Chapter 18

400 98 33
                                        

Jeongyeon menatap Mina yang tengah menyantap makan malamnya dengan tatapan kosong. Dia tidak tahu apa yang sedang di pikirkan istrinya, tapi dia tahu kalau saat itu kepala Mina tengah dipenuhi sesuatu.

Mina kembali mengunyah dagingnya perlahan dengan dahi yang berkerut, membuat Jeongyeon semakin yakin bahwa ada sesuatu mengganggu pikirannya.

Siapa pun yang melihatnya pasti akan menyadari hal itu, begitu pun dengan Jeongyeon yang bisa bilang baru mengenal Mina.

"Kau tahu...." kata Jeongyeon sambil menggigit daging panggangnya.

Matanya tak melihat ke arah Mina, namun dia tahu kalau dia telah berhasil mendapatkan perhatiannya dan wanita itu sedang melihat ke arahnya.

"Kalau kau tidak suka masakanku, kau tidak perlu memaksakan diri untuk memakannya..."

"T-tidak..." Mina buru-buru menjelaskan.

"Bukan begitu, masakanmu enak..."

"Benarkah?" Jeongyeon menahan senyum melihat reaksi Mina, tapi dia mempertahankan ekspresi datarnya.

"Tapi, kau terlihat tidak menikmatinya..."

"Bukan, aku hanya....."

Jeongyeon melihat ke arah Mina melalui sudut matanya dan nyaris tertawa melihat wajah panik bercampur kesalnya.

"Wang galbi ini sangat enak, aku tidak menyangka kalau kau benar-benar bisa memasaknya...uhm maksudku, aku...ah...tsk...sudahlah...tidak usah dipikirkan..." Jeongyeon mengerutkan keningnya dan menatap Mina.

"Lalu? Kenapa kau makan dengan wajah merengut seperti itu? Seperti terpaksa memakan masakanku..."

Genggaman tangan Mina pada sumpit semakin mengencang setelah mendengar pertanyaan Jeongyeon yang sepertinya tak akan ada habisnya.

Suasana hatinya sedang buruk dan tandanya dia tidak dalam situasi bisa di ajak bicara apalagi di ajak bercanda.

Seharusnya Jeongyeon bisa menyadari hal itu dan tak bertanya atau pun mengusiknya lagi.

Seharusnya Jeongyeon mengerti akan situasi yang mereka hadapi saat ini dan membiarkan Mina.

Seharusnya Jeongyeon memilih untuk diam setelah mendengar jawaban Mina dan melanjutkan acara makan malam mereka.

Tapi apalah dayanya, inilah akibat yang harus Mina hadapi ketika menikah dengan laki-laki yang tidak dewasa dan masih bersikap kekanak-kanakan.

Mina lalu menutup matanya sebelum menghempaskan sumpit itu dari tangannya sehingga menimbulkan suara keras dari benturan sumpit ke meja lalu jatuh ke lantai.

PRANG

"Apa maumu?!"

Mina memukul meja dengan tangannya lalu membentak dan menoleh ke arah Jeongyeon yang masih terkejut akan tindakannya yang tiba-tiba.

"Aku sudah memintamu untuk berhenti membahasnya! Apa yang salah denganmu?!"

"Seharusnya aku yang menanyakan itu padamu!" balas Jeongyeon lalu menyodorkan tisu ke arah Mina yang membuatnya semakin geram.

Padahal Jeongyeon melakukan itu karena dia khawatir melihat tumpahan kuah sayuran mengenai pakaian serta tangan Mina, tapi istrinya itu malah mengambilnya dengan cara lain.

Mina malah menepis tangannya dan berteriak. "APA KAU PIKIR AKU INI LELUCON!"

"Kau telah menggertakku sejak kemarin malam. Kau membuatku tidur di sofa dan kau bahkan mengambil video ku tanpa izin!" Mina berdiri dengan wajah bersemu merah karena emosi yang tidak stabil.

Young Man (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang