Waktu berlalu begitu cepat, jam sekolah hari ini berakhir beberapa menit yang lalu, siswa siswi yang berlalu lalang membuat Nara tak nyaman karena banyak yang menatapnya dengan rasa tidak suka, mungkin itu fens fanatik Barra yang mengagumi secara diam diam, buktinya, sebelum Nara menjadi pacar Barra, Nara tidak pernah tau jika Barra mempunyai banyak pengagum di sekolah ini.
Barra sudah menunggunya didepan gerbang,Nara segera berlari menyusul Barra yang mungkin sudah sangat lama menunggu.
Dari kejauhan, terlihat Barra yang tengah dikerumuni oleh beberapa siswi siswi yang ntah mempertanyakan apa.
Nara akan memantaunya terlebih dahulu dari kejauhan, sampai kapan ciwi ciwi itu akan pergi dari hadapan kekasihnya, dan ia akan melihat bagaimana respon Barra terhadap perempuan perempuan genit itu.
Terlihat Barra yang berusaha menolak ajakan ajakan dari mereka, ada yang meminta foto, mengajaknya untuk pulang bareng dan Barra juga menghindari ketika ada yang ingin bergelayut dilengan kanannya.
"Maaf ya, gue ngga bisa, mending kalian pulang deh, gue udah punya pacar"
"Tapi kan kak apa salahnya pulang sama aku sekali" ujar salah satu siswi yang merupakan adik kelas Barra.
"Jelas salah besar, gue udah punya pacar tapi kalian maksa ini itu, mending sekarang pergi" ujar Barra, kesabarannya sudah habis karena paksaan yang membuatnya risih.
"Tapi kak-...
" Hallo sayang"Nara datang menghampiri dan langsung menggenggam tangan Barra, perempuan yang merupakan pengagum sosok Barra pun langsung satu persatu pergi dari hadapan mereka.
"Kenapa ngga dari tadi si?" Ujar Barra
"Aku dari tadi, tapi liat kamu lagi dikerumuni sama mereka, jadi Aku diem dulu disana" ujar Nara sambil menunjuk tempat yang tadi ia berdiri untuk memantau Barra.
"Diajak apa aja kamu? "
"Dari mulai dimintain fotbar, diajak pulang bareng sampe diajak buat nonton bareng"
"Terus mau?"
"Ya nggak lah, Aku dapetin kamu tuh susah, yakali mau selingkuh"
"Bagus"
"Yudah yuk pulang"
Nara langsung duduk dijok belakang sebelum Barra menaiki terlebih dahulu "jatuh nanti Nara"
"Jatuh ya kebawah, ngapain takut"
"Susah kalau punya cewek yang nyalinya kaya setan gabungan"
"Sembarangan" ujar Nara mengomel, membuat Barra tertawa kecil.
***
"Kerumah dulu ya"ujar Barra
"Yaudah aku jalan kaki aja" ujar Nara.
"Nggak, nanti capek Nara"
"Apaan si, deket gitu capek" ujar Nara sambil menunjuk kearah bangunan kosong disamping sekolah yang ternyata didalamnya adalah sebuah rumah yang megah.
"Udah cepet naik Nara" pinta Barra.
"Iya iya"
Narapun menuruti apa yang Barra katakan, akhirnya dia duduk dibelakang Barra, "pegangan"
"Ya ampun Barra, deket ngapain pegangan"
"Nara"
"Iya iya, nih pegangan" ujar Nara membuat Barra tersenyum.
***
"Loh? Kok?" Nara kaget saat foto dirinya terpajang sangat besar di bagian ruang tengah rumah Barra.
![](https://img.wattpad.com/cover/339317295-288-k269931.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Mine?
Teen FictionEND!! 17 Juli 2023 Kesalah fahaman tentang kematian yang membuat Barra bermusuhan dengan sahabat kecilnya. Barra Rafeyfa Alvarendra yang merupakan anak kedua dari tuan Rendra dan nyonya Gareta, Barra merupakan laki laki yang sangat cuek, berbeda de...