Barra dan Nara sedang berduduk santai di halaman belakang,obrolan yang semakin lama membuat keduanya bosan satu sama lain.
"Barra"
"Iya"
"Ke rumah Jordan yuk"
"Ngapain?"
"Kasian Barra, dia sendirian di hutan, mana sepi lagi"
"Yaudah ayok"
"Aku ganti baju dulu"
"Jangan lama lama"
"Iya Barra"
Nara pun buru buru mengganti bajunya dengan baju yang lebih nyaman untuk keluar.
Setelah selesai, Nara langsung menghampiri Barra dan langsung mengajaknya untuk pergi.
"Yuk"
***
"Jangan ngomong terus Nara, nanti masuk angin" ujar Barra, dari mulai perjalanan, Nara tak hentinya mengajak Barra mengobrol, padahal Barra sudah menegur untuk tidak berbicara di atas motor, namun Nara tetap saja selalu bertanya ini itu.
"Iya Barra" ujar Nara.
"Barra, nanti stop dulu yaa, aku mau beli makanan buat Jordan" ujar Nara.
"Dimana?"
"Di rumah makan yang deket aja"
"Ok"
"Walaupun posisinya sudah diganti, jika masa lalu masih hadir dalam hidupnya, percaya ngga percaya,sebagian hatinya masih tersisa untuk masa lalunya" tiba tiba terlintas apa yang pernah dikatakan Jovanka kepada Barra, pikiran negatif Barra mulai berkeliaran.
"Apa Nara masih suka sama Jordan?" Ujar Barra dalam hatinya, jika itu benar, Barra tidak ingin merusak apa yang seharusnya terjadi, tapi, jika Nara masih menyukai masa lalunya, kenapa Nara menerima Barra menjadi kekasihnya.
"Barra stop, itu rumah makannya" ujar Nara, Barra pun langsung menghentikan motornya, dengan rasa semangat, Nara langsung masuk kedalam rumah makan tersebut untuk memerankan Jordan makanan, bukan hanya untuk Jordan, Nara pun memesan juga untuk dirinya dan juga Barra.
"Barra, ngga mau masuk?" Tanya Nara dari ambang pintu, Barra menggeleng, pria itu hanya menunggu diatas motor.
Beberapa menit kemudian, makanan itu selesai, Nara kembali menghampiri Barra, "yuk"
"Udah?"
"Iya" ujar Nara tersenyum.
"Barra kamu kenapa?" Tanya Nara, rupanya gadis itu sadar dengan perubahan Barra, mendadak diam dan tidak ingin menemaninya sampai dalam, biasanya, kemanapun Nara pergi, pria itu akan mengantarkannya, tapi kali ini, Barra hanya menunggunya diparkiran saja, tidak menemani Nara kedalam rumah makan itu untuk membeli makanan.
"I'm fine" ujar Barra sangat singkat.
"Ok"
Barra dan Nara pun melanjutkan perjalanannya menuju hutan dimana rumah Jordan berada.
***
Seperti biasa, mereka akan disambut dengan gesekan suara daun yang terhembus angin.
"Permisi, Jordan" ujar Nara sambil mengetuk pintu.
Jordan pun membukakan pintu "rajin amat pagi pagi udah kesini" ujar Jordan.
"Nih, aku bawain makanan"
"Wahh, makasi"
"Mau aku taroin dipiring?"
"Ngga usah, ngrepotin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Mine?
Teen FictionEND!! 17 Juli 2023 Kesalah fahaman tentang kematian yang membuat Barra bermusuhan dengan sahabat kecilnya. Barra Rafeyfa Alvarendra yang merupakan anak kedua dari tuan Rendra dan nyonya Gareta, Barra merupakan laki laki yang sangat cuek, berbeda de...