✧༺Twenty-eight ༻✧

394 18 2
                                    

Hello

"Memiliki sahabat seperti kalian seperti aku yang sedang memenangkan pertandingan."
Claire Eleanor de Veda
_

________________

Sudah dua minggu setelah kematian Clive, semua pekerjaan Clive, Claire lah yang mengurus nya, mulai dari akademi ksatria, komandan pasukan, dan lain sebagainya. Dan Claire juga mulai menjadi seperti itu, ceria walaupun di hati nya terasa hampa tanpa ada nya kakak kembar nya.

"Tuan putri, daftar para calon ksatria sudah saya persiapkan." Kata Xavier. Masih ingat Xavier? Ksatria yang ikut menjemput Claire dulu.

Claire mengambil berkas itu, dan mulai membaca nya. Rata rata calon ksatria yang tercantum namanya adalah rakyat biasa, tapi itu tidak masalah bagi Claire.

"Baiklah, aku sendiri yang akan turun tangan." Kata Claire sambil berdiri.

Namun saat dia berdiri, dia merasa kepala nya berdenyut kencang, membuat nya kembali terduduk di kursi nya.

"Tuan putri, sebaiknya anda beristirahat, biar saya yang akan mengurus nya." Kata Xavier.

"Tidak apa apa Xavier, aku baik baik saja." Kata Claire sambil tersenyum.

Brak

"HALO HALO HALO, PARA NONA NONA YANG CANTIK SEPERTI DEWI SUDAH SAMPAI, CLAIRE, HOW ARE YOU?!" Teriak sahabat Claire yang tomboy siapa lagi kalau bukan si Keyra.

"Berisik." Kata Duo C, siapa lagi kalau bukan Claire dan Clathria.

"Maafkan Keyra, wahai Lady Angel dan Lady Elen." Kata Keyra.

"Kenapa aku bisa bersahabat dengan mu sih?" Tanya Claire dengan nada jijik.

"Karena takdir kita." Kata Keyra dengan dramatis.

"Malu maluin." Kata Viola.

"Anggap aja Lety tidaj melihat dan mendengar perkataan mu." Kata Aurora sambil mengalihkan pandangan nya.

"Ku pecat dari TQOR, bisa nih." Kata Clathria.

"Setuju." Kata Claire.

Xavier sudah mengetahui apa itu TQOR, walaupun pertama kali dia kaget tapi lama kelamaan dia sudah biasa.

Back to story.

"Sabar aku." Kata Keyra dengan kesal.

"Ai, wajahmu pucat, kamu kurang istirahat?" Tanya Viola.

"Ti.."

"Iya nona Viola, tuan putri jarang istirahat, dan selalu bergadang, jarang makan, kalau pun makan cuman sedikit, selalu berduaan dengan dokumen ini." Bukan Claire yang menjawab melainkan Xavier yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Claire.

"Oke girls, kita bawa Claire ke rumah kaca." Kata Viola dengan tegas tanpa bantahan.

"Aku tidak apa apa." Kata Claire.

"Diam dan patuh." Kata Viola sambil tersenyum.

"Xavier, tolong urus pekerjaan Claire sementara ya." Kata Viola yang langsung menarik tangan Claire dan keluar dari ruang kerja.

"Tolong jaga tuan putri." Kata Xavier.

"Tenang, serahkan pada kami, selama ada kami Ai pasti beristirahat dengan baik." Kata Aurora sambil menyusul kedua sahabatnya.

"Ku serahkan pada mu, Xavier." Kata Keyra yang kemudian pergi di ikuti oleh Clathria.

Xavier ikut senang karena bisa membantu Claire, selama ini Claire lah yang mengurus semuanya sendiri tanpa meminta bantuan dari nya, tapi sekarang Xavier bisa mengurus.

"Ayo sahabat Xavier." Kata Xavier sambil menyemangati diri nya.
___________

"Ayolah, aku baik baik saja." Kata Claire.

"No, apa kau akan mempedulikan dokumen itu tanpa menghabiskan waktu bersama kami??" Tanya Keyra.

"Ayolah Ai, kali ini saja kamu dengar perkataan kami." Kata Aurora dengan wajah memelas.

"Ukh, jika sudah begini aku tidak bisa menolak." Kata Claire dengan pasrah.

"Loh Darling, baru saja aku mau menyusul mu." Kata Damian yang baru datang.

"Huaaa, kak Calvin!!"

"Aurora." Tegur Calvin yang membuat Aurora cemberut.

"Sudah lah Calvin, biarkan saja, dia adalah sahabat adik ku." Kata Damian.

"Kalian mau kemana?" Tanya Damian.

"Kami mau membawa Claire keluar dari ruang kerja nya." Jawab Viola sambil tersenyum dan terkesan lembut.

"Aku baik baik saja, kalian saja yang terlalu berlebihan." Gumam Claire sambil cemberut dan malah terkesan imut.

"Boleh ku bawa pulang gak sih?" Tanya Keyra yang merasa gemas melihat tingkah sahabatnya itu.

"Enak aja bawa pulang, dia adik ku." Kata Damian yang langsung menarik lembut Claire dan memeluk nya dengan posesif.

"Cih, tidak bertanya dengan anda." Kata Keyra dengan sinis.

"Jika aku tidak begini, kau pasti langsung membawa pergi adik ku." Kata Damian yang ikut sinis.

"Enak saja, anda pikir saya penculik hah??" Tanya Keyra dengan kesal.

"Iya, karena mirip." Jawab Damian dengan santai.

"Mudah banget anda ngomong nya ya, wajah cantik begini di samain dengan penculik, wajah anda tuh mirip penculik." Kata Keyra dengan kesal.

"Wajah ku tampan ya, tidak seperti penculik." Kata Damian dengan kesal.

Sedangkan yang lain menghela nafas, mereka benar-benar tidak habis pikir dengan tingkah kedua orang itu.

"Lebih baik kita pergi aja." Kata Viola kepada Claire.

Mereka pun pergi kecuali Calvin yang memang masih ada urusan dengan Damian.

"Eh tunggu! Kenapa mereka?" Tanya Keyra.

Calvin malah mengangkat kedua bahunya, pertanda bahwa dia tidak tau.

"Argh, ini gara gara anda ya, coba anda tidak membuat saya mengajak saya bertengkar, saya pasti tidak akan di tinggal." Kata Keyra dengan kesal kepada Damian.

"Kamu duluan yang mengajak ku bertengkar." Kata Damian.

Keyra yang kesal langsung pergi mencari ke empat sahabatnya. Namun tanpa sadar Damian tersenyum, bagi nya membuat kesal Keyra adalah kegiatan yang menyenangkan.

"Manis." Gumam Damian.

"Adik mu juga manis." Kata Calvin membuat dia di tatap tajam oleh Damian.

"Jangan berani mendekati Darling." Kata Damian.

TBC

Claire's second life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang