Chapter 14

428 93 16
                                        

Mobil pengantin baru tiba di sebuah vila dekat pantai. Tempat tersebut dimiliki oleh keluarga Mina, tapi bahkan wanita itu terkejut kalau dia dikirim ke sana dan bukannya ke rumah yang diberikan sebagai hadiah pernikahan oleh ayahnya.

Mina kemudian ingat kalau vila itu adalah tempat yang sangat istimewa untuk kenangan masa kecilnya.

Ketika dia masih kecil, ayah dan ibunya akan membawanya ke tempat itu untuk liburan setelah lelah bekerja sepanjang hari.

Tentu saja, itu adalah kegiatan yang sangat disukai oleh Mina. Dia bahkan selalu menantikan akhir pekan karena dia akan berkumpul bersama ayah dan ibunya untuk menghabiskan waktu bersama-sama.

Tapi sekarang semuanya jelas berbeda dan itu terjadi semenjak Mina memasuki jenjang SMP. Di mana kedua orang tuanya mulai berubah menjadi sangat sibuk hingga tak punya waktu untuk dirinya lagi.

Bahkan tempat yang pernah menjadi tempat favoritnya itu tidak pernah mereka kunjungi lagi dan mulai terlupakan seiring berjalannya waktu.

"Kenapa kita malah diantar ke tempat seperti ini?" Jeongyeon terlihat kebingungan saat melihat sekelilingnya.

Seingatnya sang ayah mengatakan bahwa dia akan tinggal bersama Mina di sebuah rumah yang berlokasi di perkotaan dan bukannya di dekat pantai.

"Yah, ahjusshi! Apa kau yakin kau tidak salah tempat?" Jeongyeon mencoba bertanya pada sopirnya.

"Oh begitu..." dia menganggukkan kepalanya saat mendengar penjelasan pria paruh baya itu.

"Ah, ya ya. Aku mengerti. Terima kasih ahjusshi dan hati-hati di jalan..."

Jeongyeon melambaikan tangannya saat mobil itu pergi dan setelah itu bergegas menuju vila. Membiarkan Mina yang masih betah berdiam diri di tempatnya, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Tsk! Si tua bangka itu benar-benar ingin mempermainkanku..." Mina bergumam pada dirinya sendiri.

"Hei, sampai kapan kau akan berdiri di sana?" ujar Jeongyeon yang sudah membuka pintu utama vila.

"Ayo masuk dan istirahat..."

Mina menarik napas dalam-dalam sebelum mengikuti Jeongyeon. Ini malam pertama setelah dia menikah dan seperti yang diketahui, ini jauh di dalam ekspetasinya.

Dia berpikir bahwa malam ini dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan setelah tiba di rumah mereka, tapi malam ini jelas tidak akan seperti itu.

"Membawa kembali kenangan, kan?" Jeongyeon berkomentar ketika mereka sampai di ruang tamu, tapi Mina tak menjawab dan hanya menatapnya.

"Ahjusshi tadi bilang padaku bahwa tempat ini penuh dengan kenangan masa kecilmu..." Mina lalu menghempaskan dirinya ke sofa sambil melihat sekelilingnya.

Jeongyeon benar, dia memang merasa seperti kembali ke masa kecilnya. Dimana dia bisa melihat diri kecilnya sedang bermain-main di vila itu.

"Apa yang membuatmu tidak kabur dari pernikahan itu?" Mina tiba-tiba bertanya pada Jeongyeon yang terkejut karena wanita itu akhirnya berbicara.

Padahal selama perjalanan ke vila, Mina benar-benar seperti orang yang tak berniat membuka suara karena dia sibuk memikirkan kapan ayahnya mengetahui tentang kebohongannya.

"Hmm...itu..."

Jeongyeon memilih untuk meminum airnya terlebih dahulu, menghabiskan sebotol air mineral yang tersedia di atas meja.

"Aku tidak tahu. Aku benar-benar tidak punya pilihan. Jika aku kabur si hari pernikahanku, keluargaku hanya akan di ejek dan dipermalukan oleh orang-orang. Aku juga tidak ingin menjadi orang yang tak bertanggung jawab...dan aku....tidak ingin....menelantarkan anakku sendiri..." Mina menatap Jeongyeon dengan seksama sementara yang di tatap menyibukkan diri dengan melihat-lihat sekitarnya.

Young Man (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang