PART 49

2.1K 291 27
                                    

Sudah tiga hari Veral dirawat di rumah sakit, dan hari ini dokter sudah membolehkan Veral untuk pulang ke rumah.

"Mamah ngga jemput Bar?" tanya Veral.

"Ada kita di sini tapi yang lo cari mamah papah terus" ujar Barra dengan nada yang tinggi.

Nara langsung mengusap pundak Barra untuk menenangkan "Bar, tahan dong, Veral lagi proses pemulihan" ujar Nara.

Barra menggandeng tangan Nara keluar.

"Ra, di sini ada kita semua tapi yang dia cari cuma papah mamah, dari tadi ituuu terus,papah mamah bukan orang tua dia ra, dia berlebihan tau nggak"

"Ya ngga papa dong bar, coba kalau kamu di posisi dia dan ngga ada orang tua kamu disampingnya, pasti yang kamu cari juga orang tua kan" ujar Nara.

"Ra, kok kamu malah ngebela dia si" ujar Barra, dia sangat kesal dengan sifat Veral semenjak terkena musibah, Veral yang biasanya mandiri sekarang berubah menjadi laki laki yang manja.

"Ngga gitu Barra, aku bukan ngebela dia, tapi aku cuma mau kamu ngerti aja, dia baru sembuh loh barra" ujar Nara.

"Ra, yang biasanya papah sama mamah pulang kerumah malem, kemaren kemaren mereka pulang siang cuma buat nemenin Veral doang disini karena permintaan dia, ngga bisa gitu lah ra, aku yang sebagai anak kandungnya aja aku ngertiin kok sama kesibukan mereka"

"Bar, udah ya, kamu ngga boleh marah marah, mending sekarang bantu Veral buat siap siap pulang" ujar Nara.

***

Daren, Zalen, Jovanka, Raya dan Veral pulang menggunakan mobil milik Jovanka, sementara Nara dan Barra, mereka memilih untuk menaiki motor milik Barra.

"Veral pulang ke rumah orang tua kamu?"

"Nggak, di rumah aku, enak aja ke rumah mamah papah, yang ada dia makin ngelunjak" ujar Barra sangat ketus.

"Bar, masih kesel?" Tanya Nara.

"Iya"

"Nanti juga Veral inget lagi, dan dia bakalan tau kalau sebenernya orang tua dia udah ngga ada"

"Iya Naraa" ujar Barra, dia tidak ingin berdebat terlalu panjang dengan Nara.

"Pegangan, nanti jatuh" ujar Barra, Nara memeluk Barra dengan sangat erat.

***

"Noh liat, dua bucin emang ngga tau tempat kalau pacaran" ujar Zalen menunjuk Barra dan Nara yang berada didepan mobil yang mereka tumpangi.

"Namanya juga pacaran bar, kenapa? Lo iri ya" celetuk Daren.

"Yaa intinya mah gitu, makannya cariin dong buat gue, ngenes mulu hidup gue" ujar Zalen.

"Bukan hidup lo yang ngenes, tapi diri lo sendiri yang ngebuat hidup lo jadi ngenes" ujar Jovanka.

"Ka Vanka nih suka bener kalau ngomong"

"Ya jelas"

"Sombong yaa mentang-mentang dipuji"

"Haha, sedikit"

"Ngga banget"

***

"Kamu mau langsung pulang? Nanti aku anter"

"Motor aku di rumah kamu, kalau aku langsung pulang, Raya pulang sama siapa"

"Ya bawa motor kamu"

"Mana bisa Barra"

"Oh iya lupa"

"Hmm gimana si"

***

"Rumah siapa?"

Is He Mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang