Chapter 1

1.8K 135 92
                                    

Mina sepenuhnya terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia membuka mata kirinya terlebih dahulu sebelum membuka mata kanannya.

Melihat melalui tirai yang terbuka dia bisa melihat langit bersinar terang. Dia bertanya-tanya jam berapa sekarang, mengulurkan tangannya dan buru-buru menemukan telponnya di atas nakas.

Memutar layar pada angka besar yang tercetak di depan matanya yang menyipit. Waktu telah berlalu sangat cepat hingga hampir mencapai sore hari.

Mina dengan malas mendorong dirinya ke atas dan selimut yang menutupi tubuhnya otomatis terjatuh.

Dia mengacak-acak rambut panjangnya, menatap teman-temannya yang masih tertidur setelah berpesta semalaman.

"Ah aku duluan saja..." gumamnya mengangkat bahunya beranjak dari kasur dan pergi ke kamar mandi.

Butuh beberapa saat bagi Mina mencuci wajahnya dan merapikan rambut serta pakaiannya. Tanpa membangunkan siapa pun, Mina pergi meninggalkan tempat itu.

Dalam perjalan pulang, ia terus menguap dan air mata keluar dari matanya.

Begitu dia sampai di rumah dengan selamat, dia merebahkan diri di tempat tidur dan melanjutkan tidurnya di hari sabtu nan indah.

Sejak kekasihnya, Kyungwan pergi...semuanya berubah. Mina bukan lagi dirinya yang dulu, gadis setia manis dan penyayang. Sekarang dia malah tidak ingin berkomitmen dalam suatu hubungan lagi.

Dia bosan dengan itu, dia telah berkencan dengan banyak pria pada masa lalunya tapi tidak ada yang pernah bertahan lama seperti hubungannya dengan Kyungwan.

Dia pikir Kyungwan adalah satu-satunya tetapi pada akhirnya Kyungwan meninggalkannya juga.

Terkadang Mina merasa itu salahnya karena membuat Kyungwan terpojok,  jika saja dia tidak berselingkuh, jika saja dia bisa memberikan kenyamanan yang cukup pada pria itu, mungkin Kyungwan tidak akan meledak.

Dering telepon membangunkan Mina dari tidur nyenyaknya. Dia mengulurkan tangan meraih ponselnya yang bergetar dan menatap layar.

Itu dari Momo.

Dia sedikit ragu-ragu sebelum akhirat menekan tombol jawab.

"MINARIIII!!!" Mina segera menjauhkan ponsel dari telinganya, teriakan Momo benar-benar memekakkan pendengarannya.

"Yah Momo! Kenapa harus berteriak seperti itu sih?!" kesal Mina mengusap-usap telinganya yang sakit.

"Hahahaha, maaf Minari. Aku hanya terlalu bersemangat. Kau tahu kenapa?" Mina memutar matanya dengan malas.

"Langsung ke intinya saja, Momo. Jangan bertele-tele!" Momo terkekeh mendengar kekesalan di nada suara Mina.

"Orang tuaku hari ini pergi ke Jepang! Dan itu tandanya aku hanya sendirian di rumah dan.....kita akan berpesta lagi malan ini!" Momo berkata dengan begitu semangat.

Mina menghela napas lelahnya, baru saja tadi malam mereka berpesta di rumah Sana dan malam ini dia harus kembali pergi ke tempat Momo.

"Kau harus datang. Aku sudah mengundang yang lainnya dan mereka semua akan datang. Bye Minari, sampai jumpa nanti malam..." Momo segera menutup panggilannya tanpa menunggu balasan dari Mina.

Mina menggerutu kesal sebelum membuat alarm di ponselnya dan kembali meletakkan ponsel itu di atas nakas.

"Ah sebaiknya aku tidur lagi..." gumam Mina menutup matanya sambil memeluk bantal gulingnya.
.
.
.
.
.
Malam tiba dan musik menggema di rumah Momo yang dipenuhi orang. Gadis yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba dan begitu dia melangkah masuk, setiap gadis langsung memeluk dirinya dan memberikan ciuman di pipi.

Young Man (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang