𝙃𝘼𝙉𝙔𝘼 𝙎𝙀𝘽𝙐𝘼𝙃 𝙆𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙁𝙄𝙆𝙎𝙄 𝘽𝙄𝘼𝙎𝘼, 𝙅𝘼𝘿𝙄 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙈𝘼𝙎𝙐𝙆𝙄𝙉 𝙆𝙀 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙃𝘼𝙏𝙄
Setiap kaki ku melangkah selalu ada bahaya yang datang.
Sepi, sunyi, sendiri, itu yang ku rasa setelah ibu tiada.
Aku Cla...
"Saudara kembar seperti satu jiwa dalam dua tubuh yang berbeda, kehilangan saudara kembar membuat hidup kita menjadi hampa." Claire Eleanor deVeda
_____________________ Sudah hampir 6 bulan Clive koma, hal itu membuat Claire semakin berubah. Dia selalu mengurung diri nya di kamar nya, dia seperti sudah kehilangan belahan jiwa nya.
Brak
"Berisik." Kata Claire dengan dingin.
"Ma-Maaf Ai, ta-tapi, Clive."
"Kenapa dengan Clive?" Tanya Claire.
"Kondisi Clive melemah." Jawab Keyra yang membuka kasar pintu kamar Claire.
Claire yang mendengar itu langsung lari menuju istana Zircon, sesampainya di sana terlihat kakak ketiga nya yaitu Damian sedang menangis dan Aldrich sedang berusaha menenangkan Damian, perlahan Claire berjalan masuk ke kamar Clive.
"Ba-Bagaimana keadaan Clive?" Tanya Claire dengan ketakutan, dan di jawab dengan gelengan kepala oleh Alfred.
Seperti ditusuk ribuan jarum ketika tau jawabannya, Claire menatap Clive yang wajahnya memucat.
"Clive pasti tertidur, periksa Clive, dia masih hidup." Kata Claire.
"Ai sudah." Kata Viola.
"Ra, Clive masih ada kan? Dia tidak mungkin menyusul ibu kan?" Tanya Claire.
"Maaf Ai." Kata Viola sambil memeluk Claire dari samping.
Claire terduduk di lantai yang dingin, sambil menangis histeris. Kakak nya, kakak kembar nya, kakak yang pertama kali mengajak nya keliling saat dia datang, kakak yang selalu menyambut nya ketika dia ke istana zircon kini sudah tiada. Clive Einstein De Veda telah tiada.
________________
Setelah proses kremasi, tatapan Claire menjadi kosong, hampa? Itulah yang di rasakan oleh Claire, dia kehilangan belahan jiwa nya.
Kini dia berada di pinggir danau belakang istana Zircon, tempat biasanya dia dan Clive menghabiskan waktu bersama, ataupun bolos.
"Kau jahat kak." Lirih Claire.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia menatap cincin hadiah Clive saat mereka ulang tahun ke 13.
"Kau tidak berpamitan, dan kau hanya meninggalkan kenangan dan cincin ini, benar benar menyebalkan." Ucap Claire dengan kesal sambil terus menangis.
"Berlebihan? No, ini tidak berlebihan."
"Twins!!"
"Adik kecil ku sudah berulang tahun."
"Kamu tetap menjadi adik kecil yang kakak punya."
"Kakak pasti akan kesal ketika ada pria yang melamar mu."
"Sampai kapan pun kakak akan melindungi mu."
"Kakak janji akan selalu berdiri di samping mu."
"Aku tetap melindungi mu walaupun nyawa ku taruhan nya."
"Jika kakak tidak berdiri lagi di samping mu, tetap tersenyum ya."
"Treasure."
"Kak Alex?! Kak Axel?! Sejak kapan kakak ada disini??" Tanya Claire.
"Sejak tadi, kakak kesini karena tau kamu ada disini dari Arthur, dan kami kesini untuk memberikan mu ini." Kata Alex sambil memberikan sebuah surat.
"Ini surat dari Clive, saat sidang Earl Andreas, kami bertemu dan Clive berkata 'berikan surat ini kepada twins, jika terjadi sesuatu kepada ku' mungkin Clive sudah mempunyai firasat kalau dia akan begini." Kata Axel.
Claire membaca surat itu.
Untuk twins sekaligus adik kecil ku
My twins, mungkin saat kamu membaca surat ini aku sudah tidak ada lagi di samping mu. Maafkan aku yang pamit tanpa berpamitan dengan mu. Aku sungguh minta maaf karena mengingkari janji ku pada mu. Aku sudah memiliki firasat bahwa akan pergi jauh dari mu, tapi aku tidak sanggup mengatakan itu pada mu, aku takut mata ruby yang indah milik adik ku mengeluarkan air mata. Sekali lagi aku minta maaf. Dalam surat ini aku ingin menyampaikan, bahwa aku sangat menyayangi mu, kamu adalah berlian ku, permata ku, cahaya matahari ku, dan adik kecil yang ku punya. Terus bahagia walaupun aku tidak di samping mu. Dan maaf aku tidak bisa melakukan debut bersama mu. I Lover forever, my twins. Jangan lupakan aku jika kamu memiliki pasangan. Dan jangan lupa cari pasangan yang mirip dengan ku haha, aku bercanda. Dari Clive Einstein DeVeda, kakak kembar Claire yang paling tampan.
Claire kembali menangis sambil memeluk surat itu.
"Clive, kau berani membuat adik ku menangis, aku ingin sekali memukul mu." Batin Alex.
"Treasure, hati ku sakit melihat adik kecil ku menangis." Batin Axel.
"Maafkan aku Twins, kini aku pergi menyusul ibu, aku akan mengawasi mu dari atas sana, twins." Ucap bayangan Clive yang melihat kejadian itu yang kemudian menghilang menyatu dengan angin.
Sedangkan di satu sisi, seorang laki-laki mengawasi interaksi ketiga kakak beradik itu.
"Hati ku sangat sakit melihat kamu bersedih seperti itu baby, maafkan aku yang tidak bisa melindungi belahan jiwa, maafkan aku. Aku tau tentang kejadian ini, tapi aku tidak bisa melawan takdir, tetap tersenyum my light." Kata laki laki itu yang kemudian menghilang.
"I miss you, my twins, do'akan aku semoga aku bahagia tanpa mu, selalu datang ke mimpi ku ya." Batin Claire.