Chapter 32

415 93 61
                                        

Diskors adalah sebuah hal yang tak pernah Jeongyeon bayangkan akan terjadi dalam hidupnya. Membuat masalah saja tidak pernah, apalagi sampai di panggil kepala sekolah.

Tapi sekarang semuanya jelas berbeda, reputasi anak teladan yang selalu melekat pada dirinya telah hancur begitu saja.

Rumor buruk tentang dirinya sudah menyebar di penjuru sekolah ketika tepergok pergi ke klub malam dan sekarang menjadi semakin memanas karena istrinya membuat keributan di ruang kepala sekolah.

Karena itu, keluarga dan mertuanya juga ikut terseret dalam masalahnya. Ayahnya, ibunya dan bahkan Nayeon juga ikut memarahinya dengan habis-habisan karena dia terancam dikeluarkan dari sekolah.

Beruntung ayah mertuanya dengan baik hati menawarkan diri untuk mengurus semuanya hingga hukumannya diringankan.

Yah, setidaknya dia tidak jadi dikeluarkan dari sekolah dan hanya menerima skorsing selama 10 hari.

Hukuman itu termasuk sangat ringan, mengingat bagaimana lancangnya mulut Mina pada kepala sekolahnya waktu itu.

Akibatnya sudah beberapa hari ini Jeongyeon hanya bisa diam di rumah, bermalas-malasan di dalam kamar hingga membuatnya bosan setengah mati. Dia terbiasa bangun pagi dan jarang menghabiskan waktu di rumah sampai malam pun tiba.

Sekarang dia tak tahu harus melakukan apa selain tidur, menonton dan bermain game. Karena itulah, dia berniat untuk pergi ke keluar rumah hari ini.

Selesai memakai pakaiannya, Jeongyeon menyandang ranselnya lalu berjalan tanpa arah di tengah kota Seoul ketika sebuah pesan masuk ke ponselnya.

From: Appa Myoui

Jeongyeon, apa kau sibuk? Bisakah kita bertemu? Appa ingin membicarakan sesuatu denganmu.

Tangan Jeongyeon langsung bergerak mengetik balasan pesan untuk ayah mertuanya. Setelah menekan tombol kirim, Jeongyeon kemudian mencari taksi untuk menuju ke suatu tempat.

Sementara itu Mina yang baru saja beristirahat dari pekerjaan panjangnya, melepas rasa penat dengan berbaring di atas sofa ruang kerjanya.

"Haaaaahhhh..."

Mina menghela napas lega saat merasakan kelembutan sofa yang seakan menelan tubuhnya, dia lalu menatap kosong ke langit-langit kantornya.

Entah kenapa, dia merasa bingung dengan sebuah rasa aneh yang akhir-akhir ini semakin membuat hatinya gundah gulana.

Semenjak putus dari Kyungwan, dia terbiasa bermain-main dan bersenang-senang dengan pria manapun yang menarik minatnya.

Namun semenjak menikah dengan Jeongyeon, anehnya tak ada seorang pun pria yang dapat menarik perhatiannya.

Dia bahkan tak pernah berniat untuk bermain-main dengan pria lain ketika statusnya masih menjadi istri Jeongyeon.

Yah, tentunya perasaan itu dia rasakan sebelum Kyungwan kembali muncul ke dalam kehidupannya.

"Sejak kapan kau suka melamun?" tanya Minnie berhasil memecah kegalauan Mina, temannya itu memang sejak tadi berada di dekatnya.

Minnie datang ke sana atas permintaan Mina yang ingin menyampaikan keluh kesahnya kepada satu-satunya teman yang tahu akan kebohongan besarnya.

"Tidak tahu..."

"Jangan bilang kau sedang memikirkan ajakan Kyungwan untuk kembali bersamanya?" tanya Minnie membuat Mina menghela napas karena tebakannya hampir 100% tepat.

"Apa kau memang berniat untuk kembali padanya?" ulang Minnie dan Mina terlihat enggan menjawabnya.

"Hah..." Minnie menghela napas.

Young Man (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang