PART 34

2.5K 378 20
                                    

Setelah Nara dan Barra dari kediaman Jordan, kini keduanya berada dirumah Barra, dikarenakan Jovanka, yang memiliki janji untuk dinner malam ini, gadis itu meminta bantuan kepada Nara untuk memberikan saran yang cocok untuk dirinya.

Kini Nara sudah berada dikamar Jovanka merebahkan tubuhnya yang terasa kaku.

Jam sudah menunjukkan pukul 19:00, Jovanka sudah memulai aksi untuk merias wajahnya dengan beberapa make up yang dia punya.

"Nara, menurut lo gue pake eyeshadow warna apa?" Tanya Jovanka.

"Samain kaya baju"ujar Nara yang tengah merebahkan tubuhnya diatas kasur milik jovanka dengan lengan yang menutupi mata.

"Ok kalau gitu,biru"ujar Jovanka, ia menempelkan eyeshadow itu dikelopak matanya.

Nara berjalan menghampiri Jovanka dan duduk disebelahnya.

"gue mau cerita"ujar Nara.

"Cerita tinggal cerita"ujar Jovanka sambil meloloskan make up selanjutnya.

"Jordan masih hidup"ujar Nara dengan suara pelan.Jovanka reflek menjatuhkan kuas blush onnya.

"Gimana ceritanya? Kok bisa?"

"Zyco sahabat Barra yang ternyata udah meninggal, mereka sengaja merencanakan ini semua buat lindungi sahabat sahabat Zyco, sahabatnya tuh Barra dan Steffy"

"Melindungi Barra dan Steffy? Steffy kan udah_

"dia diluar negeri "

"Ah sumpah, gue bingung, gimana maksudnya?"

Nara menceritakan sejelas jelasnya sesuai apa yang Jordan ceritakan kepada dirinya dan juga Barra.

"Terus, lo sama Jordan masih pacaran dong?"

"Putus"

"Kenapa gitu? Bukannya lo masih suka dia kan ra?"

"Jov,sesuka apapun kita, kalau udah ada yang selalu nemenin, pasti akan berubah juga"

"Lo suka sama Barra?"

"Kita udah pacaran"

"Tau, pacaran sebelah pihak kan?"

"Nggak, kita udah asli pacaran sebelum kesini"

"Lo cinta sama Barra?" Tanya Jovanka, perasaan Jovanka bercampur menjadi satu, antara bingung, bahagia dan juga sedih.

Bingung karena alur kehidupan tentang kematian Jordan dan Steffy yang ternyata hanya tipuan saja.

Bahagia karena ternyata sosok yang Nara rindukan ternyata masih hidup, sekaligus sekarang Nara sudah menjadi kekasih dari adiknya.

Sedih karena ternyata Zyco sahabat Barra lah yang ternyata sudah meninggal, walaupun Jovanka bukan bagian dari persahabatan Barra, tapi Jovanka sangat mengenal Zyco dan juga Steffy.

"Reaksi Jordan gimana lo putusin dia?"

"Dia paham, dia dewasa Jov, bahkan dia setuju sama apa yang gue pilih"

Ntah kenapa, Jovanka ingin sekali memeluk gadis dihadapannya "Bahagia ya Ra" ujar Jovanka.

Nara mendorong pelan tubuh Jovanka dari pelukannya"Ck, jangan mellow deh, lanjutin make up nya, keburu dijemput"

"Iya bawel"

Nara kembali berjalan kearah kasur Jovanka, ia juga kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata.

Tok.. Tok.. Tok..
Jovanka melihat kearah pintu melalui kaca "Barra nih pasti"

Nara langsung mendudukkan posisinya, rasa lelah mulai menghampiri gadis tersebut.

Is He Mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang