Chapter 35

428 88 51
                                    

Sudah banyak yang berubah di antara Mina dan Jeongyeon belakangan ini. Entah sejak kapan mereka mulai jarang bertengkar, tidak seperti bulan-bulan pertama mereka hidup bersama sebagai pasangan suami istri.

Yah, meski terkadang Mina masih sering berteriak dan membentak Jeongyeon, tapi jelas sekali saat ini semuanya terasa jauh berbeda.

Tak bisa dipungkiri jika Mina merasa sedikit takjub dengan kesabaran Jeongyeon dalam menghadapinya yang jujur saja terkadang sangat kelewatan.

Tidak hanya itu, hubungan mereka juga mulai terlihat seperti pasangan suami istri yang normal karena kini mereka sudah tidur di kamar yang sama.

Tapi sayangnya belum terjadi apapun di antara mereka, meski sudah tidur seranjang dan melakukan skinship kecil-kecilan.

Dalam hal ini, tentu Mina lah yang paling berjuang keras mempertahankan akal sehat dan pikirannya agar tak melakukan kesalahan yang sama seperti malam itu.

Lagi pula, dia sedang menjalani sandiwara menjadi ibu hamil yang membuatnya tidak mungkin melakukan hubungan sex ketika sebuah bantal busa menempel di perutnya.

Yah, meski ada beberapa cara yang dapat dia lakukan untuk mengelabui Jeongyeon, tapi tetap saja cara itu sangat berbahaya dan berisiko tinggi.

Karena itulah, dia harus menahan diri untuk tidak menyerang Jeongyeon seperti malam itu jika dia tak mau kebohongannya terbongkar.

Tapi anehnya nafsunya belakangan ini sedikit tak terkendali. Sehingga kadang-kadang terlintas beberapa hal aneh di kepalanya.

Mungkin karena lamanya dia tak berhubungan sex dan kembali merasakan sentuhan seorang pria, seperti yang sering Jeongyeon lakukan beberapa hari ini.

Entah apa yang terjadi, suami polosnya itu menjadi lebih berani untuk memegang perutnya, memeluknya dan bahkan mencium pipinya.

Jujur saja hal itu sangat sulit bagi Mina karena dia sangat lemah terhadap skinship, meski itu hanya melalui sedikit sentuhan tangan.

Tak tahukah Jeongyeon jika hal itu telah berhasil membangkitkan sisi nakalnya yang sudah dia kunci rapat-rapat di dalam dirinya.

Sekarang hari-hari yang dia jalani dan habiskan dengan Jeongyeon terasa sangat sulit baginya. Seperti saat ini, banyak hal yang dia rasakan ketika menatap suaminya itu.

"Ada apa?" tanya Jeongyeon tanpa menoleh ke arahnya, matanya masih menatap layar Tv dihadapan mereka.

Seperti yang biasa mereka lakukan hampir setiap malam, kali ini pun mereka berdua duduk berdampingan menonton Tv.

"Hmmm..." gumam Mina sambil mengalihkan pandangannya kembali ke layar Tv dan berusaha memfokuskan perhatiannya ke acara yang sedang mereka tonton malam ini.

"Bukan apa-apa..."

Mina tidak ingin Jeongyeon tahu bahwa belakangan ini, setiap kali berada di dekatnya dan menatapnya, dia merasa aneh. Itu seperti perasaan tidak nyaman yang membuatnya gelisah, tapi juga tidak membuatnya keberatan merasakannya.

Tidak hanya itu saja, belakangan ini, juga entah kenapa, Mina merasa bahwa Jeongyeon terlihat sedikit lebih tampan meski sangat enggan mengakuinya.

Diam-diam Mina kembali mencuri pandang ke arah suaminya itu. Dia berusaha agar Jeongyeon tidak mendapati dirinya tengah mengamati wajahnya lagi, karena itu dia melakukannya dengan sangat hati-hati.

Mina tidak ingin Jeongyeon menjadi besar kepala hanya karena dia memandangi wajahnya diam-diam seperti saat ini.

Dari posisinya saat ini, Mina dapat melihat wajah Jeongyeon dengan jelas. Sebelumnya dia tidak pernah mengamati wajah pemuda itu seperti ini dan itu membuatnya tersadar, jika Jeongyeon yang saat ini terlihat jauh berbeda dari Jeongyeon yang dia lihat malam itu.

Young Man (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang