Chapter 49

549 103 66
                                        

Mina menatap ponselnya, membaca kembali setiap percakapan yang dia miliki bersama Jeongyeon.

Sudah hampir satu minggu dia tak mendengar kabar darinya. Sungguh, dia sangat merindukan suami bocahnya itu.

Apa dia sudah sehat?

Apakah dia baik-baik saja?

Apa dia masih marah padanya?

Pertanyaan-pertanyaan itu tak pernah mau berhenti berputar di dalam pikiran Mina.

Sekarang hari-harinya terasa begitu sepi dan tak berwarna karena tak ada satu pun kabar berita tentang Jeongyeon yang masuk ke telinganya.

Bahkan sejak pesan terakhir yang dia kirim kepadanya, Jeongyeon belum juga mengirim satu pun balasannya.

Dia tak bisa melakukan apa-apa, memborbardirnya pun juga hanya akan memperburuk situasi di antara mereka berdua.

Mina menggigit bibirnya saat membaca pesan dimana Jeongyeon mengatakan sangat merindukannya dan memintanya untuk pulang cepat. Membuatnya semakin merasa frustasi dan kecewa pada dirinya sendiri.

Siapa yang menyangka jika keadaan akan menjadi separah dan seburuk ini?

Sejak kejadian waktu itu, dia tidak di perbolehkan bertemu dengan Jeongyeon dan bahkan menjenguk ibu mertuanya yang sedang di rawat di rumah sakit pun juga tidak bisa.

"Hiks..." Mina tak sadar kalau dirinya sedang menangis di ruang tamu rumah orang tuanya.

Awalnya dia hanya berniat mencari udara segar setelah mengurung diri di dalam kamar selama berhari-hari, namun sekarang yang terjadi malah seperti ini.

"Hah...hah..."

Dadanya tiba-tiba terasa sesak, membuatnya tak bisa bernapas. Dia lalu membungkuk dan terbatuk-batuk sambil duduk di sofa.

Suzy dan nyonya Myoui yang mendengar keributan itu buru-buru berlari dari dapur dan membantu menenangkannya.

Mereka lalu membimbingnya ke teknik pernapasan yang di ajarkan Minnie saat terakhir kali Mina seperti itu.

Sementara itu, tuan Myoui hanya bisa berdiri dari kamarnya, memperhatikan putrinya yang menderita dari jauh.

Dia lalu menutup pintu kamarnya dan duduk di tempat tidur sambil melihat ponselnya. Dia juga sudah mencoba membujuk keluarga Jeongyeon untuk memberi Mina kesempatan dan memperbaiki kesalahannya.

Namun sepertinya hal itu masih sulit di lakukan oleh keluarga Yoo, mengingat situasinya yang sangat tidak kondusif.

Gagasan bahwa keluarga Yoo masih bersikukuh memisahkan Jeongyeon dari Mina telah menjadi pil pahit baginya.

Karena di setiap malamnya sekarang, dia selalu melihat bagaimana Mina mengalami mimpi buruk, menjerit dan menangis saat tidur.

Meski kamarnya ada di bawah dan kamar Mina ada di atas, dia bisa mendengar kepanikan istrinya yang membangunkannya setiap kali mendengar keributan dari kamar putrinya.

"Apa yang harus kulakukan untuk membantunya?" tuan Myoui berkata pada dirinya sendiri.
.
.
.
.
.
Jeongyeon menatap ibunya yang mengaitkan jari mereka kemudian menepuk tangannya. Ibunya baru saja pulang dari rumah sakit setelah di rawat selama empat hari.

"Eomma...."

"Ya?"

"Aku minta maaf..."

Jeongyeon menyesal karena permasalahan pernikahannya membuat ibunya menjadi seperti ini, bahkan sampai di rawat di rumah sakit hingga berhari-hari.

Young Man (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang