✧༺Forty five༻✧

195 12 0
                                    

Hello

"Aku terima jika anggota lain mengkhianati ku, tapi aku tidak terima jika itu ada sahabat ku."
Claire Eleanor de Veda

Kini mereka berada di ruang rapat.

"Jadi maksud ayah, kalian semua seperti di jebak?" Tanya Claire.

"Iya Claire, kami tanpa sadar masuk ke dalam lubang itu." Jawab Damian.

"Tapi aku melihat seorang perempuan bermata hitam saat sebelum aku tidak sadarkan diri." Kata Alfred.

"Hitam? Apa dia memiliki simbol tengkorak di dahi nya?" Tanya Calvin.

"Iya." Jawab Alfred.

Clathria yang mendengar itu menatap ke arah Claire.

"Alice?" Tanya Clive.

"Bukan dia, walaupun Alice merupakan seorang tangan kanan dewa penghancur, tapi bukan dia." Jawab Claire.

"Pengkhianat?" Tanya Clathria.

"Benar, ada pengkhianat yang sengaja menargetkan keluarga ku, dua orang." Jawab Claire dengan tatapan dingin.

Clathria yang tau siapa pengkhianat itu hanya bisa menganggukkan kepala.

"Siap! Mereka sudah mulai mengincar keluarga ku." Batin Claire dengan penuh amarah.

"Siapa pengkhianat yang kamu maksud, Claire?" Tanya Aldrich.

"Orang terdekat kita." Jawab Claire.

"Mereka biar menjadi urusan saya dan Clathria." Kata Claire.

"Tapi, sebelum itu jelaskan tentang Aileen, dan Clive" Kata Alfred.

Claire memberi kode ke arah Clive, dan lalu Clive menceritakan semuanya. Dan seketika mereka terkejut kecuali yang tau.

"Jadi, Claire adalah Aileen?" Tanya Louis.

"Dan Calvin adalah Claudius?" Tanya Damian yang tak percaya.

"Jangan lupakan Clathria memiliki kekuatan dewi bintang, Clive memiliki kekuatan dewa kegelapan dan Alex memiliki kekuatan dewi cahaya." Ujar Claire.

Alfred memijat pelipisnya, sedangkan ketiga kakak nya hanya bisa mencerna apa yang terjadi.

"Dan ibu, ibu adalah reinkarnasi dewi Amethyst." Ujar Claire.

"Secara teori, dewi atau dewa tidak bisa mati, walaupun mereka mati tapi istilahnya hanya tertidur dan kemudian terbangun tapi dalam tubuh yang berbeda." Ujar Calvin.

"Dan yang di maksud para pengkhianat itu?" Tanya Aldrich.

"___ dan ___." Jawab Claire sambil mengepalkan tangannya.

Dia sungguh tidak percaya bahwa 'mereka' mengkhianati nya, bahkan orang yang mendengar itu ikut tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Claire.

"Baiklah, kalian beristirahatlah." Kata Alfred yang di angguk oleh yang lain.

Claire mengajak Clathria untuk ke istananya, namun di tengah lorong istana Sapphire mereka melihat dua pengkhianat tengah berbicara.

"Ck, sudah ku duga kalau Claire adalah dewi cahaya."

"Jadi apa yang harus kita lakukan?"

"Membunuh nya saat dia sedang lengah."

"Dan kemudian kita akan mendapatkan kekuatan dari tuan Skehmet."

"Kau benar."

"Aku tidak sabar ingin menyiksa dan melihat wajah menyedihkan dari Claire ataupun Clathria."

Karena tak tahan mereka pun keluar dari tempat persembunyian.

"Bagus, bagus sekali, kalian mengecawakan kami......













































Viola, Keyra." Kata Claire dengan senyum kekecewaan.

Dan ya, dua pengkhianat itu adalah Keyra dan Viola, awalnya kecurigaan mereka bermula dari saat penghukuman Clarissa dan Earl Andreas, dan sekarang terbukti.

"Aku benar-benar kecewa." Kata Clathria dengan dingin.

"Kenapa kalian lakukan ini? Apa salah aku kepada kalian?" Tanya Claire.

"Salah kau adalah kau kabur saat kau di tangkap oleh tuan Skehmet, jika kau tidak kabur maka aku dan Keyra tidak akan di hukum, karena mu sialan!" Kata Viola dengan penuh amarah.

Ini pertama kalinya mereka melihat Viola marah sebesar ini, kecewa? Tentu, sahabat mana yang tidak kecewa dengan sahabat yang mengkhianati nya? Bertahun-tahun mereka bersahabat tapi nyatanya tidak berarti apapun.

"Kau mengecewakan, Viola Francesca Ristof dan Keyra Vallenxy Halley." Kata Clathria dengan tatapan dingin.

"Haha, awalnya kami ingin membunuh kalian nanti, tapi tidak masalah jika sekarang, lagipula sudah ketahuan." Kata Keyra.

Sebuah asap hitam mengarahkan kepada Claire dan Clathria, namun sebuah pelindung kuning transparan melindungi mereka.

"BEDEBAH SIALAN KALIAN!!" Teriak Aurora dengan penuh amarah.

Awalnya Aurora ingin menyusul sahabatnya, tapi malah di berikan kejutan yang luas biasa dari para pengkhianat.

"Beraninya kau menyerang sahabat ku, pengkhianat!" Bentak Aurora sambil berdiri di depan Claire dan Clathria.

"Jadi ini sifat asli kalian? Benar benar mengecewakan." Kata Aurora dengan tatapan sendu.

"Jangan menghalangi kami!" Kata Viola.

Tidak ada lagi Viola yang murah senyum, dan tak ada lagi Keyra yang tomboy, yang ada hanya Viola dan Keyra sang pengkhianat.

"Dengan ini aku mengeluarkan kalian dari organisasi ku." Kata Clathria.

"Kalian sudah berani menyentuh keluarga ku, jangan harap bisa keluar dengan selamat!" Kata Claire dengan penuh amarah.

Dia sangat marah bila menyangkut orang terdekat nya, dia akan membunuh siapapun yang berani menyentuh keluarga nya, walaupun itu sahabatnya.

"Aku kecewa dengan kalian, jadi maaf jika aku mengangkat pedang ku untuk melawan kalian." Batin Claire.

"Viola, Keyra, kalian tidak bisa lari dari amarah seorang dewi cahaya sesungguhnya." Batin Clathria dengan tatapan sendu kepada kedua mantan sahabatnya.

"Maafkan aku, Viola, Keyra. Tapi aku harus melawan kalian karena kalian telah berani mengusik kami." Batin Aurora.

TBC

Claire's second life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang