Barra, Nara dan Raya sedang menuju ke rumah sakit, mereka akan bergantian untuk menjaga Veral, sementara ini Daren dan Zalen akan pulang untuk beristirahat.
"Bar, coba kamu telfon Daren, barangkali ruangan Veral udah dipindahin"
"Iya"
Barra pun menghubungi nomor Daren.
"Ren"
"Gimana Bar?"
"Ruangan Veral udah dipindah ke ruang rawat?"
"Udah,nomor ruangannya udah gue kirim ke grup"
"Ok thanks"
***
Mereka bertiga sudah berada di rumah sakit. Barra, Nara dan Raya langsung menuju dimana ruangan Veral berada.
Dari kejauhan, terlihat Daren yang tengah memejamkan matanya dikursi depan ruangan Veral.
"Daren keliatan capek gitu" ujar Nara.
"Iya, keliatan sedih banget gitu"
"Disuruh pulang aja dulu buat istirahat kak" ujar Raya.
"Iya bener"
"Ren" panggil Barra, ternyata Daren tidak benar benar terlelap, laki laki itu hanya menenangkan hatinya saja yang ntah kenapa terasa sangat sakit melihat keadaan Veral yang seperti ini.
"Gimana Veral,udah sadar?" Tanya Barra.
"Tadi udah, tapi dia pingsan lagi" ujar Daren dengan wajah yang lesu.
"Tapi boleh masuk kak?" Tanya Raya.
"Boleh"
Raya langsung masuk kedalam ruangan Veral.
"Zalen sama ka Vanka mana?" Tanya Barra.
"Mereka berdua lagi nyari makanan"
"Kalian bertiga pulang aja dulu Ren, istirahat, biar gue, Nara sama Raya yang jagain"ujar Barra
"Iya, nunggu Zalen sama ka Vanka dulu" ujar Daren.
"Ren, are you okay?" Tanya Nara.
"Ok kok, tenang aja"
"Apa yang buat lo sedih selain karena kondisi Veral gini ren?" tanya Barra.
"Ngga ada"
"Ren, gue lama serumah sama lo, gue tau gimana lo kalau lagi ada yang dirasain" ujar Barra.
"Bar, Ra, kalian tau kan nyokap bokap Veral udah ngga ada, bahkan keluarganya pun ngga ada, dia sakit gini cuma bisa sama temen temennya, dan waktu tadi Veral bangun, yang ditanyain pertama adalah orang tua dia kemana, gue ngga bisa jawab, gue tinggalin dia, pas gue balik, ternyata dia pingsan lagi " ujar Daren, matanya terlihat sedang menahan tangis, mungkin hatinya rapuh, karena bukan hanya Veral yang sudah ditinggalkan orang tuanya, orang tua Daren dan Zalen pun sudah tiada.
Barra menenangkan Daren, "Ren, gue tau apa yang lo rasain, lo pasti inget sama orang tua lo juga kan, lo bisa anggep orang tua gue orang tua lo juga, begitupun dengan Veral dan Zalen, kalian anggap aja kita ini saudara, lo ngga boleh ngerasa kekurangan karena lo udah ngga ada orang tua" ujar Barra begitu bijak.
"Bar, thanks banget udah mau ajak kita buat tinggal di rumah lo, maaf karena gue ngga bisa bantu apa apa"
"Ngga usah dipikirin, lagian gue seneng ada kalian bertiga di rumah gue, rumah gue jadi rame, dan, bagaimana pun juga, sebelum ada Nara, lo berdua yang udah nemenin gue disaat orang tua gue lagi hancur"
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Mine?
Teen FictionEND!! 17 Juli 2023 Kesalah fahaman tentang kematian yang membuat Barra bermusuhan dengan sahabat kecilnya. Barra Rafeyfa Alvarendra yang merupakan anak kedua dari tuan Rendra dan nyonya Gareta, Barra merupakan laki laki yang sangat cuek, berbeda de...