𝙃𝘼𝙉𝙔𝘼 𝙎𝙀𝘽𝙐𝘼𝙃 𝙆𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙁𝙄𝙆𝙎𝙄 𝘽𝙄𝘼𝙎𝘼, 𝙅𝘼𝘿𝙄 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙈𝘼𝙎𝙐𝙆𝙄𝙉 𝙆𝙀 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙃𝘼𝙏𝙄
Setiap kaki ku melangkah selalu ada bahaya yang datang.
Sepi, sunyi, sendiri, itu yang ku rasa setelah ibu tiada.
Aku Cla...
Aku memutuskan untuk berkeliling sendiri karena papa dan kak Louis ada rapat, kak Al juga ada rapat dengan menara sihir, kak Damian sibuk dengan persiapan perang, dan kak Clive sedang belajar. Oh ya perang, dua hari lagi kak Damian ikut perang melawan Kekaisaran Qianzy, apa kakak akan baik baik saja?
"Darling!"
Senyuman kak Damian yang begitu ku suka, aku pun langsung tersenyum juga.
"Kakak." Kata ku sambil memeluk kak Damian.
"Sendirian? Kalau begitu mau keliling bersama kakak ke kota?" Tanya kak Damian yang tentu ku angguk dengan senang.
"Ayo." Kata kak Damian sambil tersenyum semangat.
Kami pun pergi ke kota naik kereta kuda dan tanpa berpamitan dengan papa.
"Akhirnya kakak bisa keluar istana berdua dengan darling." Kata kak Damian sambil tersenyum.
Author pov
"Kakak mau beli apa?" Tanya Claire.
"Sesuatu untuk darling." Jawab Damian sambil tersenyum misterius.
Mereka sampai di depan toko perhiasan.
"Hm?"
"Permisi." Kata Damian sambil masuk ke toko itu dan di ikuti oleh Claire.
"Oh? Selamat datang yang mulia, dan tuan putri." Kata penjaga toko bernama Farrel Peterson.
"Aku mau kalung yang cocok untuk adik kecil ku." Kata Damian.
"Oh, kebetulan sekali ada perhiasan kalung yang baru saja rilis." Kata Farrel sambil mengeluarkan beberapa kalung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.