PART 30

2.5K 342 13
                                    

Jovanka keluar dari kamar Raya dan kembali ke kamar Nara setelah tadi ia memilih milih baju dilemari Raya.

"Udah dapet?"

"Udah, nih"

"Gue ngebayangin lo pake gituan"

"Cantik kayaknya ya"ujar Jovanka

"Mungkin, gue ragu" ujar Nara.

"Kok mungkin si"

"Ya siapa tau malah kaya artis kondang"

"Sembarangan kalau ngomong, suka bener ah"

"Jadi kapan ngedatenya?"tanya Nara sambil bebenah tempat tidurnya

"Besok malem" ujar Jovanka, Nara hanya mengangguk paham.

"Gue balik deh, udah malem"

"Ok"

Nara mengantarkan Jovanka sampai depan rumah.

"Hati hati"

"Ok siap" ujar Jovanka.

Jovanka melesat pergi meninggalkan pekarangan rumah Nara.

Baru saja Nara berbalik badan hendak masuk kembali kedalam rumah, namun panggilan dengan suara berat menghentikan langkahnya.

Nara memutar balik tubuhnya untuk melihat siapa yang memanggil dirinya "ngapain disitu?" Tanya Nara, ternyata Barra yang memanggil namanya, Pria berperawakan tinggi itu berdiri disamping pohon pucuk merah atau bisa juga disebut dengan Syzygium Oleina.

Barra datang beberapa menit yang lalu, ia sengaja mengumpat disitu menunggu Jovanka pulang,

"Nunggu ka Vanka pulang" ujar Barra.

"Ngapain kesini?"

"Keluar yuk" ajak Barra, rupanya Barra sudah tidak sedingin awal ia bertemu dengan Nara, bahkan sekarang Barra lebih terlihat seperti ayam jago yang mengincar ayam betina, banyak gaya dan sering cari perhatian agar Nara melihat kearahnya.

"Mana kunci motor gue?" Tanya Nara.

"Besok"

"Awas aja kalau sengaja ngga dibawa, gue cekek leher lo"

"Iya iya"ujar Barra " gimana?mau nggak keluar?"lanjutnya.

Tanpa banyak alasan, Nara langsung mengangguk menyetujui ajakan dari Barra, "gue ganti baju dulu" ujar Nara.

"Ok"

"Sini masuk" Nara mengajak Barra masuk kedalam rumahnya.

"Tante sama om ngga ada?"

"Ngga ada, keluar mungkin" ujar Nara.

"Duduk"

"Iya"

"Gue ngga mau direpotin sama lo, jadi jangan minta minum"

"Iya bawell, pelit amat"

***

Nara memilih milih baju yang menurutnya santai untuk dikenakan malam hari disaat keluar, ia tidak suka ribet, ia akan mengenakan baju seadanya.

Setelah selesai, Nara langsung turun kebawah, tidak lupa ia mencepol rambutnya kebelakang dan hanya disisakan beberapa helai didepannya.

"Udah?" Tanya Barra saat melihat Nara datang sambil membawa jacket.

"Ngapain bawa gituan?"

"Diluar dingin"

"Motoran bareng gue"

"Hmm"

***

Barra menghentikan motornya disamping jalan, Nara turun dari motor Barra, ia melihat gerobak ketoprak didepannya."makan?"tanya Nara

Is He Mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang