Tuan Myoui menutup telepon setelah menerima laporan dari orang kepercayaannya bahwa Mina dan Jeongyeon sudah sampai di rumah barunya.
Untuk beberapa saat, tuan Myoui tetap diam ketika dia tenggelam dalam pikirannya.
Seperti dugaannya, Mina tidak melakukan apapun pada Jeongyeon di malam pertama mereka.
Putrinya itu benar-benar keras kepala, dia lebih memilih untuk menahan dirinya yang jelas-jelas sedang tersiksa akan keadaannya.
Seandainya Jeongyeon tidak harus masuk sekolah, mungkin dia akan tetap menahan Mina dan menantunya itu untuk tinggal di vila selama seminggu penuh.
Jika saja tuan Yoo membiarkan Jeongyeon meliburkan diri dan menikmati bulan madunya, mungkin Mina akan pulang dengan keadaan yang sudah benar-benar hamil.
"Hah..."
Untuk kelima kalinya setelah beberapa menit telepon berakhir, tuan Myoui mendesah dengan emosi yang tak diketahui.
Ada kalanya dia hanya tersenyum dan ada kalanya dia terlihat seperti akan menghadapi masalah besar.
"Aku harus melakukan sesuatu..." akhirnya dia berhasil mengatakan sesuatu.
Kenangan kemudian mulai bermain dibelakang kepalanya, adegan dimana Mina masih menjadi putri kebanggaannya.
Putri kecil yang cantik, ceria, manis dan begitu patuh kepadanya. Sungguh berbanding terbalik dengan diri Mina yang sekarang ini.
"Seingatku hanya ada satu orang yang bisa menyelamatkannya dari jurang kegelapan..." perhatian tuan Myoui tertuju pada foto yang tergeletak di atas mejanya.
"Itu hanya Kyungwan, tapi sekarang..."
Tatapan tuan Myoui lalu beralih dari foto Kyungwan ke foto pemuda lain yang sedang tersenyum lebar di dalamnya.
"Aku berharap kau bisa membantu putriku, Jeongyeon..." tuan Myoui kemudian menyisir rambutnya ke belakang dengan jari-jarinya.
"Tapi...apa Jeongyeon sanggup melakukannya?" batinnya sedikit ragu.
Dia lalu menuangkan anggur untuk dirinya sendiri dan menghela napas lagi sebelum meminumnya dalam satu tegukan.
.
.
.
.
.Jeongyeon dan Mina akhirnya kembali ke Seoul, tanpa berbicara satu sama lain setelah perdebatan yang terjadi di dalam perjalanan.
Tak ada sepatah katapun yang keluar dari Mina atau pun Jeongyeon sampai mereka tiba di tempat dimana mereka akan tinggal bersama.
Tidak di kediaman keluarga Myoui dan juga tidak kediaman keluarga Yoo. Itu adalah tempat baru yang akan mereka sebut sebagai rumah.
Salah satu hadiah pernikahan yang diberikan secara cuma-cuma oleh orang tua mereka. Tempat yang begitu besar dan berlokasi di sekitar Itaewon, dimana lingkungannya dihuni oleh sebagian besar selebritis terkenal.
Mina langsung duduk di sofa sejak dia kembali merasa lapar dan memiliki keinginan untuk menenggak alkohol.
Tapi dengan Jeongyeon yang juga berada di sana, Mina menjadi sedikit ragu untuk mendapatkannya.
Apakah dia bisa mendapatkan dan menikmati alkohol tanpa sepengetahuan suaminya?
"Ada dua kamar di rumah ini..."
Seketika Mina tersentak di tempat duduknya ketika Jeongyeon kembali dari mengamati seluruh rumah.
Dia terlalu sibuk memikirkan cara untuk mengelabui Jeongyeon sampai dia tidak sadar sosok itu sudah berdiri di depannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/305970251-288-k430827.jpg)