PART 32

2.5K 354 24
                                    

Keesokan harinya, Barra sudah bersiap siap untuk menjemput kekasihnya yang katanya baru mencintai dirinya hanya 40%.

Barra berjalan melewati Jovanka yang tengah memakai sepatu disofa ruang tamu.

"Wuihh wangi bener lo, mau jemput Nara?" Tanya Jovanka, Barra hanya mengangguk mantap, Jovanka tertawa, ia bukan menertawakan Barra yang tidak biasanya dengan sifat seperti ini, namun dia menertawakan Barra yang menjemput Nara disaat jam sudah menunjukkan pukul 06:40, biasanya Nara akan berangkat pukul 06:30, itu artinya Nara sudah tidak ada di rumah.

"Lo kesana pasti Nara udah ngga ada" ujar Jovanka percaya diri.

"Sok tau banget, orang kunci dia masih sama gue" ujar Barra.

Jovanka mengangguk dengan ledekannya "taruhan yuk" ujar Jovanka.

"Siapa takut"

"Ok, kalau Nara ternyata udah berangkat, lo beliin gue high heels"

"Sumpah lo minta itu?" Tanya Barra, Jovanka mengangguk bersemangat.

"Kesurupan apa lo"

"Mau nunjukin kalau gue laku"

"Sok laku kali"

"Enak aja kalau ngomong"

"Maksud kakak, kakak mau dinner gitu?" Tanya Barra sedikit ragu.

"Yap bener"

"Bohong banget, sejak kapan ada laki yang mau sama lo"

"Sembarangan, gini gini juga gue cantik kali"

"Hmmmm yayaya"

"Jadi gimana?deal?"

"Ok ok, tapi kalau gue menang, lo harus bantuin Nara biar cintanya nambah jadi 90%"

"Kecil"

"Hehhh kalian, jam segini kok belum berangkat aja" ujar Gareta sambil membawa selang yang tergulung rapih ditangannya.

"Ini mau berangkat mah"

"Sana gih, nanti kesiangan loh, keburu ditutup gerbangnya"

"Ok mah"

Sementara Nara, ia sudah siap dengan atribut sekolahnya dan hendak memanaskan mobil untuk ia bawa kesekolah, memang jarang sekali Nara membawa mobil kesekolah, namun hari ini, dikarenakan kunci motornya yang disita oleh Barra dan tidak ada kunci ganda,Nara terpaksa harus kesekolah membawa mobil.

"Cepet, bareng ngga" tanya Nara kepada Raya.

Raya yang tengah mengunyah rotipun hanya mengangguk sebagai jawaban, dengan buru buru Raya meminum susu putih yang sudah disediakan oleh Kiara.

"Pelan pelan dong sayang" ujar Kiara.

"Nanti keburu kakak ngamuk mom" ujar Raya.

"Kamu iniii, makannya kalau kakak kamu makan jangan masih asik nonton TV mulu biar ngga ditinggalin"ujar Gabriel sambil mencubit pipi Raya gemas.

"Iya daddy" ujar Raya "kalau gitu Raya berangkat, byeee" Raya mencium pipi Gabriel dan Kiara bergantian.

Raya berlari menyusul Nara yang sudah berada didalam mobil.

"I'm coming" ujar Raya memasuki mobil.

"Lama"

"Ngga sabaran"

***

Alunan lagu sengaja Nara putar di Head unit mobil, lagu yang tersambung dari handphone melalui bluetooth menemani perjalanan Nara dan Raya menuju sekolah.

Is He Mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang