Bangku kantin sudah terpenuhi, Barra dan Nara pun tidak menemukan tempat yang kosong untuk mereka.
"Yah, penuh semua," ujar Nara.
"Sini" Barra menggandeng tangan Nara, mereka berdua keluar dari kantin.
"Kamu duduk disini," Barra menyuruh Nara untuk duduk dikursi tunggu dekat kantin.
"Katanya mau kekantin, kok nyuruh duduk"
"Kantin penuh sayang, kamu disini aja, biar aku yang pesen"
"Kamu capek Barra, kan habis dihukum"
"Ngga usah banyak omong, diem disini, kalau ngga nurut, kamu bukan punya aku" ujar Barra, seperti biasa dia mengeluarkan ancaman mautnya yang berhasil membuat Nara nurut.
"Kamu mau pesen apa hm?" tanya Barra.
"Apa aja yang penting pedes"
"Makan pedes sehari hanya sekali, kalau sekarang makan pedes, makan selanjutnya ngga boleh pedes" ujar Barra.
"Ih ngga bisa dong, enak aja"
"Mau nurut nggak Nara?" ujar Barra sangat lembut.
Nara mengerucutkan bibirnya "yaudah sekarang ngga usah pedes" ujar Nara.
Barra mengusap puncak kepala Nara "maaf ya manis" ujar Barra, Nara hanya mengangguk.
Barrapun kembali memasuki kantin untuk mengantri makanan.
***
Nara duduk diluar kantin sambil memainkan handphonenya.
Matanya seketika mendongak saat suara teriakan nyaring ditelinga.
"Kaakakkkkk"
"Apa lagiiii"
"Aku suka Veral" ujar Raya tanpa basa basi.
"What? Secepet itu? " tanya Nara. Rayapun mengangguk semangat.
"Ray, jangan dulu suka, dia belum selesai sama perasaan dulunya" ujar Nara.
"Sama siapa emang?"
Nara berfikir sejenak, ia tidak mungkin jika mengatakan sejujurnya kepada Raya, yang ada nanti Raya tersinggung karena orang yang dia suka ternyata masih menyimpan rasa dengan kakaknya, "Ya intinya ada, jangan dulu suka ya, nanti kamu juga yang sakit hati"ujar Nara.
"Yaudah deh"ujar Raya.
"Ray, jangan nunjukin kalau kamu suka sama seseorang, kamu itu perempuan, biarkan laki laki yang duluan ngungkapin kalau dia suka sama lo, jangan malah lo sebagai perempuan yang ngungkapin perasaannya lebih dulu" ujar Nara menasehati adiknya.
"Ooo gitu, ok ok siap"
"Polosnya bikin tolol" celetuk Nara.
"Kakak di sini ngapain?"
"Ngantri sembako"
"Mana sembako? Mau juga dong, lumayan buat mommy dirumah" ujar Raya sambil mencari cari yang Nara ucapkan.
"Pinter dikit napa Ray, udah jelas ini depan kantin, itu artinya gue lagi ngantri makanan" ujar Nara.
"Aku pergi deh, kalah pinter sama ibu Negara"
"Itu lebih bagus, sana yang jauh"
Selang beberapa detik kepergian Raya, Barrapun datang dengan membawa makanan milik dirinya dan juga Nara.
"Maaf ya lama"
"Ngga papa"
"Mau makan dimana?" tanya Barra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Mine?
أدب المراهقينEND!! 17 Juli 2023 Kesalah fahaman tentang kematian yang membuat Barra bermusuhan dengan sahabat kecilnya. Barra Rafeyfa Alvarendra yang merupakan anak kedua dari tuan Rendra dan nyonya Gareta, Barra merupakan laki laki yang sangat cuek, berbeda de...