"Sial!"
Terdengar suara keterkejutan sang penghuni kamar setelah matanya menatap ke arah layar ponselnya.
"Apa-apaan ini?!"
Malam itu telah muncul berita di home page sekolahnya. Yang mana judul dari beritanya itu bisa membuat siapa pun yang membacanya akan berpikiran buruk tentang dirinya.
Sugar Mommy or Sugar Baby?
Kira-kira begitulah bunyi judul yang terpampang di halaman depan berita sekolahnya.
Oh, tak lupa sang pembuat berita juga menyelipkan sebuah foto yang menampakkan sosok dirinya yang sedang di tarik oleh seorang wanita untuk masuk ke dalam mobil.
Dan belum cukup sampai di situ, isi beritanya benar-benar berhasil membuat kepala Jeongyeon mengeluarkan asap.
Rumor mengatakan bahwa keduanya adalah sepasang kekasih, tapi bukan ke arah hubungan yang normal melainkan ke arah negatif.
Atau mungkin lebih tepatnya sepasang kekasih yang menjalin hubungan hanya untuk saling menguntungkan satu sama lain.
Seperti siswa laki-laki memanfaatkan wanita kaya yang cantik itu hanya untuk uang yang dia gunakan untuk berfoya-foya dan mereka menyebutnya sebagai sugar baby.
Sedangkan sang wanita dikatakan memanfaatkan siswa laki-laki itu untuk memuaskan hasratnya di tempat tidur dan mereka menyebutnya sebagai sugar mommy.
Banyak komentar yang mengkritik siswa tersebut sebagai penggali emas, materialistis, tidak senonoh dan bahkan ada yang menyebutnya sebagai gigolo.
Saat Jeongyeon membaca berita itu, waktu sudah menunjukkan pukul dua pagi. Seorang temannya telah mengambil tangkapan layar dan mengirimkan berita itu kepadanya.
"Jeongyeon, aku melihat orang ini sangat mirip denganmu. Itu bukan kau, kan?" begitulah bunyi pesan yang masuk ke dalam ponselnya.
Jeongyeon kembali mengklik tautan itu, dia membacanya dari atas hingga ke bawah, termasuk isi berita dan juga komentarnya.
"Brengsek!" dia langsung marah sampai tubuhnya gemetar.
"Dahyun, apa kau percaya dengan apa yang mereka katakan tentangku?"
Jeongyeon tidak bisa tenang hingga dia nekat menelpon temannya yang mengirim tautan itu, tidak peduli dengan waktu yang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.
"Tentu tidak..." Dahyun menjawab dengan penuh keyakinan.
Dia tidak mungkin mempercayai berita itu begitu saja. Apalagi hal itu sudah berkaitan dengan Jeongyeon yang memiliki sikap sangat bertolak belakang dengan apa yang di tulis di dalam berita.
"Pasti ada kesalahpahaman. Uhm, tapi siapa wanita itu? Apa dia benar-benar kekasihmu?"
Meski Dahyun tidak mempercayai berita itu, tapi dia masih merasa penasaran dengan sosok wanita yang bersama Jeongyeon.
"Ah...itu...dia..." Jeongyeon berhenti sejenak, tidak menduga jika Dahyun akan langsung menanyakan hal itu kepadanya.
"Dia bibiku..." jawabnya tanpa berpikir panjang, diam-diam berharap Dahyun mempercayainya.
Sebenarnya Jeongyeon bisa saja mengatakan bahwa Mina itu adalah sepupunya atau teman kakaknya, tapi mau bagaimana lagi? Rasa kesal dan panik sudah lebih dulu mempengaruhi dirinya hingga membuatnya tak bisa berpikir dengan jernih.
Ah, lagi pula Dahyun tidak terlalu mengenal anggota keluarganya. Tidak seperti Chaeyoung yang sudah mengetahui semuanya bahkan juga tentang rencana pernikahannya.
