"Aku tidak..."
Jeongyeon kemudian langsung mengangkat ponselnya tepat di depan wajah Mina dan memutar video dirinya saat sedang bermimpi.
"Ahhhh...Jeongyeon...uhmmm...."
Jari kaki Mina pun melilit saat melihat dirinya memanggil-manggil nama suaminya sambil mengerang yang terdengar sangat menjijikkan di telinganya.
Video pun selesai dan senyum licik Jeongyeon di belakang ponsel terungkap hingga membuat Mina marah.
"Jangan bilang kau sudah jatuh cinta padaku?" kata Jeongyeon sebelum menekan tombol play lagi.
"Aku tidak percaya, aku mendapatkan hatimu tanpa melakukan apapun..."
"JANGAN BERHARAP!"
Mina mencoba merebut ponsel dari tangan Jeongyeon, tapi pemuda itu dengan cepat menghindarinya. Dia bahkan berani mengejeknya dengan menjulurkan lidahnya.
"Beraninya kau mengambil video orang lain tanpa izin. Demi tuhan, aku sedang tidur! Kau memang tidak punya sopan santun!"
"Wae? Kau yang memanggilku dan aku hanya menanggapi panggilanmu..."
Jeongyeon lalu menyembunyikan ponselnya di dalam saku celananya sebelum Mina bisa merebutnya.
"Dan ingat, kau itu bukan orang lain. Kau itu istriku..."
"Diam!" bentak Mina.
"Hapus video itu sekarang juga!" Mina benar-benar geram dengan tingkah kekanak-kanakan Jeongyeon.
"Aku tidak suka..."
Jeongyeon berdiri begitu saja, tanpa menunggu Mina menyelesaikan perkataannya dan mulai berjalan pergi dengan seringai lebar di wajahnya.
"Yah! Aishh! Bocah sialan!"
Mina segera berdiri tapi kemudian dia menyadari bahwa selimutnya telah berubah menjadi lebih tebal dari sebelumnya. Tapi dia tidak terlalu memperhatikannya karena dia masih marah dengan video itu.
Dia pun mengikuti Jeongyeon ke dapur dan melihat pemuda itu sedang menyiapkan sereal untuk di makan.
"Jeongyeon, tolong hapus video itu sekarang!"
Mina berjalan ke arahnya, tapi pemuda itu hanya menatapnya dengan santai dan tidak takut sedikit pun.
"Ceritakan dulu mimpi seperti apa yang kau alami hingga membuatmu menge..."
"Tidak akan!" potong Mina cepat.
Dia benar-benar tidak ingin mendengar lanjutan dari perkataan Jeongyeon karena itu sangat memalukan.
"Oke, kalau begitu aku tidak akan menghapusnya..." Mina menggembungkan pipinya karena marah.
"Yoo Jeongyeon, aku bilang hap..."
Mina tiba-tiba terdiam ketika Jeongyeon dengan seenak hatinya menyuapi sereal ke dalam mulutnya yang terbuka.
"Makan dulu. Apa kau tidak kasihan pada anak kita? Aku bisa mendengar perutmu keroncongan bahkan dari sini..." Mina masih kaget, tapi kemudian mulai mengunyah.
Ah, kalimat Jeongyeon tentang "Anak kita" benar-benar telah mengganggunya, bahkan membuatnya tak bisa berkutik lagi.
"Berhenti membicarakan hal-hal yang memalukan..." gumam Mina.
"Tapi kau sendiri yang melakukan hal memalukan itu... " balas Jeongyeon dan Mina hanya memutar matanya.
Jeongyeon hendak memakan serealnya lagi, tapi dia berhenti saat melihat sendok yang dia gunakan. Itu bekas dari mulut Mina.
