Dering jam beker membuat Nara terpaksa harus bangun dari tidurnya, ia memasang alarm pukul 05:00, dia harus bersiap siap untuk ke sekolah agar tidak terlambat dan berakhir bertemu dengan tembok belakang.
Nara Mengcurly rambutnya yang sudah terlihat panjang, tidak lupa ia mengikat rambut bagian atasnya hanya beberapa jumput saja.
Setelah selesai, Nara mengambil jacket kuliat yang tergantung dibelakang pintu dan langsung dipakainya.
Nara keluar dari kamar dan langsung turun kebawah untuk menemui orang tuanya, lebih tepatnya untuk sarapan bersama.
"Good morning" ujar Nara menyambut harinya.
"Morning pretty" ujar Gabriel.
"Tadi sama Raya ngga dikasih pretty" ujar Raya protes
"Lo jelek" ujar Nara sembarang.
"Beneran dad?" Tanya Raya dengan binar mata seperti anak kucing yang tidak diberi makan oleh majikannya.
"No sayang, you so pretty" ujar Gabriel sambil mengusap rambut Raya dengan kedua tangannya.
"Ih daddy, jangan pegang rambut akuu, udah dikepang cantik masa mau dirusak" ujar Raya.
"Diem bisa nggak" ujar Nara yang tidak suka dengan kegaduhan.
"Telinga kakak sensitif banget, ribut dikit langsung nyerocos" ujar Raya
"Lo yang banyak omong"
"Heh, berantem mulu, udah cepet makan, nanti kesiangan lagi" ujar Kiara sambil menghidangkan makanan untuk Gabriel.
"Tau nih, Raya yang mulai"
"Orang kakak yang_Akhhhh sakit" Nara mencomot bibir Raya yang bicara tiada hentinya "berapa kali gue harus bilang, diem Raya diem" ujar Nara memarahi Raya.
"Iya iya diem, orang kakak yang
" Diem"bentak Nara membuat Raya seketika diam tidak berkutik.
Kiara dan Gabriel yang melihat Raya seperti anak kecilpun gemas, bisa bisanya diumur Raya yang sudah menginjak 15 tahun tapi masih seperti anak yang berusia lima tahun.
"Udah cepet makan, telat nanti nangis" ujar Nara.
***
"Dad, mom, Nara berangkat" ujar Nara berpamitan kepada Kiara dan Gabriel.
"Sama Raya kan"
"Gak, lo sama supir daddy"
"Kenapa?"tanya Raya, Nara tidak memperdulikan pertanyaan dari Raya, ia langsung melenggang pergi dan menaiki motornya, setelah itu meninggalkan area rumahnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi.
" dad mom, Raya mau kaya kakak deh, bisa naik motor"
"Kalau kamu naik motor, kamu masih kaya anak kecil, yang ada ugal ugalan da keluyuran ngga jelas"
"Kakak juga gitu"
"Kakak kamu beda, udah dewasa, dia ngerti waktu"ujar Gabriel.
" yaudah deh, yok anter Raya"
"Sama Pak Darso ya" ujar Kiara, Raya mengangguk.
"Bye dad, mom"
"Bye"
***
Nara menghentikan motornya di depan gerbang, ia berhenti karena melihat motor Barra yang terparkir didepan bangunan kosong.
"Jangan bilang dia mau berangkat" gumam Nara.
Baru saja Nara mengatakan itu dalam hati, ternyata benar, Barra sudah siap dengan seragam dan tas dipunggungnya,Nara turun dari motornya menunggu kedatangan Barra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Mine?
Teen FictionEND!! 17 Juli 2023 Kesalah fahaman tentang kematian yang membuat Barra bermusuhan dengan sahabat kecilnya. Barra Rafeyfa Alvarendra yang merupakan anak kedua dari tuan Rendra dan nyonya Gareta, Barra merupakan laki laki yang sangat cuek, berbeda de...