PART 36

3.1K 412 15
                                    

"Udah siap?aku jemput sekarang" Barra mengirimkan pesan tersebut ke nomor Nara.

Nara yang tengah memoles wajahnya dengan sedikit make up pun langsung membuka handphone saat layarnya menyala dan menampilkan nama Barra.

"Tinggal sarapan" Nara membalas pesan dari Barra.

***

"Kak, ikut ya" ujar Raya di tengah suapan nasinya.

"Gue dijemput"

"Yah, terus aku sama siapa dong?"

"Makannya belajar motor, biar ga nyusahin"

"Daddy nanti beli motor yaa"

"Motor kaka kamu ada"

"No daddy, itu motor besar, maunya yang kecil aja ok"

"Iya iya, nanti daddy suruh orang buat urus urusannya ya" ujar Gabriel

"Siap"

"Assalamu'alaikum" terdengar suara dari pintu depan, Nara sangat mengenali suara tersebut.

"Barra ya?" Tanya Kiara.

"Iya mom"

"Sana diajak masuk dulu"ujar Kiara.

Narapun berdiri dari duduknya, dia menghampiri Barra didepan " sini masuk, mommy mau ketemu"ujar Nara.

Barrapun mengikuti langkah Nara menuju dapur.

"Assalamu'alaikum om, tante" ujar Barra sangat ramah.

"Wa'alaikum salam, udah makan Bar?" Tanya Kiara

"Udah tante"

"Sini duduk dulu, Nara belum selesai sarapan"

"Iya tante makasi banyak" Barra duduk di bangku dekat dengan Nara.

Kiara mengambilkan satu sandwich yang tersisa tiga untuk Barra.

"Ya ampun tante, ngga usah repot repot, Barra udah sarapan kok"

"Ngga papa, nyobain buatan tante" ujar Kiara.

Barra yang merasa tidak enak untuk menolakpun akhirnya melahap sandwich itu.

Beberapa menit kemudian, masing masing dari mereka sudah selesai dengan sarapannya, Narapun berpamitan dengan kedua orang tuanya sebelum berangkat kesekolah.

"Barra pamit juga ya om, tante, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam"

"Daddy, Raya sama siapa dong?"

"Daddy anter"

"Asik"

***

"Pegangan Nara" ujar Barra.

"Apa?ngga kedengeran" ujar Nara, suara Barra tidak terlalu jelas karena angin yang sangat kencang, ditambah deru motor yang begitu nyaring masuk digendang telinga.

"Pegangan Nara, nanti jatuh" ujar Barra sedikit menaikan suaranya.

Nara langsung memeluk pinggang Barra dengan erat.

Barra menekankan laju motornya "Ra" ujar Barra

"Kenapa?"

"Karyawan papah aku ada yang dipenjara"

"Kok bisa? Kenapa?"

"Korupsi dikantor papah sampai papah rugi besar"

"Terus gimana itu?"

"Ngga tau, tapi katanya si anak sama istrinya ngga terima, karena penghasilan mereka cuma dari kantor papah"

"Salah dianya lah, siapa suruh korupsi, jadi dipenjara kan"

Is He Mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang