Chapter 37

495 94 44
                                        

Jeongyeon mengeringkan wajahnya dengan handuk setelah mencuci mukanya. Melihat bayangan dirinya di dalam cermin, perlahan tangannya bergerak untuk menyentuh bibirnya.

Senyum merekah seketika terbentuk di sana ketika ingatan tentang apa yang terjadi sebelumnya kembali muncul di benaknya.

Oh tuhan...

Dia masih belum bisa percaya bahwa dia dan Mina baru saja melakukannya, ciuman bibir yang panas dan penuh dengan gairah.

Apa ini mimpi?

Ciuman itu benar-benar terjadi?

Sejujurnya sampai sekarang, Jeongyeon masih belum bisa mempercayainya. Dia sama sekali tak menyangka jika Mina akan membalas ciuman itu dan bahkan bertindak lebih agresif darinya.

"Hahhh..."

Jeongyeon menghembuskan napasnya, mencoba menenangkan debaran kencang di dadanya sebelum keluar dan mendekat ke arah ranjang.

Matanya langsung mendapati istrinya itu sudah berbaring membelakanginya dengan selimut menutupi seluruh bagian tubuhnya.

"Mina?" panggil Jeongyeon.

"Kau sudah tidur?"

"........" tidak ada sahutan.

Jeongyeon terdiam sejenak lalu melangkah menutup gorden balkon kamarnya kemudian mematikan lampu dan berjalan naik ke atas ranjang.

Dia duduk sebentar dan menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang lalu melirik Mina yang tidur membelakanginya.

Jeongyeon memejamkan matanya sedetik dan untuk kedua kalinya, dia kembali mengingat kejadian di ruang tamu tadi.

Entahlah, meski itu terasa sedikit memalukan tapi Jeongyeon tidak akan pernah bisa melupakan apa yang terjadi malam ini.

Meski itu hanya sebuah ciuman, tapi dia merasa jika dirinya telah berhasil masuk ke dalam hati istrinya...meski hanya sedikit.

Jeongyeon tersenyum simpul dan memilih untuk menyingkir dari ranjang. Langkah kakinya terhenti tepat di sisi ranjang Mina, dia lalu berjongkok di hadapannya dan memperhatikan wajah istrinya lekat-lekat.

Sesaat Jeongyeon tersenyum senang, tangannya dengan lembut membelai rambut Mina, bergerak pelan dan sangat pelan.

Dengan hati-hati, tangannya berpindah untuk menyentuh bulu mata Mina. Dia tersenyum dan itu adalah senyuman yang sangat lembut.

Puas menatapnya, Jeongyeon perlahan mendekatkan wajahnya dengan wajah Mina dan mengecup mesra matanya yang terpejam.

"Aku harap...aku bisa menggantikannya di hatimu..." bisik Jeongyeon dengan sangat pelan.

"Kuharap kau bisa menerimaku apa adanya...dan kita bertiga..." kali ini tangan Jeongyeon berada di perut Mina, tepatnya di atas selimut yang menutupi tubuhnya.

"Bisa memulai hidup sebagai sebuah keluarga yang bahagia..."

Setelah membisikkan kata-kata itu, Jeongyeon kembali bangkit dan berjalan mendekat ke sisi lain ranjang. Dia perlahan berbaring dan memandangi langit-langit kamarnya. Sesaat dia tersenyum dan memejamkan matanya.

Sementara itu mata Mina perlahan mulai terbuka, tangannya bergerak tenang menyentuh kelopak matanya.

Mina terlihat menggigit bibirnya dan tangannya perlahan pindah ke dadanya, merasakan detak jantungnya yang sama sekali tidak beraturan hingga membuatnya kesulitan untuk tidur.

Dia juga mengingat ciuman mereka tadi dan itu benar-benar tidak bisa menyingkir dari ingatannya. Wajahnya bahkan masih merona tiap kali dia mengingatnya.

Young Man (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang