"Mana jacketnya?" Tanya Barra saat sudah berada diluar rumah Nara dan melihat gadisnya tidak membawa apapun selain tas kecil yang ia gendong.
"Ngga bawa"
"Ambil Nara, ini malem, ngga sehat"ujar Barra dengan nada sangat lembut.
"Cuacanya panas masa mau pake jacket, ngga ah"
Barra melepas hoodie miliknya "nih pake" Barra memberikan hoodie maroon tersebut kepada Nara.
"Kan kamu nyetir, jadi kamu harus pake" ujar Nara menolak Barra yang meminjamkan hoodienya.
"Mau bandel?" Tanya Barra seperti ingin memarahi anak kecil.
Nara tidak juga menerima hoodie milik Barra, "Barra, aku ngga mau pake" ujar Nara, hanya masalah jacketpun perjalanan mereka tertunda beberapa menit.
Barra menjalankan mesin motornya "Yaudah ngga usah keluar, aku pulang" ujar Barra berpura-pura ngambek.
"Ih Barra, udah ngajakin masa ngga jadi"
"Yaudah pake, disuruh pake aja susah banget, kalau kamu sakit siapa yang khawatir? Aku Nara" ujar Barra membuat Nara terdiam dengan pipi yang memerah, Barra sebegitu perhatiannya kepada Nara, sampai ia terus terusan membujuk Nara agar memakai jacket atau hoodie miliknya.
"Maaf, iya aku ambil jacket, asal kamu pake ya hoodienya" ujar Nara seperti bayi.
"Dari tadi, jangan nunggu aku marah dulu baru kamu nurut"
"Maaf Barra" ujar Nara lagi.
Barra mengusap puncak kepala Nara degan penuh rasa kasih sayang "es batu sekarang jadi bayi ya? Kok lucu? " ujar Barra.
"Aku ngambil jacket dulu" ujar Nara berusaha menutupi kegugupannya, Barra hanya mengangguk dengan senyuman lebarnya.
***
"Stupid Nara, bisa bisanya lo blushing didepan Barra" gerutu Nara sambil berjalan menaiki tangga, ia baru pertama kali blushing saat dipuji atau dilakukan seperti tuan putri oleh Barra, biasanya, seromantis apapun Barra, Nara masih bisa menahannya, namun kali ini, ntah kenapa pertahanannya pun gugur begitu saja.
Nara buru buru mengambil jacket miliknya yang tergantung di belakang pintu, setelah itu ia langsung berlari menuruni tangga dan kembali menghampiri Barra.
"Jangan lari lari, nanti jatuh" ujar Barra.
"Perhatian banget" ujar Nara.
"Inget ya apa yang aku omongin, dapetin kamu itu susah, jadii aku ngga mau sia siain kamu, apalagi bikin kamu terluka sedikitpun" ujar Barra begitu serius.
"Iyya Barraaaa, udah ah, cepet berangkat, nanti kemaleman"
"Kamu si, pake drama dulu ngga mau nurut"
"Ya lagian, cuaca panas gini disuruh pake Jacket, ngga banget"
"Sstt, jangan bawel, cepet naik" ujar Barra.
Nara langsung naik keatas motor Barra.
"Pegangan" pinta Barra yang langsung dituruti oleh Nara. Motorpun berjalan dengan kecepatan sedang.
"Mau ke mana kita?" Tanya Nara.
"Maunya kemana?"
"Ih, kan kamu yang ngajakin"
"Kemana ya? Bingung"
"Tuh kan, suka ngga jelas deh, makannya kalau apa apa tu fikirin dulu, jangan langsung ngajak ngajak gini"
"Makan belum?" Tanya Barra.
"Belum"
"Ya udah deh,makan aja ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Mine?
أدب المراهقينEND!! 17 Juli 2023 Kesalah fahaman tentang kematian yang membuat Barra bermusuhan dengan sahabat kecilnya. Barra Rafeyfa Alvarendra yang merupakan anak kedua dari tuan Rendra dan nyonya Gareta, Barra merupakan laki laki yang sangat cuek, berbeda de...