dapatkan, Dewa Surya pun memberi berkah kepada mereka yaitu sebagian kekuatan nya dan memberikan sebuah Kekaisaran yang kini kita sebut Kekaisaran Valcke, keturunan Kekaisaran Valcke memiliki rambut pirang seperti cahaya matahari yang melambangkan sang Dewa, sedangkan saintess dia mendapatkan kekuatan dari Dewi Candra yaitu berupa kekuatan sihir bulan yang kini kekuatan itu tidak di miliki oleh siapapun setelah tiga abad yang lalu. Dan pada akhirnya ksatria dan saintess menikah dan di karunia in seorang putra dan seorang putri, yaitu Charles dan Charlotte. Namun suatu ketika Charles melakukan pemberontakan setelah tau tahta yang seharusnya menjadi milik nya malah di berikan kepada sang adik nya yaitu Charlotte, Charles pun membunuh kekasih Charlotte yang memiliki kekuatan matahari, hal itu membuat ayahnya sangat marah, dan Dewa Surya yang melihat itu langsung marah besar dan menghukum Charles, Dewi Candra juga kecewa karena kaisar pertama pilih kasih, karena itu dewa dan dewi itu memberikan kutukan kepada keluarga Kekaisaran yaitu setiap keluarga Kekaisaran yang memiliki orang yang mereka cintai maka mereka akan di bunuh oleh orang yang mereka cintai kecuali lahirnya seorang putri. Hal itu di dengar oleh seorang Dewi cahaya yaitu Theia, Theia langsung memberikan berkat kepada keluarga Kekaisaran yaitu memiliki sebuah pelindung, hal itu membuat Dewa Surya dan Dewi Candra marah dan langsung menghukum Theia, kristal sihir Theia pecah membuat nya menghilang."
"Timbullah rasa penyesalan dalam diri dewa Surya dan Dewi Candra, sedangkan Dewa Erebus di nyatakan menghilang dari dunia bawah setelah mendengar Dewi yang di cintainya menghilang." Jelas Aella.
"Jadi, keluarga Kekaisaran di berikan berkat dari Dewa dan Dewi?" Tanya Claire.
"Benar sekali, rambut pirang termasuk berkat dari Dewa Surya dan pelindung adalah berkat dari Dewi Theia." Jawab Aella.
"Dewi Theia adalah Dewi cahaya, kemungkinan besar dia mengalami beberapa reinkarnasi, karena jika memang Dewi Theia menghilang maka keseimbangan antara cahaya dan kegelapan tidak akan seimbang." Ujar Aella.
"Hm, begitu ya." Gumam Claire.
"Claire sebaiknya kamu jalan jalan untuk meringankan pikiran jangan kebanyakan belajar." Kata Cyrus sambil memakan cemilan.
"Benar kata Cyrus, kau harus jaga kesehatan princess." Kata Aella dengan lembut.
"Iya kak, kalau begitu Claire mau jalan jalan dulu." Kata Claire.
"Iya, hati hati." Kata Aella sambil tersenyum dan kemudian menghilang begitupula dengan Cyrus.
Tanpa di sadari seorang pria mengawasi nya dari jauh sambil tersenyum misterius.
"Untung nya saat itu aku belum terlambat mengulang waktu, ngomong ngomong dari dulu hingga sekarang kau tetap imut, dan cantik, ____ ku." Batin pria itu sambil menatap Claire.
Sedangkan Claire yang merasa di awasi dia menatap keluar jendela lebih tepatnya ke tempat pria itu berada, namun sayangnya dia tidak menemukan apapun karena pria itu sudah menghilang.
"Mungkin perasaan ku saja." Batin Claire.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire's second life
Fantasía𝙃𝘼𝙉𝙔𝘼 𝙎𝙀𝘽𝙐𝘼𝙃 𝙆𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙁𝙄𝙆𝙎𝙄 𝘽𝙄𝘼𝙎𝘼, 𝙅𝘼𝘿𝙄 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙈𝘼𝙎𝙐𝙆𝙄𝙉 𝙆𝙀 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙃𝘼𝙏𝙄 Setiap kaki ku melangkah selalu ada bahaya yang datang. Sepi, sunyi, sendiri, itu yang ku rasa setelah ibu tiada. Aku Cla...