Mina pulang ke mansion Yoo yang kosong sore ini. Pagi-pagi sekali, kedua mertuanya sudah berangkat ke luar kota untuk mengurus bisnis mereka sementara kakak iparnya belum pulang bekerja, mungkin masih sibuk di kantor menyelesaikan pekerjaannya.
Dan suaminya?
Entahlah, akhir-akhir ini Jeongyeon menjadi bertambah sibuk dengan urusan sekolahnya. Ujian kenaikan kelas semakin dekat hingga membuatnya sering terlambat pulang ke rumah.
"Hahhh..." Mina menghela napas saat masuk ke kamarnya.
Tempat itu penuh dengan aroma khas milik Jeongyeon yang akhir-akhir ini telah membuatnya semakin candu untuk menghirupnya.
Sayangnya, kali ini dia tak dapat menemukan pemilik aroma itu di sana hingga dia tak bisa melakukan kebiasaan barunya.
"Jeongyeon?" panggil Mina hanya untuk mengkonfirmasi apakah dia memang tidak ada di sana.
"....." tapi tidak ada yang menjawab.
Deg
Jantung Mina berdegup kencang di dalam dadanya.
Ayolah. Ini benar-benar tidak masuk akal. Mereka baru saja bertemu tadi pagi, pikir Mina tidak senang.
"Tsk!"
Pada akhirnya Mina memutuskan untuk mengabaikan ketidakberadaan Jeongyeon dan memilih untuk melanjutkan rutinitasnya.
Dia mulai menghapus riasannya, mengikat rambutnya dan memilih satu set piyama sebelum pergi ke kamar mandi.
Ketika selesai mandi, Mina berusaha keras untuk tidak mengingat Jeongyeon. Dia memilih berbaring di tempat tidur dan menghirup udara sekitarnya.
"Aishhh!"
Dia tidak bahagia.
Tempat tidurnya penuh dengan aroma Jeongyeon, hampir menyesakkan dadanya.
"Hahhhh....."
Hidungnya secara tak sengaja bergesekan dengan bantal Jeongyeon dan Mina langsung menghela napas dalam-dalam.
Dia sangat ingin melihat suaminya.
Dia merindukannya.
Sebagai wanita dewasa, Mina terkadang menggunakan kemampuannya untuk mengabaikan masalah besar sambil fokus pada masalah kecil.
Itulah yang dia lakukan saat ini. Dia sangat merindukan Jeongyeon sekarang, tapi memikirkan Jeongyeon tidak ada apa-apanya dengan tiga tes kehamilan positif yang dia simpan di dalam tasnya.
Saat ini dia hanya ingin memikirkan mata coklat yang indah, bibir hangat dan lembut milik Jeongyeon. Juga, tingkah konyol dan kekanak-kanakannya.
"Tsk...."
Waktu terus berlanjut, Mina masih berbaring di tempat tidur, menatap langit-langit kamarnya. Kepalanya sibuk berpikir dan bahkan tidak tahu sudah berapa lama dia seperti itu.
Perasaan senang bercampur cemas sejak siang tadi belum juga hilang, membuatnya merasa semakin tidak nyaman.
Hasil tiga tes kehamilannya jelas positif, tapi dia masih belum bisa sepenuhnya percaya akan kebenarannya.
Dia khawatir hasilnya akan sama seperti yang terjadi waktu itu. Dimana hasil testpack positif, tapi setelah di periksa ke dokter malah negatif.
Karena itu, dia memutuskan untuk memastikan kebenarannya lebih dulu sebelum menyampaikan berita gembira itu pada Jeongyeon.
"Arghh..."
Mina menjadi tidak sabar dan yang paling menjengkelkan adalah sejak dia melihat hasil tesnya. Tubuhnya seperti terhubung pada benang tak kasat mata milik Jeongyeon.
![](https://img.wattpad.com/cover/305970251-288-k430827.jpg)